01. Reuni sekolah

709 106 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

KETUKAN heels terdengar nyaring;  menarik atensi setiap manusia yang berada di sekitarnya.

Langkahnya terlihat begitu anggun; seirama dengan barang-barang serta pakaian mewah yang wanita itu pakai di keseluruhan tubuhnya.

Langkahnya terlihat begitu anggun; seirama dengan barang-barang serta pakaian mewah yang wanita itu pakai di keseluruhan tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segala pandangan yang di dapatkan dari semua orang dengan senang hati dia menerimanya. Karena memang ini keinginannya, yakni menjadi pusat perhatian.

"Siapa dia?"

"Apakah dia salah satu alumni dari sekolah kita?"

Samar-samar suara itu terdengar seiring langkahnya menghampiri sebuah meja makan berukuran panjang di sana. Tanpa memperdulikan segala tatapan serta bisik-bisik yang ada, dengan gerakan anggun dan berkelasnya dia menurunkan kacamata hitam yang sedari tadi dirinya pakai.

Dia pun menerbitkan senyum miringnya.

"Hai, semuanya. Apakah kalian semua ingat aku?"

Kehebohan pun langsung mengudara dari setiap orang yang ada di sana.

"K-Kau Giana? Giana Scholastika? Gadis yang dulunya hanya seorang murid dari kalangan keluarga miskin?"

Giana mendecih. "Apa perlu kau menyebutkannya sampai sedetail itu?"

Bisik-bisik semakin bersahutan satu sama lain. Tidak menduga jika murid yang dulunya selalu mereka hina kini telah berubah menjadi sesosok wanita yang kaya raya.

Wanita yang sempat berbicara dengan Giana tadi menelan salivanya. Dengan teliti dia memperhatikan keseluruhan penampilan Giana yang sangat berbeda seperti dulu.

Tidak ada lagi barang ataupun pakaian bekas yang wanita itu pakai.

Melainkan barang-barang serta pakaian mewah yang sudah pasti sangat mahal harganya.

Mendapati lirikan yang diberikan oleh wanita di depannya, lantas Giana bersidekap dada; memandang wanita itu dengan remeh.

"Kau terus memperhatikanku seakan-akan kau tidak percaya bahwa ini memang aku?"

Pura-Pura Kaya (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang