..
🌷🌷🌷
.
.
.
"Selamat ulang tahun, kami ucapkan,,
" Yey... Selamat ulang tahun Mina~~~" Ucap semua orang yg sedang ikut berbahagia.
Jimina adalah gadis yg cantik dan baik pada semua orang. Didikan ortunya berhasil membuatnya menjadi anak yg sopan.
Hidupnya sangat menyenangkan. Kedua ortu yg amat menyayanginya dan kakak laki2 yg sangat posessif. Dia merasa dicintai. Namun sepertinya ada sesuatu yg kurang, entahlah saat dia melihat liontin kecil yg sengaja disimpan itu membuatnya selalu merasa ada yg hilang di hidupnya. Meski jika dilihat liontin itu bukanlah barang mahal namun terasa sangat istimewa.
Minggu depan dia sudah harus masuk kuliahnya lagi setelah liburannya.
Kakaknya mengantarnya sampai ke gedung dimana ia belajar.
"Belajar yg rajin ok".
Jimin mengangguk angguk lucu . Sang kakak sangat gemas padanya. Jimin segera melangkahkan kakinya masuk ke gedung. Semua dosen dan teman2nya sangat menyukainya. Karna attitudenya dan prestasinya selama berada di sini.
" Hey, nanti kita ke toko kue yg agak jauhan disana. Katanya kuenya enak2 loh. Aku udah pernah beli. Ayo jim kita kesana."
"Ah. Gak bisa kayaknya kakakku pasti melarangku." Tolak Jimin
"Oh ayolah. Hanya beli sepotong kue. Nanti kau boleh langsung pulang deh. Plis... Yg jaga cakep loh. Gak mau lihat apa? "
Jimin nampaknya mulai penasaran. Dengan ragu ia menyetujuinya.
Sepulangnya mereka benar2 pergi ketoko kue yg dimaksd. Jimin suka kue. Tentu saja.
Sang penjaga kue sekaligus pemilik toko kue itu tak begitu ramah. Tapi semua mahasiswi dan pelajar suka sekali menggodanya dan mencoba mendekatinya. Sepanjang yg diketahui sebahagianya si pemilik toko itu hanya tersenyum dengan nampak sedikit giginya saja. Tak lebih.
"Oppa ugi... Aku datang lagiii~~" Triak gadis2 dengan seragam SMA nya. Mereka bergerombol didepan kasir dan memesan kue sesuai keinginannya.
Yoongi si pemilik toko hanya tersenyum kecil menanggapi sapaan heboh para siswi2 langganannya.
Jimin dan teman2nya baru saja datang. Ia nampak tak percaya. Hampir disemua kursi dan didepan kasir adalah para gadis2. Jimin jadi penasaran seberapa menariknya si pemilik toko kue ini.
Temannya menariknya untuk cepat duduk. Karna kalau tidak bisa2 bangku disana dihabiskan para siswi2 SMA tersebut.
"Jimin, cepat!! "
Yoongi sedang sibuk mencatat pesanan mereka di mesin kasir. Tanpa sengaja pendengaran menangkap seseorang memanggil nama Jimin. Yoongi menoleh mencari kesana kemari. Walau sudah bertahun tahun lamanya ia masih tetap berharap dapat menemukan adiknya itu. Meski dia tidak berharap Jimin masih mengingatnya karna waktu ibunya menjual Jimin, dulu jimin masih berusia 3 thn. Yg penting bisa melihatnya hidup layak, sehat, tidak kekurangan dan diterima orang itu saja sudah cukup bagi Yoongi.
Yoongi mendengar beberapa wanita yg barusaja masuk tadi terus saja menyebut nama Jimin, sungguh Yoongi rindu pada adik kecilnya itu. Pandangan Yoongi tertutupi beberapa siswi yg sedang memesan. Ia melihat seseorang yg dipanggil Jimin itu duduk disana didekat pintu masuk. Tapi sayangnya dia posisi membelakangi kasir. Yoongi tidak bisa melihat wajahnya.
.
.
.Sebenarnya toko kue Yoongi sebagian adalah pelanggan Nona yg mempekerjakan nya dulu di toko kue nya. Dan resep2 kuenya pun juga sama dengan nona pemilik toko kue yaitu Nona Ye. Namun sayangnya semenjak nona Ye menikah dia tidak meneruskan bisnisnya. Akhirnya Yoongi berniat ingin meneruskan toko kue milik nona Ye, ia akan menyewa ruko yg tak jauh dari milik nona nya. Sang nona setuju. Dia meminjamkan modal untuk adik angkatnya itu untuk membuka usaha. Ini thn ke 7 nya dan sejauh ini dia bisa dibilang cukup sukses dengan 4 karyawannya sekarang.
Salah satu teman Jimin datang kekasir memesan kue untuk semuanya. Yoongi nampak kecewa karna seseorang yg disebut Jimin itu tak menoleh sedikitpun kearahnya.
"Permisi" Teman Jimin melambai lambaikan tangannya kedepan wajah Yoongi, lalu melihat arah matanya tertuju. Oh,, ternyata dia melihat Jimin.
Temannya maklum. Siapa sih yg gak suka Jimin? Dia pintar, sopan, cantik, anak orang kaya pula. Siapapun yg melihatnya pertama kali pasti langsung terpesona.
"Kalau anda ingin berkenalan dengan temanku aku bisa membantumu " Ucap teman jimin sembari mengedipkan sebelah matanya menggoda Yoongi yg ketahuan.
Yoongi hanya tersenyum kecil.
"Kamu pesan apa saja tadi? " Kata Yoongi mengalihkan pembicaraan.
"Caramel machiato 3, matcha 2, Red velved 1, tiramisu 3 dan orange cake 1."
Yoongi ingat dulu dia seeing sekali membawa kue red velved dari toko nona untuk Jimin. Yoongi jadi semakin penasaran apa Jimin ini adalah Jimin adiknya atau bukan?.
"Kau mau bayar cash atau scan? "
"Scan saja. Kebetulan aku traktir mereka semua."
"Nah sudah ya kak. Oh iya ingat, yg pakai mantel coklat itu namanya Jimin. Dia gadis paling populer di kampus" Bisik temannya jimin
Yoongi melongo tak percaya. Masih saja dia membahas ini.
"Kalau kau mau nomor telfonnya besok2 saja kalau aku kembali kesini. Oke kak"
Tanpa persetujuan Temannya Jimin langsung melenggang pergi kekursinya sambil cengar cengir.
Tak lama segerombolan anak2 dari kampus itu disana. Setelah selesai makan mereka langsung pergi, dan lagi2 Yoongi masih berharap yg bernama Jimin itu menengok padanya walau sebentar. Hanya untuk memastikan, tapi ternyata tidak sama sekali. Akhirnya Yoongi hanya bisa pasrah. Dan menganggap itu bukan Jimin adiknya. Karna yg bernama Jimin didunia ini buka cuma 1 kan?.
.
.
.
.
.Please Voment💜

KAMU SEDANG MEMBACA
Bahkan Jika Itu Esok Hari
Fiksi PenggemarDia hanya seorang Min Yoongi yg kesepian tanpa siapapun. Min Yoongi Park Jimin (gs) Jeon Jungkook Hanya karangan Penulis, tidak ada hubungannya didunia nyata mereka. Alur maju mundur