PROLOG

685 130 391
                                    

Happy Reading

Air hujan turun cukup deras, seorang wanita dengan usia yang kemungkinan sekitar 39 tahun itu tengah berada di depan rumah kayu yang sepertinya tidak berpenghuni, ia sedang menggendong bayi yang tengah tertidur pulas.

Air mata mulai membanjiri area pipi wanita itu, berkali kali ia mengecup kedua pipi anak nya tanpa bosan. Perlahan ia meletakkan anaknya di depan pintu rumah dengan sebuah tas berisi susu, pakaian, dll.

"Maafin mama nak, mama ga bisa buat besarin kamu. Tapi mama janji suatu saat kalau mama sudah sukses, mama akan kembali ke sini buat jemput kamu," ucap wanita itu dengan tersedu sedu.

"Mama pergi ya nak, semoga kamu di temukan oleh orang yang baik dan bisa ngejaga kamu," wanita itu bangkit dan mundur beberapa langkah setelah meletakkan anaknya, ia berlari menjauh dari rumah itu dan meninggalkan anaknya sendirian.

Awan yang gelap kian menggelap karna hujan yang terus menerus turun ke bumi dan pergantian waktu. Bayi yang berada di depan rumah menangis hingga pintu rumah terbuka memperlihatan seorang pria yang kemungkinan berusia sekitar 38 tahun.

Pria itu bernama Welshon Fidelis Rilley, ia terkejut saat melihat seorang bayi menangis di depan pintu rumahnya.

"Fuck! siapa yang meletakkan bayi di depan rumah ku!" teriak Welshon.

Welshon perlahan menurunkan tubuhnya untuk mengambil bayi tersebut beserta tasnya. Walaupun dia seorang mafia namun saat melihat bayi kata mafia itu menghilang

"Sial! bisa bisa nya bayi ini ada di depan rumah ku!" ucap Welshon dan meletakkan bayi tersebut di atas sofa.

Welshon membuka tas untuk mencari kebenaran di sana, Welshon mendapati sebuah surat yang di gulung dan di masukkan ke dalam botol susu.

Welshon mengambil dan membuka botol tersebut, Welshon membaca isi surat tersebut dengan perasaan campur aduk.

"maaf sebelumnya, mungin saya lancang meletakkan anak saya di depan rumah anda, tapi saya tidak tau harus gimana lagi, saya sudah bercerai dengan suami saya, saya juga tidak memiliki uang untuk membesarkan anak ini. Jadi saya berharap dan memohon kepada siapa pun yang bertemu dengan anak saya. Jaga anak saya seperti anak kalian sendiri, saya berjanji suatu saat kalau saya sudah sukses saya akan kembali ke sini untuk mengambilnya. Anak saya terlahir dengan keadaan tidak bisa melihat, jadi tolong rawat anak saya." begitulah kemungkinan isi suratnya.

Welshon mengurut pelipis nya, dia saja belum menikah dan belum punya anak, terus dia di suruh ngurus anak? gimana ceritanya. Ngurus diri sendiri aja Welshon masih berantakan ini di suruh ngurus anak.

Welshon mengambil ponselnya, ia langsung menelpon seseorang.

"Hallo,"

"Ya bajingan, kenapa kau nelpon aku? ganggu pekerjaanku aja," ucap seseorang dari sebrang telpon.

"Aku menemukan anak bayi di depan rumah ku, kau berminat buat mengurusnya? kalau niat datang dan bawa bayi sialan ini!"

"Hahaha, sudah berapa banyak bayi yang di titip kan dengan mu? sebaiknya kau buka saja panti asuhan," ucap penelpon dengan iringan tawa nya.

"Aku serius sialan!"

"Baiklah besok aku akan ke sana buat melihatnya,"

Tut

sambungan telpon terputus, Welshon melirik bayi yang berada di atas sofa, perlahan mata bayi tersebut terbuka. Welshon sempat terkejut melihat mata bayi tersebut, bayi tersebut memiliki pupil mata berwarna putih menyeluruh tidak seperti mata manusia pada umunya.

KAFKA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang