Hai-hai👋🏻👋🏻
Terima kasih untuk kalian yang udah luangin waktu baca first ceritaku ini jangan lupa mampir ke ig;_halunumberone
Untuk tau updateanmya yaa!!!Happy Reading👏🏻
~~*~~
Chap 2 - Velinna Rosalia
Disaat Meira masih bergelud dengan isi pikirannya, Michela memasuki kamar Meira untuk memanggilnya makan malam.
"Ira," Panggil Michela bersamaan dengan pintu kamar Meira yg sudah terbuka.
"Kenapa teh?" Jawab Meira.
"Makan dulu yuk dibawah, itu ibu sama abang juga udah pulang."
"Okey, yuk tehh." Seru Meira yang terpelonjak dari kasurnya.
Mereka pun turun bersama dan berjalan ke arah ruang makan, sudah terdengar sapaan dari ibu dan juga ayah.
"Hai cantik-cantiknya ibu," Sapa ibu. Dibalas senyuman Michela dan Meira.
"Bukan ibu ah, ini mah geulis-geulisnya ayah." Balas ayah tak mau kalah.
"Apa sih ayah ikut-ikut aja." Balas ibu lagi.
"Udah ah, kenapa jadi ribut si katanya mau makan." Ucap Revano.
"Iya tau tuh, ibu sama ayah kalau ketemu suka gitu tuh dek." Ucap Michela kepada Meira. Yang diberi tau pun hanya geleng-geleng kepala disertai tawa kecilnya.
Lalu mereka pun duduk dikursi dan memakan makanan yang sudah disiapkan ibu. "Tadi dirumah gimana teh?" Tanya ibu pada Michela. "Payah buu!!" Jawab Meira. "Kok payah si dek?" Tanya ibu kembali.
"Ya Ibu kan tau, Teteh mah kalau diajak main Ira pasti nggak mau," Ucap Meira. Yang dibicarakan hanya meringis dan menggaruk ke belakang lehernya yang tak gatal itu.
"Ya abisnya gimana, orang teteh mah udah bosen main begituan. Emang Ira nggak bosen?" Jelas Michela
"Enggak." Jawab Meira singkat.
Lalu Ibu membereskan pirang dan sisa-sisa makan malam mereka, dibantu Michela. Sedangkan Ayah, Vano, dan juga Meira berpindah tempat ke ruang keluarga untuk menonton serial kartun bersama.
~~*~~
"Eh.." Ucap Meira menggantung.
"Kenapa?" tanya Ayah.
"Ayah, ayahh tau nggak?" Kalimat Meira menggantung.
"Ya, ayah nggak tau atuh Ira mah." Balas ayah. Revano yang mendengarkan kejailan Ayahnya hanya menggelang.
"Ih sabarr!! ini Ira mau ngomong, jangan dipotong dulu ihh!!"
"Hehehee... iya sok lanjut," Balas Ayah.
"Tadi Ira kan main didepan, maunya Ira nunggu Ibu sama Bang Ano pulang. Terus ada teman Ira yang rumahnya disana." Dengan menunjuk ke arah rumah Anak perempuan itu, tanpa sadar Meira telah menyebut kata 'teman' pada Anak perempuan itu.
"Terus, teruss!!" Seru Michela tiba-tiba. "Kenapa tadi nggak bilang Teteh kalau ada temen sih?"
"Ih, Teteh mah ngagetin aja," Ucap ayah.
"Tau, orang lagi nyimak Dedek," Ucap Revano juga.
"Terus-terusss!!!" Seru mereka bertiga bersamaan.
"Ira lupa, tapi Ira suka banget main sama dia,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Bulan Mei
Teen FictionKisah seorang perempuan yang flashback tentang kisahnya dimasa SMA. Masa dimana Meira bertemu seorang yang mengajarkannya arti mencintai dan menyayangi hingga saat ini. Kisah ini dimulai saat ia masih kecil, awal mula adanya trauma dan kehilangan ke...