Chapter 23 - Metode untuk Memprovokasi

21 3 1
                                    


"Kakak!" Melihat Leng Shuying yang dipukuli oleh Luo Zhengyang sampai memuntahkan darah dan terbang, Leng Shuya yang wajahnya sudah pucat akhirnya bereaksi dan berlari menuju sisi Leng Shuying, dengan setengah berlutut dia mencoba menopang tubuhnya, "Kakak, kamu baik-baik saja? Kakak...."

Setelah mengatakannya, dia berbalik dan menatap tajam Luo Zhengyang dengan penuh kebencian di matanya, "Kau orang tua, di usiamu yang setua ini dan masih menjadi seorang kepala keluarga, sebenarnya kau suka menyerang seorang junior, apa kau tidak punya malu?"

Luo Zhengyang mendengus dingin setelah mendengar ucapannya, "Apa? Kau gadis kecil, apa kau ingin aku memberimu pelajaran?"

Dia telah menemukan fakta bahwa Luo Zhiyuan kehilangan pijakannya dan terjatuh dari tebing ketika dia bersama dengan Leng Shuya dan rombongannya. Meskipun Luo Yanran terus-menerus menekankan bahwa Luo Zhiyuan jatuh karena terpeleset, tapi dia memiliki kebencian di dalam hatinya dan merasa bahwa jika bukan karena Leng Shuya, Luo Zhiyuan tidak akan pergi ke belakang gunung. Ditambah lagi, Keluarga Leng datang untuk memutuskan pertunangan beberapa hari lalu, yang membuatnya marah dan ingin berurusan dengan Keluarga Leng.

Tapi sekarang para anggota Keluarga Leng ini, di depan matanya menindas Luo Zhiyuan, tapi dia tidak tahu di belakangnya mungkin mereka akan melakukan hal yang lebih kejam, jadi dia tidak menahan diri dan mengambil tindakan.

Ketika Luo Zhengyang mengatakannya, Leng Shuya takut Luo Zhengyang akan benar-benar berurusan dengannya, jadi dia tidak berani bicara lagi. Dia tidak berani memprovokasi Luo Zhengyang tapi dia memilih kesemek lembut Luo Zhiyuan, "Luo Zhiyuan, kau masih seorang pria, tapi kau bersembunyi dibelakang punggung orang lain ketika terjadi sesuatu. Apa kau masih bayi kecil yang bahkan belum disapih?"

Metode provokasi yang sederhana seperti ini tidak berguna untuk Luo Zhiyuan.

Namun, Luo Zhiyuan masih ingin berurusan dengan Leng Shuya secara pribadi, wanita yang mendorong pemilik tubuh asli dari tebing dan membunuh pemilik tubuh asli.

Jadi, dia melangkah maju dan berkata dengan pelan, "Jika kau mau, kau bisa bersembunyi di belakang orang lain, selama orang itu membiarkanmu bersembunyi." Ketika dia bicara, matanya perlahan menjadi gelap, "Aku tidak pernah memukul seorang wanita.... Tapi.... Kecuali wanita yang tidak peduli pada kehidupan manusia lain."

Dia mendapatkan tubuh ini, dan tidak peduli apapun caranya, dia harus membalaskan dendam pemilik tubuh asli.

Saat dia bicara, dia perlahan mengangkat pergelangan tangannya dan menyingsingkan lengan baju lebar yang dia masih tidak terbiasa untuk memakainya.

Dia memandang Leng Shuya dengan santai, "Ayo. Yah, karena kau sudah memanggilku untuk maju, kau pasti ingin melakukan permainan denganku, jadi mari lakukan."

Setelah dia selesai bicara, dia berpikir untuk sesaat lalu kembali berkata, "Ngomong-ngomong, kau juga berkata bahwa aku adalah seorang pecundang, jadi cucu pecundang ini sedang ditindas, dan kakekku membantu mengembalikan harga diriku. Tidak ada yang salah dengan logika ini, jika kau ingin berjuang untuk ketidakadilan yang dialami saudaramu, kau bisa meminta kakekmu datang dan mencari jalan keluar untuknya."

Luo Zhiyuan dalam benaknya mengerti bahwa meskipun sekarang Keluarga Leng telah lebih kuat dari Keluarga Luo, sangat tidak mungkin bagi Keluarga Leng untuk dengan langsung menyerang Keluarga Luo.

Terlebih lagi, Kepala Keluarga Leng, Leng Aotian, adalah orang yang menempatkan keuntungan di depan segalanya, dan kakeknya Luo Zhengyang akan mengambil tindakan untuknya. Sedangkan Leng Aotian mungkin tidak akan mengambil tindakan untuk Leng Shuying.

Di mata Leng Bersaudara, ucapannya adalah sebuah bentuk pamer dan provokasi. Sebagai gadis paling terhormat di Kota Liuyun, Leng Shuya tidak boleh bersikap impulsif. Namun, setelah diprovokasi oleh Luo Zhiyuan, dia seketika berdiri dan berteriak marah, "Ini kemauanmu!" Melihat kedua orang ini akan mulai beraksi, ada sedikit jejak kekhawatiran di mata Luo Zhengyang, "Zhiyuan...." "Luo Zhiyuan, kau mencari mati!"Luo Zhiyuan menolehkan kepala dan tersenyum menyakinkan pada Luo Zhengyang, lalu menggelengkan kepala untuk memberi tanda supaya Luo Zhengyang tidak menghentikannya.

Saat ini, orang yang selama ini hanya diam mengamati, sang pemuda yang berpakaian serba hitam berkata kepada Leng Shuran, yang sedang mengerutkan kening dan tidak mampu membuat keputusan, "Mantan tunanganmu sepertinya lebih menarik dari yang aku kira."

Leng Shuran kembali pada akal sehatnya, dia menatap pemuda yang mengenakan pakaian hitam dengan gugup, dan berkata,"Changge, aku sudah tidak memiliki hubungan apapun dengannya, kamu percaya kepadaku!"



.

.

.


Ilu's notes:

Beneran deh, nerjemahin danmei ini dibandingkan spirit planter jauh lebih capek ini. Mulai dari mtl yang raw banget jadi aku harus ngarang setengah dari paragraf yang ada, letak tatanan paragraf yang berantakan, sama tanda mirip stabilo biru yang ada di teks ini yang kalau penempatan teks terjemahan gak tepat ya gak bisa dihilangkan. Pantes aja yang translate novel ini dua orang nyerah dan rest lama, mumet aku juga. Ini kalau aja aku nemu penggantinya bakal aku kerjain duluan yang lainnya, capek banget.

[Slow Update] The Supreme Crazy ConcubineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang