Ten

287 29 2
                                    

.
.
.
.
.
🌷🌷🌷
.
.




"Ma.. Pa.. Bolehkan Jimin meneruskan kuliah Jimin diluar negeri? Aku bosan disini" Permintaan tiba2 jimin membuat kedua orang tuanya heran.

"Ehmm... Boleh sih. Tapi apa alasannya kau ingin pindah selain bosan? Papa tidak yakin hanya itu? "

Jimin melihat sekeliling sembari mencari jawaban yg tepat. Tidak mungkinkan dia bilang karena patah hati cintanya tak pernah diterima oleh Yoongi. Itu konyol. Bisa2 Chanyeol yg bertindak dengan datang dan mengobrak abrik toko Yoongi.

"Maaf tante, om.. Ini sebenarnya Jungkook yg ngajak. Apa boleh? " Tiba2 suara Jungkook menyelamatkan Jimin.

"Astaga.. Nak Jungkook.. Kalau kamu ingin bawa Jimin sebaiknya kau lebih berusaha untuk meminta ijin pada Chanyeol. Soalnya dia yg paling posesif soal jimin tau. " Kata ibu chan.

Dan terdengar gelakan tawa dari seluruh orang diruang tamu. Membuat Chanyeol mencebik.

"Aku sudah minta izin. Gimana chan yg kemarin? "

"Aku sudah setuju Ma, Pa, biarin aja Jimin sesekali keluar negeri kan. Nambah wawasan dan pengalaman"

"Okelah, tidak masalah selama Jimin senang dan bahagia. " Jimin tersenyum lega.

Setidaknya dia tak harus berurusan dengan Yoongi dan Wendy lagi. Ia yakin Wendy dan teman2 lainnnya sudah diracuni oleh wendy agar membenci Jimin , pasalnya beberapa waktu lalu temannya mengolok Jimin lewat ruang chat pribadi. Mengatakan Jimin adalah pelakor, wanita murahan, dan juga makian lainnya yg tak mengenakkan hati mau menjelaskannya pun percuma, bisa2 dianggap membela diri karena ketahuan melakukan kesalahan. . Jimin sudah cukup dengan semua itu. Dia ingin membuka lembaran baru yg bersih tanpa noda dan cela.







"""""



Kling.....

Pintu toko Yoongi terbuka menampilkan sesosok yg pernah menjemput Jimin dulu. Itu Chanyeol kakak Jimin.

"Sel-

" Aku tidak mau basa basi lagi. Aku tau semua yg menimpa adikku selama ini. Kau pikir aku diam karena tidak tau? Meski kini aku tau kau dulu adalah kakak angkat Jimin tapi kurasa tak ada hubungannya lagi. Dan kau malah membuat adikku sampai tersudut dikeadaan yg seperti ini. Aku tak ingin bertengkar denganmu tapi ingatlah, kau akan mendapatkan imbalan yg setimpal karena telah menyakiti malaikat kecilku. Dan ingat setelah ini meski kutau kau dan Jimin saling suka akan kupastikan kau tak akan bertemu Jimin lagi untuk selamanya"tegas Chan.

"Apa maksdmu? Jimin dimana? Tidak bisakah aku bertemu dengannya lagi? Dia juga adikku" Panik Yoongi.

"Aku disini tidak untuk menginfokan tentang dimana Jimin. Justru aku memperingati mu. Dan ingat jangan sebut Jimin adikmu, karna dia hanya adikku, meski kau pernah menjadi kakaknya dulu."

"Ini salah paham"

"Min Yoongi. Karma itu berlaku" Chanyeol berbalik keluar dari toko tanpa menoleh sedikitpun.

Menyisakan Yoongi lagi2 dengan semua tuduhan-tuduhan .

"Ternyata memang benar kata ibuku, aku ini memang anak sial. Anak yg dilahirkan dengan nasib sial" Gumam Yoongi.

"Jimina~~ maafkan aku....



""""


Memang tak mudah melupakan rasa cinta dihati, begitupun Jimin. 2 bulan ia sudah berada diluar negeri. Full pengawasan Jungkook dan Jimin kemana mana selalu dengan Jungkook, Jungkook juga berusaha menumbuhkan benih2 cinta dihati Jimin dengan memberikan afeksi dan kebebasan privasi.

Bahkan Jika Itu Esok HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang