KZ » 09

95 31 127
                                    

Happy Reading

Zera berdiri dari pangkuan Brian, ia berbalik dan menarik kerah baju Brian, gertakan gigi Zera membuat Brian merasa ngilu.

"Brian, jangan pernah mengambil kesempatan apapun dari ku, aku tidak suka seperti itu, kamu dan aku hanya sebatas kerja sama tidak lebih dari itu!" Zera melepaskan tangannya dari kerah baju Brian.

Zera melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Brian, sebelum keluar dari ruangan Zera menatap ke arah Brian yang tadinya wajah Brian santai kini sudah berubah menjadi datar dan serius dengan kaki yang ia silangkan.

"You are so beautyfull Zera, selama kau hidup hanya berpura pura menjadi gadis bodoh, dan membiarkan semua orang menindasmu bahkan paman dan bibimu sendiri, dan nanti pada akhirnya kau sendirilah yang akan menghancurkan orang orang itu," ucap Brian.

"Kau benar benar pintar aku akui itu, satu lagi Brian seharusnya kau tidak menyia nyiakan jodohmu di masa depan, karna pada akhirnya penyesalan datang di akhir!" lalu Zera pergi dari hadapan Brian.

Zera terkejut saat melihat keberadaan Kafka dengan asistennya yang berada di satu bar dengannya. Xyan yang mengetahui keberadaan Zera langsung memberitahukan pada Kafka.

"Bawa saya kehadapannya," ucap Kafka, Xyan pun membawa Kafka menemui Zera yang tengah menuruni anak tangga.

"Mau ngapain kalian mendekat!" marah Zera.

"Sayang, kenapa kamu berada di tempat seperti ini? Sejak kapan gadis baik baik ini masuk kedalam tempat yang seperti ini, apa kamu tau tempat seperti apa ini? disini tempatnya para wanita melakukan prostitusi, penjualan obat terlarang bahkan menjadi buronan polisi, bagaimana jika beberapa laki laki yang ada disini memperkosamu?" ucap Kafka.

"Kenapa harus repot? Kita hanyalah orang lain, bahkan aku tidak sama sekali mengenalmu!"

Entah mengapa saat mendengar perkataan Zera hati Kafka begitu sakit, ia mengepalkan tangannya sekuat tenaga.

"Ah sudahlah, kamu membuang banyak waktu ku," ia melewati Kafka dan juga Asistennya.

Kafka langsung memberikan kode pada Xyan, dengan cepat Xyan menggendong tubuh Zera dan membawanya keluar dari bar di ikuti oleh Kafka.

Zera memukul kuat bahu Xyan, "Lepaskan aku! Jauhkan tangan kotor kalian dari tubuhku," ucap Zera dan terus memberontak.

Mereka sampai di parkiran, Xyan melemparkan tubuh Zera masuk ke dalam mobil di susul oleh Kafka yang duduk di kursi penumpang bersama Zera, sedangkan Xyan duduk di kursi pengemudi untuk menjalankan mobilnya.

Zera menjadi takut saat melirik ke arah Kafka yang begitu terlihat aura membunuhnya, mobil berjalan dengan kecepatan tinggi.

"I-ini bukan jalan ke arah apartemen ku, aku mau pulang," lirih Zera sambil menatap jalanan yang sudah begitu sepi.

Dengan waktu singkat, mobil itu sudah berhenti di halaman rumah Kafka, pelayan bahkan sampai bodyguard sudah berbaris di depan rumah Kafka.

Xyan membuka pintu mobil dan menyuruh beberapa bodyguard membawa Kafka masuk, sedangkan Xyan menarik paksa Zera untuk ikut masuk ke dalam rumah Kafka.

"Lepaskan aku, aku mau pulang!" ucap Zera.

Tidak ada respon dari seluruh orang yang ada dirumah Kafka, Zera berteriak untuk di lepaskan, bahkan suara teriakan Zera menggema di seluruh ruangan rumah Kafka.

Xyan melemparkan tubuh Zera di atas Sofa, kini Kafka berdiri tepat di hadapan Zera, Zera diam saat melihat raut wajah Kafka yang seperti ingin membunuhnya.

KAFKA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang