Part 14

68 5 0
                                    


Bismillahirrahmanirrahim

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Alikhan kini tengah berada di mall,seperti apa yang di pinta oleh adiknya itu untuk membelikan kado yang ia ketahui untuk temannya.Ingat untuk temannya bukan untuk Ayana catet itu.

Laki-laki itu berkeliling mall sendirian tanpa ada seorang pun yang menemaninya.Ia bingung harus membelikan apa,pasalnya ia juga tidak tahu apa kesukaan teman adiknya itu.

Dan akhirnya setelah ia berfikir cukup lama,ia pun memutuskan untuk membelikan jam tangan saja.Karena menurutnya barang itu yang paling cocok dan yang pasti sangat berguna untuk bagi orang yang menerima nya.

"Ya udahlah jam tangan aja"ucapnya pada diri sendiri yang kemudian segera masuk ke toko jam tangan disana.

Setelah ia membeli jam tangan itu ia pun segera keluar dari toko jam itu.
Namun tak sengaja ia melihat seorang anak laki-laki yang sedang berjalan dengan gerak-gerik seperti orang sedang kebingungan.

Anak kecil itu berjalan lalu berhenti di dekat kaca yang dijadikan sebagai pagar di lantai tiga itu.Pandangannya ia arahkan kelantai bawah untuk melihat orang yang seseorang yang sedang ia cari.

"Aaa Oma Ray mau pulang"ucapnya sendiri dengan mata yang sudah berkaca-kaca kemudian duduk di tempatnya berdiri barusan.

"Assalamu'alaikum"salam Alikhan mendekati anak itu,ia berjongkok kemudian menepuk bahu anak itu

"Wa'alaikumussalam"jawabnya yang semula menunduk kini kepalanya terangkat ketika mendengar salam barusan.

"Kamu kenapa kok duduk disini"

"Emm..aku ke sesat saat tadi sedang lari-larian"

"Kok bisa?"

"Saat tadi oma sedang mengantri untuk bayar di kasir aku bosan jadi aku lari-larian sambil lihat-lihat sekeliling.Tapi saat mau balik lagi ternyata aku lupa jalanya kemana"jelasnya seperti menahan tangisnya.

"Ya sudah,ayok saya bantu kamu untuk mencari omahnya"Alikhan pun tersenyum dan dengan gemasnya ia pun mengacak rambut anak itu.

"Ayo berdiri dulu"perintah Alikhan,namun anak itu menggeleng.

Alikhan pun yang mengerti kenapa anak itu enggan untuk menuruti ucapanya,mungkin anak itu takut kalau Alikhan akan menculiknya.

"Saya ngak akan culik kamu kok tenang aja.Kalau nanti saya macam-macam sama kamu,kamu bisa pukul saya,atau bahkan gigit tangan saya kalau perlu.Okeyy?"

Anak itu pun akhirnya menganggukan kepalanya.

"Nama kamu siapa?"

"Rayyan"

"Oh ya sudah,ayok kita cari omanya Rayyan"Alikhan mengajaknya untuk berdiri,dan kali ini anak itu menuruti ucapannya

"Kak tapi aku mau beli ice cream itu"pintanya dengan penuh harap.

"Kamu mau ice cream?"Alikhan pun menundukkan kepalanya.Anak itu pun mengangguk menanggapi pertanyaan Alikhan.

Alikhan Zaiban Akarsana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang