akademi

140 14 0
                                    

Bangunan mewah bernuansa istana klasik terlihat jelas, pilar pilar tinggi berdiri sangat kokoh

Dari kejauhan terlihat sebuah kendaraan kerajaan yang datang mendekat, di sana juga sudah terlihat cukup ramai, keluarga bangsawan dan saudagar kaya tampak memasukan penerus mereka kedalam akademi ini

Akademi yang terletak di tempat yang lumayan jauh, dan tidak berpihak atu memiliki keterikatan dengan wilayah manapun membuat akademi ini menjadi independen atau bebas

Disini pihak akademi bebas mempelajari segalanya, mulai dari sejarah para kerajaan, sihir dan masih banyak lagi, dikarenakan mereka yang tidak memiliki ketergantungan pada siapapun, membuat mereka bebas dalam mengulik sejarah dari seluruh kerajaan yang ada

Namun demikian akademi ini sangat diminati, ibarat kata jika berhasil lulus dari sana kau seperti dihormati, terutama untuk anak anak non kerajaan

Kendaraan berhenti para prajurit membukakan pintu, terlihat dua orang turun dari kereta kuda, seorang pria menggandeng tangan seorang wanita

Tatapan semua tertuju pada mereka berdua, ada beberapa yang tampak iri pada seorang gadis yang berjalan di sebelah pangeran tersebut, dan ada juga yang tampak tidak senang

Mereka merasa jika gadis itu tidak pantas ada di samping pangeran tersebut

.
.
Polan: Hay jer.  Panggilnya dari jauh dengan berlari
Spain: sopan lah sedikit Polan. Peringatkan Spain  
Polan: apa urusanmu, dia sahabatku
Spain: ya dan dia juga temanku, tapi kau harus menjaga sikapmu
Polan: ah bersisik

Perkelahian kecil terlihat dari dua teman dekat tersebut, mereka adalah anak dari saudagar kaya di wilayah kerajaan Prusia

Mereka menghampiri Jerman dan Nesia, Nesia masih terlihat sangat gugup, ia khawatir jika akan ada yang mengenalinya

.
.
Spain: wah sekarang kau sangat cantik Nesia 
Nesia: eh heheh terimakasih
Polan: kalian lama, kami sudah menunggu dari tadi
Jer: kenapa tidak duluan saja 
Spain: tak apa kami memang sengaja menunggumu, ayo kita masuk bersama

Akhirnya Polan Spain memasuki akademi dengan bersama Jerman dan Nesia, mereka berjalan dan seperti yang sudah di duga

Banyak bisik bisik negatif yang mengarah kearah mereka, namun itu bukan untuk ketiga orang itu, melainkan untuk Nesia

Jerman dan yang lain memasuki aula, besar dan sangat ramai, semua sungguh tampak luar biasa di sana, mulai dari arsitektur yang mewah, ruangan yang sangat besar dan para orang orang terpandang yang ada di dalamnya

Nesia tetap bersama Jerman, ia tidak ingin menjauh dari peria itu dikarenakan ia takut jika dirinya dikenali orang lain

.
.
???: apa kabar pada anda pangeran Jerman. 

Seorang peria menyapa Jerman, di sebelahnya terlihat seorang gadis muda

.
.
Jer: pangeran America suatu kehormatan saya bisa bertemu dengan anda
Ame: ah iya, perkenalkan ini adikku Canada. Ame memperkenalkan adiknya pada Jerman dan Jerman hanya membalas dengan sedikit mengangguk saja
Ame: siapa dia ? Apa dia pelayan istana ?   Tunjuknya pada Nesia
Polan: hey jaga mulutmu itu dasar pangeran bo....   Ucapnya di hentikan oleh Spain
Spain: Polan dia seorang putra mahkota, kau bisa dalam bahaya jika sembarang berbicara. Ucap Spain pada Polan

Sedangkan Polan ia menyingkirkan tangan Spain yang menutup mulutnya, ia tampak bodoamat dan mengabaikan Spain

.
.
Ame: kau terlalu lancang dasar masyarakat rendahan
Spain: maafkan teman saya pangeran dia memang seperti itu

magic power  ( russindo ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang