2. Alkohol

915 14 0
                                    

" Mr. Sudah. Anda terlalu banyak minum. " Tegur Alexa.

" Shttt, diamlah. Kau cukup duduk dan tuangkan minuman itu ke gelas ku. " Ketus nya dan meneguk alkohol yang ada di dalam gelas nya dengan sekali teguk.

" Lagi. " Pinta nya.

Tak

" Anda sudah mabuk Mr. " Tegas Alexa.

Mereka sudah menyelesaikan urusan bisnis, namun bukan nya langsung pulang, Theo menahan nya untuk menemani minum di ruangan privat itu. Hanya mereka berdua karena sahabat pria itu sudah lebih dulu pulang, dengan alasan ada urusan lain.

Alexa menahan wajah pria di samping nya itu, wajah Theodor sudah sedikit memerah dengan tatapan mata tajam yang tak fokus. Dua botol pria itu menghabiskan minuman nya.

" Sebaik nya kita pulang sekarang. " Ajak Alexa dengan datar. Sangat merepotkan mengurus orang yang sedang mabuk.

" Mari Mr. " Ajak nya memegang bahu pria itu untuk segera berdiri.

" Tidak. Kita habiskan dulu minuman ini. " Ajak nya dan menarik Alexa untuk duduk kembali.

" Isi lagi, jangan berhenti. " Titah nya menyodorkan gelas nya.

" Anda sudah mabuk. " Alexa menjauhkan botol minuman itu.

" Shit. Kau sekertaris ku, cukup turuti ucapan ku. " Marah nya.

Alexa hanya menatap datar pria itu, " Justru karena saya sekertaris Anda. Saya tidak mau sesuatu terjadi dengan Anda. " Balas nya.

" Mari pulang, saya antar anda kerumah. " Ucap nya lagi masih dengan penuh kesopanan menghadapi pria itu.

Theo memijat pelan pelipis nya, sepertinya pusing dengan efek alkohol yang sudah hampir dua botol dia habis kan.

" Lihat, sebelum anda tepar di sini. Lebih baik pulang sekarang. " Ucap Alexa tegas. Dia kembali berdiri dan memgang bahu pria itu untuk mengajak nya berdiri.

Merepotkan -batin Alexa kesal.

" Tidak, saya akan pulang nanti. Setelah semua botol minuman ini kosong. " Tolak nya. Lagi, dia menarik tangan Alexa yang sudah berdiri untuk duduk kembali.

Perempuan itu berdecak tanpa bisa di cegah, bagaimana mungkin? Di depan mereka masih tersisa empat botol alkohol. Meskipun kadar nya tidak terlalu tinggi, namun jika mengonsumsi nya berbotol-botol tentu saja memberikan efek.

" Minum."

Alexa menetap pria itu dengan tatapan aneh nya, " Maaf ?" Ucap nya, takut jika dia sala dengar.

" Minuman ini akan cepat habis jika kita meminum nya berdua." Ucap Theo memperjelas, dia mendorong satu sloki yang berlum terpakai dan sudah terisi alkohol.

" Maaf, malam ini saya sedang tidak ingin minum." Tolak Alexa dengan nada sopan.

Jika dia ikut minum, lalu siapa yang akan membawa pulang mereka ? Meskipun ada sopir di luar, Aalexa hanya tidak ingin semakin merepotkan hidup nya.

" Oke, brarti kau siap untuk menunggu ku lebih lama lagi." Angguk Theo dan meegak kembai minuman itu.

Aalexa memikirkan apa yang di kaakan oleh pria itu, ini sudah tengah malam. Aakan sangat repot jika harus menunggu semakin lama. Dia ingin segera istirahat setelah sejak pagi terus-terusan bekerja. Menghela nafas pelan, dia mengambil sloki itu, menyecap rasa dari alkohol itu sebelum kemudian meneguk nya dengan lebih banyak hingga rasa panas terasa oleh tenggorokan nya.

" Anda bisa lanjut di rumah Mr." Saran Alexa

" Kita sudah di luar jam kerja, bisa kau memnaggil ku dengan nama " Pinta Theo dengan nada datar nya, dia menuangkan kembali sloki di depan mereka dengan penuh.

Trapped With---Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang