13. Anak Perempuan

276 24 2
                                    

Hai
annyeong💐

*
*
"... Apa aku sudah melakukan kesalahan besar yang membuat mereka marah. Atau lahirnya aku di dunia ini yang salah?..."

= Amayra =

*
*

Һคƿƿע 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

✼✼✼

"Amayra kenalkan dia adalah Nura, putrinya paman Devan. Dia lebih muda 2 tahun dari kita. Mulai sekarang kalian harus berteman, perlu kamu tau, Nura sangat berbakat memainkan alat musik. Kapan-kapan kamu bisa belajar dengannya," Ghava dengan semangat memperkenalkan Nura kepada Amayra.

Sekarang mereka berada di kediaman Devan. Ternyata Sean mengajaknya ke sini. Kedua Pria dewasa itu sedang mengobrol di luar. Selagi menunggu mereka mengobrol, Ghava membawanya masuk dan memperkenalkan pada seorang gadis cantik yang pemalu apa bila bertemu dengan orang baru.

Ini kali pertamanya, Nura bertemu dengan orang baru. Dia sedikit malu, tapi dia merasa senang. Akhirnya, Nura memiliki teman perempuan.

"Hai, aku Amayra!" sapanya.

Nura mengangguk, "Senang bertemu dengan mu. Kamu memang mirip dengan kak Ghava. Aku seperti melihatnya dalam wujud perempuan. Sangat imut dan cantik!"

Amayra tersipu, "Terima kasih, kamu juga tidak kalah cantiknya." setelah Amayra menatap pada Ghava.

"Kak, aku ingin ke toilet." ucapnya, dia merasa kebelet ingin buang air kecil.

Ghava mengangguk, "masuk ke kamar itu saja, kamu bisa menggunakannya."

Amayra mengerti, dia pun langsung pergi ke kamar itu yang berhadapan langsung dengan ruang tengah.

Setelah kepergian Amayra, Nura langsung mendekati Ghava, "Kak Ghava, aku bisa bermain dengan dia kan? Apa yang dia sukai? Uuhh, aku sangat senang tapi juga aku merasa gugup!"

Ghava terkekeh pelan, "tenang lah, dia bukan orang asing. Dia kakak mu juga, tanyakan itu langsung padanya, supaya kalian tambah akrab."

"Baiklah. Aku dengar, Kak Amayra akan tinggal di sini. Apa benar?" gadis itu tidak sengaja mendengarkan percakapan ayahnya saat tadi malam.

"Iyaa~~hanya untuk sementara waktu." jawab Ghava.

Tidak lama dari itu Amayra kembali berbarengan dengan Sean dan Devan masuk kedalam rumah bersamaan.

"Apa kalian sudah berkenalan?" tanya Devan pada putrinya, Nura mengangguk untuk menjawabnya.

"Kalau begitu, bagus. Kalian harus akrab, karena untuk kedepannya kalian akan tinggal bersama. Nura, apa senang kamu memiliki teman?" lanjut Devan.

"Tentu saja, aku sangat senang!"

Berbeda dengan Amayra, dia langsung menatap ke arah Sean. "A--aku akan tinggal disini, tapi mengapa?" herannya, dia baru saja datang di rumah keluarga kandungnya, kenapa sekarang dia akan tinggal di rumah orang lain.

Sean mendekati Amayra, pria itu mengusap lembut kepala putrinya itu. "Hanya sementara waktu, setelah keadaan rumah sudah aman untuk mu. Saya---papa akan menjemputmu kembali." katanya.

"Kamu tenang saja, aku akan berkunjung setiap hari." sambung Ghava.

Amayra tidak mengerti, "Ada apa sebenarnya? Apa aku tidak boleh tinggal di rumah itu?"

Hi, My Twins! (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang