sisi lain

135 17 0
                                    

Pagi sudah tiba dan saat ini Nesia tengah berjalan di lorong akademi, ia ingin bergegas menuju ruang pelajaran, dirinya sedikit terlambat karena bangun yang lama

Ia sampai dan dengan cepat memasuki ruangan, segera duduk dan mempersiapkan segala kebutuhan, di kursi belakang Rusia terlihat membaca sebuah buku dan tidak memperdulikan kehadiran Nesia

.
.
Nesia: huf untung masih sempat. Ucapnya pelan
Ame: ada apa, apa kau terlalu banyak minum semalam ?
Nesia: aku tidak minum dan kau jangan sok asik denganku

Nesia menutup wajahnya dengan buku dan tidak memperdulikan Ame didepannya

.
.
Nesia: sialan kalau., awas saja kau Aussie

Rusia memperhatikan ia hanya menatap Nesia yang ada di depannya, sepertinya gadis itu kesal atau semacamnya

Pada akhirnya pembimbing tiba dan pembelajaran di lakukan, kali ini materi membahas mengenai sihir, sihir ringan yang dapat di kuasai oleh segala manusia

Nesia mendengarkan dan ia juga mencatat setiap materi yang di jelaskan, Nesia sungguh tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini karena menurutnya dapat masuk kedalam akademi ini saja sudah suatu kehebatan

.
.
UNESCO: baiklah besok kita akan lanjutkan, aku harap kalian dapat memahami materi ini dengan baik

Waktu selesai dan saatnya istirahat Nesia setelah membereskan barang barangnya segera bergegas mencari keberadaan dari Aussie, ia bahkan berlari meninggalkan ruangnya dan menuju kantin akademi

Saat sampai ia sudah melihat Aussie dan Zealand yang sedang menikmati makanan mereka, Aussie yang menyadari kedatangan Nesia hanya tersenyum dan melambaikan tangannya

Ia bahkan tertawa dan terlihat sudah tau apa tujuan Nesia mencari dirinya

.
.
Nesia: dasar sialan kau
Aussie: aku aku tidak bersalah, aku hanya menawari mu minuman apa itu salah
Nesia: ehg bodoh aku bahkan merasa pusing saat bangun, dan hampir terlambat
Zealand: em bagaimana semalam. Ia menatap dengan tatapan aneh
Nesia: semalam apa ? Aku baik
Zealand: apa tidak ada sesuatu, mungkin seperti sakit
Nesia: sakit, maksudmu
Zealand: ah sudahlah, hey Aussie lain kali kau harus memberinya 5 botol anggur agar lebih memastikan

Aussie hanya mengangguk dengan senyum lebar di wajahnya, sedangkan Nesia ia tampak bingung dan semakin kesal pada dua temannya itu

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kievan: aku ingin anak itu di temukan, dan pewaris itu harus di habisi sebelum dia menghancurkan segalanya
Kievan: tapi dimana dia, pasukan ku berkata jika dia sudah tewas, apa itu benar

Ia menatap bulan terang di yang memancar di malam cerah itu

.
.
.
.
.
.
.
.
Nesia: huf sialan ini merepotkan
Libia: ah sudah lakukan saja
Nesia: hey setidaknya bantu aku
Libia: kau ingin aku membantumu, menghancurkan semua barang ini

Libia duduk di sebuah kursi dan ia menemani Nesia yang sedang membereskan tumpukan buku

.
.
Nesia: ah iya maaf aku lupa hehe

Suara langkah terdengar dan tak lama terlihat beberapa orang menghampiri mereka, itu Israel dan beberapa pengawas yang bersamanya di sana juga ada para putra mahkota yang ikut dengan mereka

.
.
Isra: dia yang sudah mengakibatkan ini semua. Tunjuknya dengan suara lantang
Nesia: aku apa salahku ?
Isra: jangan pura pura kau, kau yang mengakibatkan luka di wajahku ini

Nesia melihat kearah Israel dan di wajah gadis itu terlihat dengan jelas luka yang belum sembuh, luka bekas cakaran yang terlihat parah

.
.
Nesia: luka cakar ? Aku bahkan tidak dapat menggunakan sihir dengan baik, itu tidak benar ibu WHO
Isra: kau tidak usah berbohong, Jamaika dan Ceko menyaksikan dirimu yang memiliki sihir hitam
Nesia: tapi aku sungguh tidak tau apa apa, kumohon percaya padaku ibu WHO
Libia: ada urusan apa kau dan kedua temanmu itu menemuinya

magic power  ( russindo ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang