Nesia duduk dihadapan sebuah cermin, cermin yang berada di kamarnya tepat bersebelahan dengan ranjang miliknya
Ia baru saja selesai menyisir rambutnya dan merapihkan pakaian yang dikenakannya
Hari sudah malam dan suasana malam ini terlihat sangat cerah, Nesia bangkit dan berjalan menuju lemari pakaian, mengambil juhab panjang yang akan menufupi wajahnya
.
.
Nesia: dasar merepotkanIa memakai jubahnya dan berjalan menuju arah jendela, ia dapat melihat dengan jelas para penjaga yang sangat banyak
Mereka terlihat memantau area akademi, baik depan ataupun belakang, Nesia memarik nafas panjang dan ia mulai membuka kaca jendelanya
Memanjat jendela yang tidak memiliki pengaman, ia melihat kearah Kana dan kiri merasa mendapat celah ia dengan lihai melompat dari jendela menu8nu pohon yang besar yang tidak jauh dari jendela kamarnya
.
.
???: mengapa tidak berteloportasi saja ?
Nesia: kau tau sedikit bergerak itu baik untuk kesehatan tubuh
Alanna: apa kau yakin ini akan aman Nesia ?
Nesia: tentu lihat dan simak baik baikNesia memperhatikan para penjaga, merogoh kantungnya dan menemukan sesuatu, sebuah batu yang lumayan besar dan dapat menimbulkan keributan
Ia melihat sesuatu, sebuah kaca bening yang sangat besar, Nesia melempar batu itu kearah kaca bening tersebut, jarak yang lumayan jauh dan dapat membuatnya selamat tanpa harus ketahuan
Suara keras terdengar dan hal itu mengakibatkan para penjaga seketika melihat ke sumber suara, Nesia dengan cepat turun dari pohon dan bergegas keluar melalui gerbang belakang akademi
.
.
.
Rus: kau ingin kemana.Ia memperhatikan Nesia yang sudah keluar dan berlari dengan sangar cepat, Rusia menciptakan teleportasi dan berniat membuntuti Nesia diam diam
.
.
.
.
.
.
.
Libia: lama sekali
Nesia: itu tidak penting, sekarang beritahu aku rahasia apa ?
Libia: tidak semudah itu, kau harus menemaniku dulu
Nesia: kemana ? Bukannya ini sudah malam ?
Libia: kau benar, tapi ini belum larut, aku ingin berjalan jalan.Libia tersenyum, wanita itu tersenyum smaagt manis dan bahkan Nesia baru pertama kali melihat senyum wanita itu
.
.
Nesia: apa kau tersenyum padaku
Libia: tentu, ayo kita berjalan jalanLibia menarik Nesia, ia bahkan berlari kecil dan membuat Nesia sedikit berlari menyusulnya, Libia terlihat begitu riang dan ia bahkan sesekali melompat lompat layaknya seperti anak kecil
Mereka menuju pasar, sebuah pasar yang ramai yang berada tepat di desa itu, keduanya berkeliling dan mencoba banyak hal
.
.
Libia: hey ambilkan aku boneka itu, jika kau berhasil aku akan menjadi pengikutmu. Ucapnya dengan riang
Nesia: pengikut ?
Libia: em aku akan selalu mendampingi muLibia menunjuk sebuah boneka beruang, boneka itu lucu dan terlihat sangat menggemaskan
Cara mendapatkan boneka itu ialah dengan cara bermain game, memasukan 3 bola kedalam tabung yang bergerak
.
.
Nesia: baik itu mudahNesia membeli tiket dan penjual memberikannya 3 bola, ia melihat sesaat mencari taiming yang pas agar ketiga bola itu tidak meleset
Nesia sempat memperhatikan Libia yang berniat menggagalkannya, dengan geram Nesia menendang Libia dan membuatnya terjatuh dan menjauh
.
.
Libia: sialan kau.
KAMU SEDANG MEMBACA
magic power ( russindo )
Randomsebuah cerita fiksi yang mengisahkan perjalanan gadis bernama Nesia, dalam meningkatkan kemampuan sihir miliknya memecahkan misteri mengenai kematian dari seluruh anggota keluarganya dan sebuah penghianatan besar . . . . cerita ini murni berasal...