4. Tinggal bersama

736 16 0
                                    

" Mulai besok kau tinggal bersamaku. " Titah pria itu mutlak.

" Maaf tuan? " Ucap perempuan dengan rambut sepunggung itu, menatap tanya pria yang berdiri di hadapan nya. Takut jika apa yang di dengar nya salah.

"Aku tidak suka mengulangi. "

" Kau secretary ku, jadi harus ikut kemana pun aku pergi. "

Kau cukup sial Alexa, tidak cukup menghadapi sikap menyebalkan nya di kantor. Kini kau harus satu rumah dengan nya. _batin wanita itu merutuk pasrah.

Iya, sekertaris. Bukan istri, ngapain ikut kemana-mana.

Namun dumelan itu hanya sampai di hati dan kepala Alexa.

"Baik tuan. Besok saya pindah. " Balas nya dengan sedikit menunduk.

" Jika tidak ada yang diperlukan lagi, saya undur diri. " Izin nya sopan.

Melihat pria yang merupakan bos nya itu mengangguk, wanita dengan pakaian kantor itu berbalik badan dan membawa tubuh bak gitar spanyol itu keluar ruangan.

Malam menyapa, sesuai apa yang di pinta bos nya. Alexa menepuk pelan tangan nya setelah selesai mengemas pakaian yang akan di bawa nya menuju kediaman Theo.

Tidak banyak, hanya satu koper berukuran sedang. Perlengkapan untuk beberapa hari. Jika kurang dia akan kembali ke apartemen dan mengambil sebagian nya nanti.

" Hanya ini nona? "

Wanita itu mengangguk kepada sopir yang menjemput nya untuk sampai ke kediaman atasan nya.

Membiarkan kopernya di masukkan, dia membuka pintu depan dan duduk di samping kursi kemudi.

" Maaf nona, sebaiknya anda duduk di belakang. " Ucap sang sopir dengan ekspresi cukup terkejut saat wanita itu duduk di depan.

" Saya lebih nyaman di depan pak. " Balas nya dengan senyum tipis, yang mana jawaban itu membuat sang sopir bungkam tak membalas lagi.

Alexa menatap mansion megah dengan gaya eropa di depan nya, butuh waktu beberapa menit dari pintu gerbang untuk sampai di depan halaman manison itu.

Jika berjalan kaki, sepertinya cukup untuk membuat kakinya pegal.

" Mari nona. " Ucap pelayan yang sudah menunggu di depan pintu besar mansion itu.

" Kopernya biar saya yang bawa. " Lanjut nya.

Gelengan sopan dia berikan, " Tidak usah bu. Biar saya saja. "

" Panggil bibi saja. " Ucap wanita paruh baya dengan seragam pelayan itu mengoreksi ucapan Alexa.

Alexa mengangguk, " Oh iya bi. "

Mereka berdua akhirnya melangkah semakin dalam, meskipun kepala wanita itu kedepan. Namun tatapan nya bergerak liar mengamati interior mewah dan glamour yang ada di dalam mansion itu.

Dalam hati dia berdecak meng kira-kira harga satu pajangan yang disimpan disana.

" Selamat malam Mr.Rosevalt." Sapa Alexa saat sampai di hadapan pria itu yang duduk dengan sebuah ipad di pangkuan nya.

"Hm. Duduk. " Titah nya.

" Bi, simpan ke atas barangnya. " Lanjut pria itu.

" Baik tuan. "

Wanita paruh baya itu bergumam pelan kepada Alexa untuk izin mengambil tas yang di bawanya yang di balas anggukan oleh pemilik barang itu.

" Selama kamu tinggal disini, ada satu pekerjaan tambahan. " Ucap nya membuka suara setelah hanya ada mereka disana.

Trapped With---Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang