1. Waktu berharga

714 52 10
                                    

𝐇𝐢, 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢...!!
𝐌𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐲𝐚𝐡 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐭𝐮𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭. 𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐕𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐂𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐡 ✧(。•̀ᴗ-)✧

***
"Orang pintar tidak akan menyianyiakan waktu yang berharga. Tetapi orang cerdas tau bagaimana menggunakan waktu yang tepat."

~Ghava Jebran Marques

***


Satu kata yang menggambarkan kondisinya sekarang yaitu Bosan. Menghembuskan napasnya berulang kali, matanya menatap nyalang pada sekelompok siswa yang ada di depan gerbang.

"Udahlah Ra, nyerah aja. Kalau belum waktunya percuma, mereka ga akan bukain gerbangnya!" terdengar suara prustasi dari sebelahnya, ia pun menoleh.

"Terus maksud lo gue harus tetep di sini? Di acara membosankan ini? Ohh... tidak bisa friend. Gue mau balik, ngapain bjir di sekolah juga, gue ga ikut lomba, mau nonton juga ga tertarik. Dari pada leha-leha di kelas mending gue balik ke rumah." gadis itu masih kekeh ingin kabur dari acara event tidak menjelaskan ini.

"Gue juga sama njirr, suntuk gue di sini. Tapi mau balik juga ngapain, yang ada kena omel emak gue karena pulang masih pagi begini!"

"Hani, sahabat gue yang cute and bahenol. Kita 'kan bisa mampir dulu ke cafe atau kemana kek, buat ngulur waktu. Asal jangan di sekolah."

"Ya... terus gimana keluarnya sekarang?"

Aura mengetuk dagunya, dia sedang berfikir caranya untuk bisa keluar tanpa sepengetahuan anggota OSIS yang sangat merepotkan bin menyebalkan.

Sebuah ide terlintas di benaknya, Aura langsung menjentikkan jarinya. "Gue tau jalan keluarnya!"

"Dimana?"

"Ikut gue!"

Aura menarik tangan Hani pergi ke lab biologi yang ada di gedung belakang. Tempat disana sepi tidak ada penjaga atau siswa yang berlalu lalang. Yah, karna gedung belakang hanya di khususkan untuk ruang praktek dan juga gudang, maka dari itu tidak akan ada yang kemari jika tidak memiliki keperluan.

"Jangan bilang... lo mau keluar lewat sini?" Hani menatap curiga saat Aura sedang memastikan seberapa tinggi dinding itu.

Aura mengangkat kedua sudut bibirnya, "Yess... lo mau ikut atau nggak?"

"Tapi dindingnya tinggi Ra, kita 'kan pake rok!"

"Nggak masalah, lagian sepi ini. Kita turun giliran yah, gue dulu, abis itu lo!"

Aura sudah siap untuk turun namun Hani masih ragu, dia terus menoleh ke belakang takut jika ada orang yang melihat mereka.

Saat Hani masih berfikir ternyata Aura sudah berada di luar, gadis itu sangat ahli dalam hal ini.

"Hani! Ayoo... malah bengong. Lo mau ikut gue ga?" teriak Aura.

Hani mengangguk, dia pun bersiap untuk turun. Tidak seperti Aura yang langsung melompat, Hani sedikit lambat. Dia takut jika mendarat tidak mulus. Tidak elit kan jika dia jatuh nyungsep.

Hi, My Twins! (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang