Bab 21

7 2 0
                                    

Happy Reading 🌼

oo

oo

oo

🐼🐼🐼

1 Minggu Kemudian ...

Sherly dan lyly sedang duduk di taman dekat rumah mereka berdua. Sherly dan lyly bingung, mereka datang ke acara pernikahan maudy apa gk.

"Sher, kita pergi apa gk nihh" tanya lyly.

"Datang aja kalik yh, demi menghargai" jawab sherly

"Oklh, yuk pulang biar siap siap " ajak lyly dan di balas anggukan oleh sherly.

Mereka berdua pun kembali ke rumah masing-masing untuk bersiap siap.


ooo

Sherly dan lyly sudah sampai di acara pernikahan maudy dan devan.

"Ly, kok sakit yah" ucap sherly sambil melihat devan.

"Move on bes, inget udah ada kevin yang sayang banget sm km " jelas lyly sambil tersenyum manis.

"Senyuman itu ibarat hansaplast menutupi luka namun sakitnya masih sangat terasa" ucap sherly dengan wajah yang mendalami kata katanya tadi.

"B aja kali Sher. Mendramatis banget " saut lyly malas.

Mereka berdua pun berjalan ke tempat maudy dan devan bersanding.

"Samawa" ucap sherly singkat sambil menjulurkan tangannya.

Setelah selesai bersalaman, sherly dan lyly duduk di kursi undangan. Disaat mereka lagi tertawa, bercanda. Tiba-tiba kevin dan Liam datang.

"Hy ayank" ucap kevin

"Hy ayy" ucap Liam

Sherly dan lyly kaget disaat kevin dan Liam menepuk pundak mereka.

"Kalian disini juga " tanya sherly.

"Iyah lh " jawab Liam

"Kita bentar lagi kek gini juga " ujar kevin dengan senyum manis nya.

"Kebelet nikah bet dah mas " jawab sherly malas.

"Tapi gw juga udah gk sabar sih. Lo juga kan vin? " tanya Liam

"Yoi donk" jawab kevin.

Sherly dan lyly hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah para calon mereka ini.

ooo

Maudy keluar dari kamar mandi dan duduk di tepi ranjang. Dia melihat devan yg duduk di balkon.

Maudy tinggal dirumah devan setelah menikah. Maudy tidak mau mengganggu devan jadi dia tetap duduk di tepi ranjangnya.

Devan melihat maudy dari luar jendela balkon. Entah apa yang difikirkan oleh pemuda itu.

Devan pun berjalan dan mengunci jendela balkon dan menutup tirainya. Dia berjalan ke ranjang yang diduduki oleh maudy.

"Mau malam pertama? " tanya devan.

"Ha..?" Beo maudy heran.

"Kita udah nikah, maksud gw gk mau kasih bonyok cucu? " tanya devan jengah.

"Oh, serah " jawab maudy

"Lo mau punya anak? " tanya devan lagi.

"Kalau lo tanggung jawab mah gw Mau " saut maudy yang masih fokus dengan ponsel nya.

"Gw udah nikah sm lo, jd udah pasti tanggung jawab" ucap devan.

"Ok" putus maudy singkat.

Disaat maudy Mau berdiri, devan langsung menarik maudy. Posisinya devan diatas maudy sambil mengunci pergerakan maudy.

Disaat devan ingin mencium maudy, mama devan main masuk aja ke dalam kamar anaknya tanpa mengetuk pintu.

"Devan , maudy ini mama buatin  sus.. "Ucapan rubi terpotong melihat devan yang ada di atas maudy.

Sontak maudy dan devan kaget. Mereka pun duduk seraya menatap sang mama.

" eh maaf mama main masuk aja "ucap rubi sambil nyengir.

" ketuk dulu mah "saut devan

" iyah maaf, ya udh nih susu nya. Mama Mau kebawah dulu. Lanjut gih, mangkanya pintu di kunci kalau mau buat baby "jelas rubi panjang lebar dan keluar dari kamar.

Devan langsung mengunci pintu kamar mereka. Dan langsung menerkam maudy.

Tau lah maksud dari menerkam yah guys. Aku gk tau gimana ngejelasin caranya. Jadi kalian aja yang mikir, aku udah malas mikir.. Hahah canda mikir .

🐼🐼🐼

Hy guys 👋🏻

Semoga di part ini kalian suka yah guys.

Plis kasih vote donk.

Baru juga 2 orang yang ngasih vote.

Aku harap kalian bantu aku buat ngasih vote supaya aku lebih semangat buatnya.

Biar senyum senyum sendiri saat buat novel ini.

Maaf gaje..

Ada pesan buat mereka

Sherly

Kevin

Lyly

Liam

Maudy

Devan

Jangan lupa vote yah guys, trus follow, coment, and shere ke teman teman kalian 😘

See you next chapter ❥

Ekspektasi Tak Semanis Realita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang