hai hai👋🏻👋🏻
Terimakasih lagi buat kalian yang udah luangin waktu buat baca cerita ini jangan lupa mampir ke ig; _halunumberone untuk tau updatean ceritanya
Happy reading!!!
Chap 1 - Meira PrasastraMeira Prasastra, anak bungu dari 3 bersaudara. Putri pasangan Herlambang dan juga Puspa Tiadifa, lahir di Kota SOLO yang juga tempat kelahiran Tiadifa. Sedangkan Herlambang lahir di Kota BANDUNG.
Meira anak yang periang dan rajin tetapi juga pemalu. Pernah suatu hari saat Meira kelas 1 SD, Meira lupa membawa bekal yang tertinggal dimobil Ayahnya. Dia berniat pergi kekantin dan bertanya kepada teman sekolahnya dimana letak kantin, tetapi ia urungkan niatnya karena malu bertanya. Pada akhirnya Meira kembali kekelas dan mengerjakan kembali tugas yang belum ia selesaikan.
Karena berjalan tergesa-gesa pun Meira tak sengaja menabrak seorang murid laki-laki di lorong, entah siapa dia.
brughh...
"Maaf, nggak sengaja nabrak," Ucap Meira, tanpa melihat wajah murid laki-laki yang ditabraknya.
"hati-hati makananya," Balas laki-laki itu lalu pergi. Setelah itupun, Meira kembali kekelas dan duduk dibangkunya.
~~*~~
Dan di suatu hari, pada tahun 2009 saat Meira menginjak umur 7 tahun, mengharuskan dia dan keluarganya pindah ke Kota JOGJA karena pekerjaan sang Ayah.
Masa dimana Meira merasa sudah cukup mengenal dan juga akrab dengan beberapa teman sekolahnya.
Hal itu jelas membuat Meira sedih, karena harus meninggalkan kenangan-kenangan Kota SOLO dan teman-teman sekolahnya.
Dihari saat pindah ke JOGJA. Tepatnya di Jln. Tulipe dimana rumah dengan 2 kamar dilantai atas disertai 1 kamar mandi terpisah dan 2 kamar dilantai bawah disertai kamar mandi pada kamar utama dan 1 kamar mandi dekat pintu taman. Rumah yang tidak terlalu luas tapi terlihat bersih.
Jika masuk lewat pintu depan terdapat ruang tamu berada disebelah kanan lalu disebelah kiri ada garasi. Setelah ruang tamu terdapat ruang keluarga dan juga kamar tidur anak, lalu jika kalian lihat disebelah kiri terdapat anak tangga dan kamar tidur utama. Ditengah juga terdapat ruang makan terdapat kaca besar yang melihatkan taman belakang, dan diujung kanan adalah dapur.
Dilantai atas adalah kamar Michela dan Meira, kamar Michela dekat dengan kamar mandi dan kamar Meira dekat dengan tangga. Di bawah terdapat kamar utama sudah tentu kamar Ibu dan Ayah letaknya disamping kiri anak tangga dibawah anak tangga terdapat kamar mandi, lalu kamar Revano berada didekat ruang keluarga.
Beberapa hari setelah kepindahan keluarga Meira ke Kota JOGJA. Meira hanya diam didalam rumah menonton
TV, bermain sendiri atau sesekali bermain bersama Kakak perempuannya, yang 4 tahun lebih tua darinya bernama Michela Pricillyya, yang kerap ia panggil Teh Michi. Ibu juga sedang mengunjungi kerabat Ayah yang sedang sakit di Bandung bersama kakak laki-lakinya sebagai perwakilan ayah untuk datang bernama Revano Aditya Brawijaya, yang kerap Meira panggil Bang Ano yang umurnya 8 tahun lebih tua darinya, dan tentu saja Ayah sedang bekerja.Jam menunjukan pukul 12.25 siang. Merasa jenuh akhirnya Meira mengajak
Michela untuk bermain."Teh michi, main boneka-bonekaan yuk." Ajak Meira.
"Ini udah jam berapa, Ira kan harusnya makan terus tidur siang." Jawab Michela.
"Tapi Ira belum lapar dan ngantuk teh, Ira juga masih mau main. Main dulu ya Teh sebentar aja, nanti Ira janji bakal makan sama tidur siang kok, plisss." Dengan gaya meminta izin andalannya.
"Nggak boleh Ira, Ira makan dulu abis itu tidur siang. Nanti teteh yang dimarahin Ibu kalau kamu nggak nurut." Jawab Michi.
"Sebentar aja teh, Ira mau main sebentar aja." Meira yang masih berusaha membujuk.
Untuk kesekian kalinya Michela menggeleng.
Dengan terpaksa akhirnya Meira harus mengikuti perkataan Kakak perempuannya itu.
~~*~~
Jam menunjukan pukul 14.00, Meira terbangun dari tidur siangnya. Lalu tiba-tiba ia berinisiatif untuk bermain diteras rumah dan menunggu Ibu dan juga Abangnya pulang.
Saat sedang asik bermain boneka barbie, ada anak perempuan menghampiri Meira.
"Hai." Sapa Anak perempuan itu.
"Kamu baru pindah ya?" Anak perempuan itu berkata.
Meira yang kebingungan dan juga malu dia hanya menjawab dengan anggukan. Lalu anak perempuan itu menjabatkan tangannya ke Meira.
"Kenalin, aku tetangga sebelah." Dengan menunjuk letak rumahnya. Diangguki oleh Meira.
"Kamu main sendiri ya? Kamu main apa? Aku boleh main juga nggak?" Rintitan pertanyaan dari anak perempuan itu. Dan lagi-lagi Meira hanya menjawab diam saja.
Mereka bermain bersama hingga jam menunjukan pukul 16.30 sore, lalu anak perempuan itu berpamitan pulang. Tak lama terdengar suara mobil dari garasi sudah pasti itu mobil Ayah.
"Yey, ayah pulang," Meira berlari ke arah Ayah
"Aduh cantiknya ayah, sudah mandi belum?" Sambil menggendong sang anak.
"Belum." Jawab Meira.
"Ih, pantes bau." Goda Ayah.
"Ayah ma gituu!!!" Seru Meira dengan sedikit kesal.
"Bercandaa, gitu aja ngambek. Sudah makan belum?"
"Sudah tadi makan sama Teh Michi." Jawab Meira.
"Okey gooddd, sana mandi dulu. Ayah juga mau bersih-bersih." Lalu Meira pun turun dari gendongan sang Ayah, Ayah pun berjalan menuju kamar.
Selesai mandi dan mengenakan piyama bergambar barbie miliknya, Meira lalu belajar sebentar dan tiba-tiba bertanya pada dirinya siapa nama Anak perempuan yang bermain dengannya. Mengapa Meira tidak mananyakan namanya dan mengapa juga dia merasa nyaman bermain dengan Anak perempuan itu.
~~*~~
To be continued>>
~~*~~
Gimana nih menurut kalian chapter 1 nya seru ga? Maaf kalau pemilihan katanya nggak bener, Ditunggu chapter-chapter selanjutnya ya😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Bulan Mei
Teen FictionKisah seorang perempuan yang flashback tentang kisahnya dimasa SMA. Masa dimana Meira bertemu seorang yang mengajarkannya arti mencintai dan menyayangi hingga saat ini. Kisah ini dimulai saat ia masih kecil, awal mula adanya trauma dan kehilangan ke...