KZ » 10

107 24 103
                                    

Happy Reading

Zera duduk termenung di atas ranjangnya, iya terus menatap jam hingga pukul lima subuh, dirinya benar benar tidak bisa tertidur saat itu. Ia beranjak dari duduknya dan mulai mempersiapkan dirinya untuk pergi keluar.

Zera sudah beberapa minggu tidak pergi untuk mengistirahatkan pikirannya, ia benar benar terus di bantai dengan masalah dan tidak bisa bersantai seperti biasanya.

Zera keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga menuju ruang makan yang sudah terdapat keluarga bibinya. Ia duduk di salah satu kursi miliknya, di sana ia hanya mendapat tatapan sinis dari paman, bibi, serta anaknya.

"Zera, kau harus berjanji tidak akan punya hubungan apa pun dengan anak dari keluarga Maxlou kan? Kau juga harus meminta maaf pada keluarga Welshon, ini semua demi menyelamatkan perusahaan ku," jelas sang paman

"Kenapa kalian selalu memaksa ku? Paman bisa tenang saja di rumah, semua akan baik baik saja," jawab Zera.

"Oke, aku pegang kata kata mu Zera, kalau sampai perusahaan ku bangkrut maka kau harus menyerahkan semua harta peninggalan orang tuamu dulu!" Ancam Abraham.

"Iya!" ucap Zera dan ingin bangkit dari duduknya namun di tahan oleh Ella.

"Tunggu, kenapa bisa kamu membawa mobil anak keluarga Welshon?" Tanya Ella.

"Apa urusannya denganmu? Mobil itu sekarang sudah jadi milikku!" Jawab Zera.

"Apa kamu yakin itu sudah menjadi milikmu? Kenapa kamu selalu suka mengambil barang yang bukan milikmu," tanya Ella.

"Bukan urusanmu," ucap Zera lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan keluarga itu di ruang makan namun langkahnya terhenti saat Vanesya terus mengungkit masalah mobil yang Zera bawa pulang.

"Aduh Zera, seharusnya kamu tau malu sedikit, kamu tidak bisa membawa barang yang bukan hak mu. Kau terlihat seperti wanita matre!" Ucap Vanesya di akhiri dengan tawanya.

"Ah kau benar aku wanita matre, tapi dia sendiri yang memberikannya padaku kau tidak percaya? Boleh kamu tanyakan langsung pada pemilik mobil itu," jawab Zera santai sambil memutar kunci mobilnya pada hari telunjuknya.

Brak!

Abraham memukul meja lalu bangkit dari duduknya, "Apa apaan kalian ribut hanya gara gara satu mobil? Kamu lagi Zera, belum puas sama skandal mu akhir akhir ini? Bagaimana bisa kamu memiliki hubungan dengan dua pria seperti ini!" Marah Abraham.

"Makanya kalian sekeluarga jangan pernah mencampuri urusanku! Masalah ku ya masalahku begitu juga sebaliknya, apa kalian pernah memberikan sepeser uang padaku sampai kalian bisa ikut campur dalam urusanku? mereka semua memberikannya pada ku, aku juga harus menerima pemberian mereka mau itu harta, mobil, rumah, perusahaan, saham, itu semua hak ku, aku hanya takut akan lebih kaya dari kalian hahahaha," Zera berjalan Mendur dan menjauh dari tiga orang gila yang ada di hadapannya ini, setelahnya sudah menjauh beberapa meter ia berbalik dan berjalan keluar rumah.

"Mas, aku rasa Zera sudah berubah total. Ini bukan seperti Zera yang kita kenal, Zera yang kita kenal itu penurut dan pendiam bukan seperti sekarang," ucap Ella pada sang suami.

"Tuan, non Zera begitu mungkin karna tekanan dari masalahnya yang membuatnya berubah seperti sekarang ini, aku kasian melihat non Zera seperti yang sekarang hidup dengan penuh tekanan dan balas dendam," sambung Bi Sum yang baru saja selesai menyapu rumah.

"Sudahlah nenek tua kamu tidak perlu ikut campur!" Ucap Vanesya dengan tangan yang ia lipat di depan dada.

Bi Sum terdiam dan hanya menundukkan kepalanya.

_🕷️_

Di salah satu taman, Zera duduk termenung sedang menunggu seseorang yang akan ia temui hari ini.

Brian, laki laki itu lah yang sedang Zera tunggu kedatangannya. Sekitar beberapa menit Brian sudah berdiri tepat di belakang Zera yang tengah terduduk manis di kursi taman.

"Ada apa?" Tanya Brian tepat di hadapan Zera.

Zera melirik ke arah Brian lalu mengalihkan pandangannya ke sembarang arah, "Aku mau mengakhiri hubungan palsu ini," ucap Zera.

Dahi Brian mengerut tidak mengerti maksud pembicaraan Zera, "Apa maksudmu?" Tanya Brian.

"Aku mau mengakhiri hubungan palsu ini, aku lelah dengan skandal yang akhir akhir ini semakin berat, aku juga sudah menuruti semua keinginan mu aku hanya ingin hidup tenang tanpa ada banyak masalah," ujar Zera.

Brian menatap dalam wajah cantik milik Zera, "Sayang, aku tidak pernah menyuruhmu untuk berhenti menjadi kekasihku, aku masih membutuhkan mu!" Jawab Brian sambil memegang dagu Zera.

"Tapi aku mau mengakhiri semuanya, aku sudah bosan!" Zera tetap kekeh dalam pendirian nya untuk mengakhiri hubungan palsu ini.

"Apa? Bosan katamu? Aku tidak pernah menyentuhmu lebih dari ini Zera, tapi kenapa kamu bosan denganku?"

"AKU MAU MENGHENTIKAN SEMUANYA BRIAN, AKU LELAH!" Bentak Zera lalu pergi dari hadapan Brian.

Brian mengejar langkah Zera lalu memeluknya dari belakang, ia memeluk Zera begitu erat seperti tidak mau di tinggalkan.

"Kenapa kamu jahat seperti ini Zera? Apa karna kamu mulai menyukai Kafka, hmm?" Bisik Brian di telinga Zera.

"Tidak ada hubungannya dengan Kafka, aku hanya ingin mengakhiri semuanya," ucap Zera.

"Kau benar benar pandai berbohong, aku melihat dengan kepala mataku sendiri kalau kau di ajak pergi oleh Kafka waktu di bar semalam," ucapnya sambil membalikkan tubuh Zera agar menghadap ke arahnya.

"Brian, sudah aku katakan padamu. Jangan sia siakan perempuan yang benar benar mencintaimu, menikahlah dengan Aii dia gadis yang baik untukmu, aku tidak mau menyia nyiakan calon suami ku di masa depan begitu juga denganmu, kamu jangan pernah menyia nyiakan Aii yang akan menjadi istrimu," jelas Zera.

Brian menundukkan kepalanya, "Zera, hatiku benar benar sakit saat mendengar ucapanmu, aku benar benar mencintaimu Zera," ujar Brian tidak mau melepaskan Zera begitu saja.

"Aku benar benar minta maaf Brian, tapi tekad ku sudah benar benar bulat, aku mau mengakhiri semuanya dengan mu hari ini, jadi tolong jangan ganggu aku lagi di masa depan yang akan mendatang," Zera melepaskan pelukannya dari Brian dan berlari meninggalkan Brian.

Brian ingin menarik tangan Zera namun tangannya selalu di hempaskan oleh Zera.

To Be Continued

KAFKA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang