Part 4

112 5 0
                                    


"Ya sekarang kita lanjut ke strukturnya,ada yang tahu apa saja struktur teks eksplanasi,harap acungkan tangan"Tanya Bu Sindy

Semua murid menggelengkan kepala,namun Ayana mengacungkan tangannya.

"Ya kamu Ayana,sebutkan apa saja"ucap Bu Sindy

"Bu maaf saya mau permisi ke toilet"

"Ehh ibu kira kamu mau menjawab,ya sudah silahkan"sahut Bu sindy

"Terimakasih Bu" ucap Ayana,yang dibalas anggukan kepala dari Bu sindy

Sepanjang jalan menuju toilet Ayana terus berjalan dengan menunduk dan  terburu buru,hingga saat hendak memasuki toilet sepatunya tak sengaja bertubrukan dengan sepatu seseorang.

"Maaf maaf" ucap Ayana mendongak sebentar

"Hmm" ucap Alikhan

Ya,Seseorang yang tak sengaja sepatunya tertubruk itu adalah sepatu Alikhan

"Loh bukannya dia yang nolong gue waktu itu ya?"gumam Ayana dalam hati

"Oh Iyah kak makasih kak karena waktu itu udah nolongin aku"ucap Ayana mendongak sebentar dengan menatap arah lain yang sejajar dengan wajah Alikhan

"Sama sama"

"Maaf baru ngucapin makasihnya sekarang"

"Santai"ucap Alikhan melangkahkan kaki

Baru dua langkah Alikhan melangkah  namun ia kembali menghentikan langkahnya

"Lain kali hati hati" ucap Alikhan,lalu kembali melangkahkan kaki

Membuat Ayana menoleh kebelakang dan mengangguk, walaupun anggukannya tak terlihat oleh Alikhan.

Ayana pun segera memasuki toilet dan menuntaskan hajatnya.

             _________________________

"Gimana tadi sekolahnya Syah"tanya hamzah pada putrinya

Hamzah Muiz adalah ayah dari Alikhan yang mempunyai sifat tegas namun tetap saja dengan sifatnya yang seperti itu dia tetap menyayangi anak anaknya dan ia pun orangnya tidak terlalu serius alias tukang bercanda.

Mereka sekarang sedang berkumpul diruang keluarga.

"Alhamdulillah baik bi"sahut Aisyah

"Kalo kamu gimana Zai?"tanyanya menatap putranya

"Alhamdulillah,baik juga bi"

Dan jika oleh keluarga,kerabat dan teman dekat,Alikhan lebih sering dipanggil dengan sebutan Zai,namun tak jarang juga di panggil Ali.

"Umi besok jadikan ajarin Aisyah bikin brownis"Tanya Aisyah pada uminya

"Jadi,tapi besok pergi dulu ke Alf* m**t dulu ya soalnya bahan bahannya belum ada"jawab Adiba,Adiba Chayra Halwa(bundanya)

"Okee mi"sahut Aisyah sambil tersenyum serta menaik turunkan kedua alisnya.

"Ekhemm"dehem Aisyah yang melirik
Alikhan sambil tersenyum dan menatap bundanya kembali.

Alikhan pun yang mengerti tatapan itu lantas berkata

"Iyaa,nanti kakak temenin"ucap Alikhan cepat

"Tumben mau tanpa dibujuk sama umi"tanya Aisyah curiga

"Yee,orang mau berbuat baik malah dicurigain"jawab Alikhan

"Humm,,iya deh percaya"sahut Aisyah

               ______________________

"Udah semuanya?"tanya Alikhan yang melihat adiknya mengecek belanjaanya di keranjang

"Emm,udah deh kayaknya"jawab Aisyah

Mereka pun berjalan ke kasir untuk membayar belanjaanya.

"Totalnya jadi 20rb ya dek"ucap sang kasir

"Yah,saya kira harganya 15rb kak,soalnya tadi diraknya ngak ada tulisan harganya"ucap anak tersebut

"Maaf yah deh mungkin tulisan harganya jatuh"ucap sang kasir

"Ya sudah kak kalo gitu ganti aja jadi susu sachet-an kak,bisakan?"tanya anak itu,karena ia mengambil susu bubuk dalam kotak

"Yah ngak bisa dek soalnya ini udah discan"ucap sang kasir

"Tapi gimana kak uangnya kurang"ucap anak itu

Alikhan pun yang berada dibelakang anak itu yang sedang mengantri pun,menghampiri.

"Totalnya satuin aja sama belanjaan saya saja mbak"ucap Alikhan

"Beneran kak?"tanya anak itu sumringah

"Iyah"Alikhan pun menyerahkan belanjaanya pada sang kasir, sedangkan adiknya menunggu duduk di luar.

Alikhan pun keluar dengan anak itu.
Aisyah yang melihat kakaknya keluar pun menghampirinya.

"Ini punya kamu tadi"ucap Alikhan menyerahkannya pada anak itu.

"Makasih ya kak"

"Iyah sama sama" ucap Alikhan mengusap kepala anak itu

"Kamu kesini sendirian?"tanya Alikhan

"Iyah kak"

"Ibu kamu kemana?"

"Ibu dirumah lagi sakit kak"

"Ini susu buat adik kamu?"tanya Alikhan

"Iyah dari tadi adik saya ngerengek pengen susu,tapi ibu lagi ngak punya uang karena ia lagi sakit jadi ngak jualan,ini pun uang tabungan saya,tadinya mau buat beli makan"ucap anak itu lesu

"Oh Iyah ini kak tadi uangnya"lanjut anak itu menyerahkan uang 15rb itu pada alikhan

"Udah ngak usah" ucap Alikhan

"Ini kakak tambahin buat beli makan nanti bareng sama ibu dan adik kamu yaa" ucap Alikhan mengeluarkan uang 50rb dari saku celananya.

"Engak usah kak,ini udah cukup kok"ucap anak itu menolak

"Ngak papa,ambil"ujar Alikhan sedikit memaksa

"Makasih ya kak"ucap anak itu menerima uangnya.

"Iyah sama sama,kalo gitu kakak duluan yah, Assalamu'alaikum"pamit Alikhan

"Iyah kak, Wa'alaikumussalam"ucap anak itu

"Yuk,Syah"ucap Alikhan menarik tangan Aisyah

Mereka pun menaiki motor dengan Alikhan sebagai pengemudi.
Tapi tanpa alikhan dan Aisyah sadari,sejak dikasir tadi ada seseorang yang memperhatikan mereka bahkan sampai mereka sudah keluar dari sana

"Kak yang tadi siapa"tanya Aisyah sedikit berteriak karena suaranya terbawa oleh angin

"Entah"ucap Alikhan singkat

"Kakak ngak tau?"tanya Aisyah

"Enggak,tadi Kakak ngak tanya namanya siapa"jawab Alikhan dibalas anggukan kepala oleh aisyah

Mereka pun sampai dirumahnya,
dengan uminya yang sudah menunggu mereka.

"Gimana,semua bahannya ada?"tanya Adiba

"Alhamdulillah ada mi"ucap Aisyah

"Ya udah kita bikin sekarang yu nanti keburu ashar,soalnya umi mau ke pengajian"ucap Adiba

"Ayok umi"sahut Aisyah girang




Alikhan Zaiban Akarsana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang