prolog

587 36 8
                                    

Cerita pertama nihh, yg udh baca tinggalin jejak kalian yaa, bantu vote dan komen ya

*
*
*

Lanjut....

Plak

Tamparan itu tepat sekali mengenai pipi kiri Devan, hingga menampakkan lebam di ujung bibirnya. Ntah apa kesalahan Devan kali ini, hingga baru saja dirinya pulang dari sekolah sudah mendapat tamparan keras itu. Yang Devan lihat hanyalah tatapan papanya, tatapan yang bisa di artikan bahwa sang papa sedang marah, tapi kenapa? Devan tidak tau apa-apa.

"BANGSAT!!" teriak Hendra, papa Devan.

Plak

Plak

Dua tamparan kembali mendarat di kedua pipi Devan, hanya diam dengan mata yang berlinang air mata saja yang bisa Devan lakukan. Melawan adalah hal yang tidak mungkin, jika dia melakukan itu, yang ada dirinya akan mendapat luka lagi dan lagi, tanpa henti dan tanpa ampun.

"Devan salah apa, Pa?" tanya Devan menahan isak tangisnya. Dia benar-benar tidak tau apa kesalahannya, dia baru saja pulang sekolah, belum melakukan apa-apa.

"SAYA BENCI MELIHAT WAJAH MU SIALAN!!" teriak papa nya lagi.

Air mata yang sedari tadi di tahan oleh Devan kini berhasil lepas, air mata itu menetes ke pipi Devan, ucapan papa nya sangat menyakiti nya, selalu itu, benci dan benci, mengapa papanya ini sangat membenci dirinya?

_____
Prolog segini aja deh ya, tipis-tipis ajaa, tunggu kelanjutan kisah nya di bab-bab berikutnya, jadi jangan lupa mampir yaaa

See you semuaaa

Devano Dan Takdirnya || Revisi S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang