Ekspektasi Tak Semanis Realita

Bab 17

Happy Reading 🌼

.

Affa kabar guys

.

ooOOoo

Maudy duduk di balkon kamarnya dengan fikiran yang sangat kacau.

"Arghhh.lama lama bisa gila gw gara gara devan" gumam maudy lirih.

"Devan.. " ucap maudy sambil memandang ke halaman rumahnya.

"Ngapain dia kesini " gumam maudy cemas.

Maudy pun turun ke bawah dan mendapatkan devan yg sudah duduk di ruang tamu bersama kedua orang tuanya.

"Kak, sini duduk sm mama "ucap rien dan maudy langsung duduk di samping sang mama sambil menatap devan dengan tatapan yg sulit di artikan.

" kalian ada masalah? "Tanya mama devan (Rubi).

" gk"jawab devan dan maudy serempak.

"Bunda ada perlu apa kesini " tanya maudy dingin.

"Hus mulut dijaga, bunda adek papa km kak" ucap rien dan ditatap dingin oleh maudy.

Kondisi maudy sekarang benaran kacau karena ulah devan yg selalu menerornya.

"Gak papa kok rien. Maudy bunda ke sini mau ngelamar km " ucap Rubi.

"Dinikahin sm siapa" tanya maudy.

"Sama devan, dulu kan kalian yg minta untuk nikah di waktu kecin " jelas papa devan (Roma).

"Oh, itu dulu" saut maudy datar.

Devan semakin heran dengan maudy, kenapa dengan dirinya. Masa karena teroran dia yg gk seberapa membuatnya hampir gila. Batin devan

"Ini permintaan devan untuk menikahi kamu maudy. Km setuju kan? " tanya Rubi.

Maudy terdiam tidak membalas ucapan sang bunda.

"Kak" panggil rian

"Hm" saut maudy sambil melihat sang papa.

"Kakak kenapa. Kurang sehat? " tanya riam sambil mencek suhu badan maudy dengan punggung tangan nya.

"Badan kakak panas " ucap rian dan ditatap datar oleh maudy.

"Gpp" jwb maudy dingin.

"Gimana sayang, kakak mau nikah sama devan" tanya rien.

"Kalau gw Terima pasti dia siksa gw. Dia nikahin gw buat balas dendam" batin maudy.

"Tapi gw bisa apa. Kalau gw tolak, gw takut dia makin neror gw. Kalau gw nikah sama dia, gw jg yakin hidup gw menderita" batin maudy sambil menunduk.

"Dy" panggil roma

"Iya, aku mau" ucap maudy dengan tatapan datar.