8

27.6K 1K 178
                                    

Takdir itu seperti 'nganu',jika tidak sanggup melawan, cobalah untuk menikmati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Takdir itu seperti 'nganu',
jika tidak sanggup melawan,
cobalah untuk menikmati.
.
.

Masih menyorot dua insan yang berada di gudang atap sekolah, puting Riel mendadak kembali gatal setelah diperingati Eleanna, tapi tak berani ia garuk.

Yakali, menggaruk nenen di depan cewek!

Malu!

Sedangkan Eleanna, cewek itu malah dengan santai mengeluarkan puntung rokok dan korek dari saku seragamnya, lalu menyelipkan rokok itu ke bibir.

"Kenapa gue harus tinggal sama lo?" tanya Riel, butuh alasan.

Eleannya melirik Riel sekilas sebelum mamantikkan api ke ujung rokoknya. "Bel apartemen gue suka bunyi sendiri waktu malem. Gue takut hantu," ungkapnya.

Eleanna takut hantu?

Hantu yang takut Eleanna!

"Mungkin aja itu cuman imajinasi lo atau mungkin orang iseng."

Riel masih mencari alibi. Sayangnya Eleanna tak mau mendengarkan, cewek itu malah menghisap dalam rokok di mulutnya lalu menyemburkan asapnya kasar.

Fhu~

"Mulut lo banyak protes ya. Jadi pengen gue cium lagi." 

"Oke, kita tinggal bareng!"

Riel tak bisa menolak.

Eleanna tersenyum puas. "Bagus!"

"Tapi... tapi lo gak macem-macemin gue, kan?" tanya Riel was-was.

Bisa aja kan, Eleanna menciumnya waktu tidur?

Dengan senyum tipisnya yang nakal, Eleanna memindai Riel dari atas ke bawah lalu ke tengah.

"Kalo itu, tergantung."

"Eleanna!"

Eleanna menatap Riel lagi. "Lo pikir gue nafsu sama cowok culun kayak lo? Gak usah ge'er!"

Jleb!

Terdiam dengan bibir terkantup, perkataan Eleannna itu berhasil menyentil harga diri Riel sebagai laki-laki!

Hap!

Tanpa aba-aba, Eleanna kemudian melemparkan ponselnya. Walau terkaget, ponsel itu berakhir dengan mulus di tangan Riel.

"Masukin nomor lo!"

Sopankah minta nomor cowok gitu?

Pada akhirnya Riel menyimpankan nomernya di ponsel Eleanna, lalu mengulurkan ponsel itu kembali dengan cara yang sopan tentunya. Setelahnya, tanpa berkata-kata akhirnya Riel memutuskan untuk beranjak meninggalkan Eleanna yang masih setia duduk di dalam gudang sambil menyesap rokoknya. 

GHARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang