Prolog

1.8K 22 0
                                    

Desahan dan erangan memenuhi sebuah kamar, seiring dengan hentakan tubuh yang di lakukan seorang pria kepada perempuan di bawah nya. Erangan dari bibir mereka saling bersahutan merasakan surga dunia yang tiada dua nya itu. Hujan deras di luar tidak membuat kedua orang itu merasakan dingin, justru rasa panas dari nafsu yang mengembara di tubuh keduanya.

" Mhh, Vin lebih cepat please ahh" Permintaan itu di sambut dengan baik oleh pria yang bergerak di atas itu, tangan nya meremas keras dan kasar buah dada wanita di bawah nya dengan hentakan-hentakan pinggul nya yang semakin cepat hingga dapat di rasakan milik nya yang di dalam sana di remas oleh otot-otot kewanitaan hingga pekikan Kenikamtan keluar dari bibir wanita itu di sertai keluarnya cairan hangat yang membasahi milik nya.

" Alexa ahh, milik mu menjepit ku ahh honeyy." Erang pria itu dengan geraman rendah, dia menarik kaki wanita itu, menekuk nya ke perut dan kembali bergerak untuk menyusul pelepasan nya.

" Kevinhh ohh sebentar, kumohon." Rintih wanita itu merasakan milik nya yang sangat sensitif karena baru selesai pelepasan, dengan pria itu yang kembali bergerak dengan brutal, tidak menutup kemungkinan jika dia akan kembali pelepasan dalam waktu tidak sampai 5 menit.

" Tidak sayang, aku ingin sampai. Kau sensitif hnm aghh ." Balas pria itu dengan desahan nya, bibir nya melumat dan mengigit pelan nipple wanita itu yang menegak seperti buah ceri yang terlihat menggiurkan. Tubuh mereka terlihat mengkilap karena keringat.

" Enghh ahh ya, keluar lah bersama ku." Titah pria itu merasakan milik wanita itu yang kembali menegang.

" hngg akhh Kevinhhh." Erang perempuan itu dengan kedua kaki yang semakin menjepit tubuh pria itu, merasakan pelepasan nya siap untuk di semburkan.

" Ashh fuck Alexaa." Geraman berat itu menguar di dalam kamar.

Kedua pasangan itu saling menyemburkan pelepasan mereka, tubuh Alexa bergetar menerima semburan pelepasan yang di tembakan ke dalam perut nya oleh Kevin. Dia menepuk keras punggung pria itu dengan wajah kesal nya saat perlahan pelepasan itu mulai surut dan hanya hentakan-hentakan kecil yang di berikan Kevin sebagai akhir dari penyatuan itu. " Sialan, kenapa kau mengeluarkan nya di dalam." Geram sang perempuan.

Kevin tertawa renyah, dia mencabut milik nya yang masih tertanam di dalam wanita itu dan berguling ke samping, membuat cairan yang tadi sudah masuk ke dalam tubuh wanita itu kin kembali merembes keluar sebagian. " Kurang nikmat mengeluarkan di luar sayang." Dia mengecup puncak kepala wanita yang di cintai nya itu dengan tulus.

" Pil ku habis, perlu kau tau." Balas nya dengan nada ketus. Obat itu belum dia beli lagi karena dia tak tau jika Kevin akan datang ke apartment nya dan melakukan sex bersama nya. Dengan dalih pergulatan perpisahan karena mereka akan beda negara karena masalah pekerjaan.

" Tapi ini bukan masa subur mu. Tak apa." Ucapan itu di sambut oleh Alexa dengan decakan yang keluar dari bibir nya, sadar jika dia kalah menghadapi ucapan pria itu. Sedangkan Kevin sendiri kembali tertawa renyah, merasa menang.

" Jangan terus-terusan kesal seperti itu, ingat jika mulai besok kita akan jarang bertemu." Tutur nya dengan nada tak rela.

Mendengar nada itu, Alexa membalikkan posisi nya hingga mereka berhadapan, Tangan nya mengusap rahang pria yang merupakan kekasih nya itu dengan halus, " Jika kau keberatan, aku bisa membatalkan nya."

" Kau gila ?! Dan membuat mu di hajar habis-habisan karena membatalkan perintah secara mendadak " Sarkas Kevin dengan wajah masam.

" Kalo bisa membuat mu merasa lebih baik, kenapa tidak ?" Tanya Alexa dengan kedikan bahunya.

" Berhenti memikirkan orang lain, aku tidak mau kau kenapa-napa. Jadi jangan berfikir untuk membatalkan tugas mu." Tegas nya dengan wajah tak suka mendengar apa yang di katakan oleh perempuan itu, meskipun apa yang di ucapkan nya demi kebaikan hubungan mereka. Namun, dia tidak akan membiarkan kekasih nya itu susah jika sampai tugas nya tidak di kerjakan, parah nya lagi di batalkan.

Alexa menggelng pelan, " Kau bilang perasaan mu tidak enak dengan tugas ku kali ini. Jadi kenapa tidak jika aku membatalkan nya?"

" Jangan lagi di bahas, itu hanya perasaan ku saja dan tidak rela karena kita akan berjauhan." Ucap Kevin, pria menyisir rambut Alexa dengan sayang dan menatap wanita itu dengan tatapan penuh cinta nya. Salah dirinya juga yang sebelum nya mengatakan jika dia merasa kurang nyaman dengan tugas yang di berikan kepada Alexa kali ini.

" Bagaimana jika satu ronde lagi ?" Tanya nya dengan senyum mesum yang terpatri di bibir nya. Tangan nya mulai mengelus pelan perut Alexa, membuat wanita itu merinding dengan sentuhan yang di berikan oleh pria itu.

Belum mendapatkan jawaban dari wanita itu, Kevin sudah kembali mengukung tubuh Alexa di bawah nya. Melumat bibir wanita di bawah nya itu dengan rakus, tangan nya meremas pelan salah satu benda kenyal yang menggantung itu hingga erangan wanita itu terdengar di sela ciuman mereka. " Vin, kita sudah melakukan nya sejak dua jam yang___ Ahhh."

Ucapan wanita itu terpotong dengan tindakan Kevin yang sudah kembali memasukan milik nya dengan sekali sentak hingga masuk sepenuh nya kedalam milik wanita itu yang masih basah sisa pelepasan tadi. Alexa menggeleng merasakan milik nya yang kembali penuh, gejolak nafsu itu yang kembali hadir. Tusukan yang keluar masuk dengan cepat di bawah sana membuat nya tidak kuat untuk mnegeluarkan desahan yang kembali mengisi ruangan.

" Aku ingin nyimpan nya dengan puas, sebelum kita jarang ahh melakukan mhh nya." Erang Kevin merasa kan pijatan kenikmatan di bagian bawah nya itu. Kepala pria itu mendongak dengan urat-urat yang tercetak di pelipis merasakan betapa sempit nya milik Alexa, meskipun ini bukan kali pertama mereka melakukan nya.

" Ahnmm Vin ohh, kau bisa mengunjungi ku nanti." Kata Alexa di sela desahan nya, mereka seolah-olah tidak akan bertemu lama. Padahal hanya berbeda negara, banyak pesawat yang bisa di gunakan untuk mengunjungi nya.

Kevin mengerang, mempertahan tempo hentakan dan tusukan nya di bawah sana, kemudian membalas perkataan wanita itu, " Tentu sajahh akh, aku tidak akan sanggup jika tidak melihat mu."

" Akhh fuck, aku akan segera datang." Seru Kevin saat milik nya semakin mengembang di dalam sana, dengan jutaan sperma yang siap menghantam dinding rahim Alexa.

" Mhh ahhh."
Setelah keduanya kembali melakukan pelepasan, Kevin kembali berguling di samping Alexa. Dia membiarkan milik nya yang masih tertanam di dalam tubuh Alexa, menarik pinggang wanita itu untuk menghadap ke arah nya. Membuat penyatuan mereka yang ada di dalam itu terasa hangat untuk milik nya, " Ingat Xa, cukup lakukan tugas mu dengan baik. Aku tidak ingin jika ada sesuatu yang terjadi di luar pekerjaan mu itu." Tutur kevin mengusap punggung polos wanita itu.

Alexa melingkarkan kakinya di atas pinggang Kevin, membuat milik mereka bergesek sebentar, " Aku mengerti Kevin, kau sudah mengatakan itu lebih dari sepuluh kali sejak 3 hari yang lalu." Kata nya dengan nada yang mulai jengah.

" Aku hanya khawatir." Bisik nya di telinga Alexa, sempat-sempat nya dia melumat pelan telinga wanita itu dengan sensual. Yang membuat Alexa kembali meremang, apalagi dengan milik pria itu di bawah sana yang mulai menghentak-hentak pelan. Tidak ada lelah nya memang, tapi Alexa suka. Dia terpuaskan.

Alexa mengelus punggung polos pria itu yang kini kepala nya bersandar di atas dada polos nya," Dia hanya duda dengan sikap buruk nya. Aku tidak akan terperangkap dengan pesona nya. Wajah mu lebih menawan sayang." Ucap nya menenangkan.

" Kuharap ucapan mu bertahan sampai tugas mu selesai."

Theodore sang duda beranak 1, aku ingin tahu seberapa buruk sikap buruk mu yang tersembunyi di balik wajah tampan mu itu.- batin Alexa dengan tatapan penuh artinya.

Tugas pekerjaan nya kali ini cukup menarik. Itu yang ada di dalam benak Alexa saat pertama kali mendapatkan perintah.

Aku datang tampan.

Trapped With---Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang