[Slow Update] The Supreme Crazy Concubine

Chapter 2 - Time Travel 2

Para gadis mencemooh pemuda gendut itu dan mulai mendiskusikan dimana tempat untuk mengumpulkan tanaman obat.

Namun, kehadiran dari pemuda gemuk itu Luo Zhiyuan membuat mereka merasa sangat tidak nyaman.

Leng Shuya berpikir mengenai pemuda gemuk dan bodoh ini di masa depan. Betapa mengerikannya jika si idiot ini menikah dengan Keluarga Leng mereka.

Yang lainnya juga dipenuhi kebencian di dalam hati mereka. Ketika mereka berpikir bahwa Luo Zhiyuan bisa menikah dengan Tuan Leng yang mereka sukai, hati mereka terbakar api cemburu dan merasa sangat tidak nyaman.

Jadi semua orang mulai mengasingkan dan mengejek Luo Zhiyuan.

Luo Zhiyuan sendiri agak bodoh dan memiliki pikiran yang sederhana. Tidak peduli apakah hal baik atau buruk yang keluar dari mulut mereka, dia berdiri di sudut dengan penuh rasa takut. Satu-satunya orang yang berani dia harapkan adalah sepupunya Luo Yanran, tapi sangat disayangkan bahwa Luo Yanran juga sangat membencinya.

Semua orang naik ke gunung dengan suasana seperti ini.

Kakak laki-laki Leng Shuya, Leng Shuran saat ini sedang belajar di ibukota kerajaan. Dia sangat berbakat. Dia saat ini sedang belajar alkimia dan membutuhkan banyak sekali bahan untuk membuat elixir. Leng Shuya sedang bebas. Karena dia merasa bosan, dia mengajukan diri untuk mengumpulkan tanaman obat untuk kakaknya.

Namun, setelah berkeliling selama seharian, semua orang tidak bisa menemukan satupun tanaman spiritual.

Melihat ini, Luo Yanran tidak berdaya dan menyalahkan dirinya sendiri, "Ini semua salahku. Aku seharusnya tidak membawa si bodoh jelek ini. jika aku tidak membawanya bersamaku.... Ini kesialan, kita telah mencari bahan elixir untuk Tuan Leng selama berjam-jam...."

Karena keagungan dari kepala keluarga Luo, Luo Yanran tidak berani melakukan apapun kepada Luo Zhiyuan, tapi dia terus-menerus menyebarkan kebenciannya kepada Luo Zhoyuan secara sengaja maupun tidak disengaja.

Dengan dia mengatakan ini, tatapan semua orang jatuh pada Luo Zhiyuan dan mereka secara serempak setuju bahwa dia adalah penyebab dari ketidak beruntungan mereka.

Leng Shuya adalah yang paling marah dalam hal ini. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa orang pembawa sial ini akan menikahi kakaknya.

Jika.... Jika orang ini menghilang, lalu.... Tidak ada yang akan membawa kesialan pada keluarga mereka, dan kakaknya tidak perlu menikahi si bodoh yang memalukan ini!

Leng Shuya berpikir, matanya berkedip, dia menjauh dari kerumunan, berjalan menuju Luo Zhiyuan, lalu berkata, "Hey, Luo Zhiyuan, apa kau benar- benar menyukai kakakku?"

Wajah gemuk Luo Zhiyuan berubah kemerahan seketika, "Aku....aku...." Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk waktu yang lama.

Leng Shuya merasa semakin jijik kepadanya.

Dia memutar matanya dan menunjuk pada ujung tebing, "Aku baru saja melihat sebuah rumput spiritual di tebing itu. Pergi dan ambil. Jika kakakku tahu kau yang telah mengambilnya, dia pasti akan menyukaimu."

"Benar.... Benarkah?" pupil mata Luo Zhoyuan menyempit dan menunjukkan sedikit harapan, dan dia menatap Leng Shuya.

Leng Shuya mengangguk, dan Luo Yanran juga ikut menimpali, "Bagaimana mungkin Shuya berbohong kepadamu? Dia adalah adik perempuan dari Tuan Leng, dan dia paling tahu apa yang paling disukai oleh Tuan Muda Leng Shuran. Cepat pergi dan ambil rumput spiritual itu."

"Oh.... Oh, oke." Luo Zhiyuan berjalan dengan susah payah menuju tebing, melihat ke depan, dan mencoba sebisanya untuk menemukan dimana bahan obat yang dikatakan oleh Leng Shuya.

Hasilnya, sebelum dia menemukan bahan obat itu, dia merasakan dorongan yang kuat dari belakang tubuhnya. Detik berikutnya, seluruh tubuhnya jatuh tanpa terkendali ke jurang.

"Ah.... Dia, dia jatuh!"

Seorang gadis menjerit dan menatap Luo Yanran dengan ekspresi yang sangat panik, "Kau, kau mendorongnya?"

Luo Yanran mengalihkan pandangannya pada Leng Shuya. Itu adalah Leng Shuya yang pertama mendorongnya, lalu dia secara tidak sengaja ikut mendorongnya Luo Zhiyuan. Bibir merah Leng Shuya sedikit melengkung, "Itu adalah si jelek bodoh yang ingin menyenangkan kakakku. Apa urusannya dengan kami jika dia secara tidak sengaja terjatuh ketika mengumpulkan tanaman obat?"

Setelah dia mengucapkannya dengan nada yang lembut, para gadis di sekeliling mereka seketika merasa sekujur tubuh mereka merinding.

Leng Shuya kembali berkata kepada Luo Yanran, "Yanran, sepupumu terpeleset dan jatuh dari tebing. Kau haris memberitahu kakekmu mengenai berita ini secepat mungkin. Kalau tidak kita tidak akan bisa membersihkan nama kita bahkan jika kita melompat ke Sungai Kuning."

Luo Yanran segera mengerti maksudnya, dia mengangguk setuju, lalu berlari menuruni gunung dengan langkah yang lebar.

Saat ini, tidak ada yang menyadari bahwa langit di atas Benua Zhenwu menjadi gelap dalam waktu singkat, dan cahaya putih yang menyilaukan muncul dari balik awan yang gelap, seperti bintang jatuh, meluncur langsung ke gunung itu.

Di waktu yang sama, sebuah tekanan yang sangat kuat datang dari kaki gunung di semua arah, menekan para gadis yang berdiri di puncak gunung. Mereka bahkan tidak bisa berdiri tegak dan jatuh berlutut tanpa disengaja.

"Apa yang terjadi?"

"Kekuatan yang sangat kuat...."

"Apakah ada master spiritual lain di Benua Zhenwu?"

Setelah para gadis dengan ekspresi panik di wajah mereka merasakan kekuatan ini, mata mereka dipenuhi dengan hasrat dan rasa bersemangat. Mereka menujukkan wajah yang seolah sedang mendamba.

Di Benua Zhenwu, mereka yang kuat akan dihormati, dan baik pria maupun wanita memiliki obsesi gila dengan kekuatan tertinggi.

Binatang spiritual di seluruh Benua Zhenwu gemetar dan merangkak di tanah. Orang-orang dengan level kultivasi yang rendah tidak terlalu merasakannya, tapi mereka yang memiliki kultivasi yang tinggi merasakan kepanikan yang mendalam di dalam hati.

Mereka selalu merasa bahwa.... Kekuatan ini sangat menakutkan.

Tubuh Luo Zhiyuan terus terjatuh saat dia terdorong ke jurang, dan dia pingsan karena ketakutan yang ekstrim.

Sesosok hantu yang tinggi muncul di udara. Meskipun wujudnya dalam bentuk ilusi, seluruh tubuhnya membawa aura penuh dengan sifat arogan yang datang entah dari mana. Dia muncul di sebelah pemuda gemuk yang baru saja terjatuh ke tanah dan berada dalam kubangan darahnya sendiri, dengan kepala yang agak miring.

Menunjukkan wajah yang sangat tampan, tanpa cela, sisi wajah yang dingin dan bermartabat, sepasang mata biru cerah, menatap lekat-lekat pemuda gemuk yang ajaibnya kembali bernapas setelah kehilangan nyawanya, matanya perlahan menggelap sampai berwarna sehitam tinta, dia menggerakkan bibir tipisnya dan membisikkan, "Tunggu aku...."

Detik berikutnya, angin bertiup, dan bayangan itu menghilang, seolah dia tidak pernah muncul sebelumnya.

Di waktu yang sama, pemuda gemuk yang telah mendapatkan kembali nyawanya dan terbaring di tanah perlahan membuka matanya karena rasa sakit yang tidak tertahankan.