chapter 3

40 7 1
                                    


Hai-hai👋🏻

Maaf guys upload chapter kali ini lama karena lagi banyak halangannya.

Terima kasih untuk kalian yang udah luangin waktu baca first ceritaku ini jangan lupa mampir ke ig; _halunumberone
Untuk tau updateannya yaa!!!

Happy reading👏🏻

~~*~~


Chap 3 - Sejak Kapan?


Revano meminta izin untuk adik-adiknya pulang setengah hari, lalu mengajak mereka untuk kerumah sakit.

"Bang," panggil Michela

"Ibu nggak kenapa-kenapa kan?" Revano hanya diam.

Mereka pun sampai didepan kamar 172, saat memasuki kamar inap terlihat Tiadifa yang sedang terbaring lemas.

"Ibu!!! Seru Michela.

"Loh? Kok kalian udah pulang?" Tanya Tiadifa.

"Vano yang izin in mereka bu. Biar mereka enggak khawatir."

"Tante ibu gimana?" Tanya Revano

"Ibu kalian tu nggak kenapa-kenapa kok, cuma..." Ucap Dania menggantung.

"Cuma?"

"Kalian bakal punya adek deh kayanya,"

"Hah?" Ucap Michela dan Meira terkejut.

~~*~~

Michela yang merasa senang pun memeluk sang ibu. "Ibu gapapa? Kita beneran bakal punya adik? Kira-kira adiknya cewe apa cowo ya bu?"

"Ayah udah tau?" Tanpa mereka sadari Meira sudah meneteskan air matanya. Revano yang merasa Meira diam saja pun menoleh ke arah Meira.

"Ira kenapa nangis?" Tanya Revano.

"Enggak, Ira seneng kok nih senyum," dengan mengusap air mata dan juga senyum menyeringai.

Ira nggak mau punya adik.

"Ibu sudah makan siang belum?" Tanya Revano.

"Sudah, kalian sudah makan belum?"

"Belum." Jawab mereka bersama.

"Kok belum? Bang ajak makan kekantin dulu adek-adeknya." Ucap Tiadifa lalu memberikan uang ke Revano.

"Yuk makan siang dulu." Ajak Revano.

~~*~~

Mereka berjalan kekantin bersama. Melihat tingkah laku adiknya yang terlihat tak bersemangat pun Michela berinisiatif untuk bertanya.

"Ira kenapa kayak nggak semangat gitu?"

"Kan belum makan teh." Meira beralasan.ws

Kisah Bulan MeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang