•4

14 0 0
                                    

Hari ini merupakan hari kedua lebas berada dirumah sakit, pagi ini sudah ada hasnah dan kedua teman lebas yaitu david dan raka, kyai arta dan bu nyai luna menitipkan lebas kepada hasnah, karena mereka berdua ingin pulang sebentar untuk berganti pakaian, karena mereka kemarin belum berganti pakaian.

"Duh bass gimana ni"ucap david.

"Kenapa vid?"tanya lebas.

"Kita berdua disuruh pulang kepondok, kata nya ada yang mau dirapatkan, kalian berdua gak papa kan"jelas david.

"Hmm, yaudah kalo udah rapat kesini lagi temenin guee"jawab lebas.

"Siapp calon pemimpin pesantren"ucap raka.

Setelah david dan raka keluar, salah satu suster masuk untuk mengecek keadaan lebas, dan juga membawa semangkuk bubur untuk sarapan lebas pagi ini. Hasnah mendorong meja khusus untuk menaruh makanan, ia membuka plastik penutup bubur tersebut ia tak lupa juga untuk mengelap sendok tersebut dengan tisue. Saat hendak makan lebas seperti kesusahan karena tangan kanan nya yang diinfus sehingga membuat ia sulit untuk menyendok makanan nya.

"N-ning".

"Ngih gus, kenapa? Ada yang sakit?"tanya hasnah.

"Saya boleh mintak tolong?"tanya lebas kembali.

"Boleh, mau mintak tolong apa gus"jawab hasnah.

"Boleh mintak tolong suapin saya makan?"tanya lebas.

Dengan penuh kekagetan, hasnah mengangguk yang menandakan iya, hasnah mengambil bubur tersebut dari atas meja dan mulai menyuapi lebas dengan telaten.

TOK
TOK

Hasnah meletak kan bubur tersebut diatas meja kemudia ia membuka kan pintu, saat ia membuka pintu terkejut ternyata yang sekarang ada dihadapan hasnah adalah khanza.

"Assalamualaikum"

"W-waalaikumussalam"

"Siapaa ning?"tanya lebas.

"Ini gus, ada mbak khanza"jawab hasnah.

Hasnah mempersilahkan masuk khanza, khanza memberika buah sebagai buah tangan untuk lebas, lebas menatap lesu kearah khanza, sejujur nya ia begitu rindu dengan khanza, namun dia harus bisa membuat khanza move on terhadap nya, dan lebas juga ingin move on.

"G-gimana gus, sudah mendingan?"tanya khanza.

"Yah seperti yang kamu lihat"jawab lebas.

"Gus, ini makan nya mau dilanjut?"tanya hasnah.

"Iyah ning"jawab lebas.

Hasnah kembali lagi menyuapi lebas bubur, khanza melihat hal tersebut sungguh membuat hatinya sakit, ia izin ketoilet sebentar, dengan alasan ingin buang air kecil, padahal ia ingin menangis, ia masih tidak habis fikir dengan lebas, baru saja ia menyelesai kan hubungan nya dengan khanza, namun dia terlihat biasa saja, sedangkan khanza mati matian untuk menahan rasa rindu dan sakit hati, apalagi melihat kejadian tadi. Khanza sudah diwanti wanti oleh david, david sudah mengatakan ke khanza, kalo perempuan yang bersama lebas itu adalah calon istri lebas. Berita itupun membuat khanza tambah menangis terisak didalam toiler tersebut.

Serasa sudah cukup lama khanza didalam kamar mandi, ia keluar, dan menghampiri lebas dan hasna. "Saya masih banyak kerjaan, saya pamit yah ning hasnah, gus lebas"pamit khanza.

"Loh kok cepet banget mbak, padahal kita belum ngobrol"ujar hasnah.

"Saya masih banyak kerjaan ning, assalamualaikum".

"Waalaikumussalam".

Saat sedang berjalan dikoridor rumah sakit, khanza bertemu dengan david, ia berusaha untuk tidak terlihat oleh david, namun itu gagal, david sudah melihat khanza.

"Khanza".

"G-gus david".

"Kamu kenapa matanya sembab, mau saya temenin dulu buat ngopi sebentar?"tawar david.

Hanya dibalas angguk kan oleh khanza, mereka berdua lantas berjalan kearah cafe yang ada disamping rumah sakit, khanza disana benar benar terisak oleh tangisan, cinta nya dengan lebas bukan main main, lebas sudah berjanji akan menikahi nya suatu hari kelak, namun lebas mengikari janji tersebut.

"G-gus, n-ning hasnah memang lebih pantas mendampingi gus lebas, n-ning hasnah juga lebih enak dipandang dari pada saya".

"Kamu tidak boleh berbicara seperti itu, yah mungkin kalian memang tidak berjodoh, saya yakin jodoh kamu akan lebih baik dari lebas, kamu coba untuk ikhlas, buah keikhlas an mu pasti membuahkan hasil yang memuaskan".

"Saya sudah mencoba ikhlas gus, sudah banyak cara saya mencoba move on, tetapi tidak bisa".

"Coba alihkan rasa cinta kamu itu kehobi kamu, seperti membaca buku atau apa gitu yang bikin kamu senang".

"In sya allah saya usahakan gus".

Sementara itu diruang rawat inap lebas, sudah ada bunyai luna serta kyai arta, hasnah disuruh pulang terlebih dahulu, karena keluarga hasnah akan berbincang bincang santai soal pernikahan hasnah dan lebas.

"Le pernikahan kamu dengan hasnah, sebulan lagi ya le" ucap kyai arta.

"Apakah tidak kecepatan bah?"tanya lebas.

"Lebih cepat lebih bagus le"sahut bu nyai luna.

▪︎▪︎▪︎

Kini hasnah berada dikamarnya, yang bernuansa putih, ia duduk melantai sambil persandar dikasurnya, sambil memeluk kakinya, bulir bulir air mata jatuh membasahi pipinya, hasnah yang baru berumur dua puluh dua tahun, sudah dipersunting oleh laki laki, menurut orang awam itu sudah umur yang matang untuk membina rumah tangga, tapi menurut hasnah ia masih kekanak kanak an, ia masih ingin melanjutkan sekolah nya, namun dia tidak bisa membantah kedua orang tua, dan kakek nenek nya.

"Nduk".

"Ngihh um ada apa?"tanya hasnah sambil mengapus air mata nya.

"Kamu kenapa nangis nduk?"

"Ndak papa umi, cuman matanya tadi gantel sama perih sedikit".

"Anak umi sekarang udah besarr ngih, bentar lagi udah jadi istri orang".

"Umi harap kamu bisa jadi istri yang sholehah yo nduk, ikut apa kata suami, jangan pernah ngebantah perkataan suami ya nduk".

"Ngih umi".

Hasnah masuk kedalam dekapan ning dinda, ning dinda juga merasa bahwah baru saja ia melahirkan putri tunggal nya itu, baru saja rasa nya mengajari hasnah membaca, berjalan, namun sebentar lagi hasnah sudah harus membinah rumah tangga, dengan laki laki pilihan kyai adnan.

▪︎▪︎▪︎

Assalamualaikum semuaa!!

Jangan lupa tandain yang typo yahhh

See

Ya laylWhere stories live. Discover now