"Kamu mau kemana kok bawa guling sama selimut?" Oline pun langsung berhenti, lalu membalikkan badan untuk melihat Erine
"Tidur, karena kamar ku udah dipake pak Dion aku tidur di sofa aja nggak papa kok" Erine langsung menarik paksa Oline untuk masuk ke dalam kamar nya
"Nggak ada yang nyuruh kamu tidur di ruang tamu ya Oline Manuel, kamu malam ini tidur bareng aku di kamar ini nggak ada acara tidur di ruang tamu nanti kamu masuk angin" Oline hanya bisa menurut, dia merebahkan tubuh nya di ranjang milik nona nya
Oline menatap langit langit kamar itu dan lama kelamaan ia mulai mengantuk. "Kalo ngantuk tidur aja, kamu nggak boleh begadang kalo sama aku"
Oline mulai merem dan Erine juga ikutan tidur di samping Oline, Oline cuma merem dia belum tertidur sama sekali mungkin dia sedikit aneh karena ini baru kedua kalinya dia tidur di sini
"Aku tidak mau mimpi buruk kali ini Tuhan, tolong bantu aku" Batin Oline
Ia pun mulai tertidur dan lagi lagi dia bermimpi buruk tentang dirinya sendiri, di mimpi nya banyak orang yang selalu menyalahkan nya tentang kasus ini padahal dia tidak merasa jika dia yang melakukan nya
Saat jam menunjukkan pukul 00.05 tiba tiba Oline mulai gelisah, tidur nya menjadi tidak nyaman Erine bisa merasakan nya.
"Oline?" Oline langsung membuka mata nya, nafas nya menjadi sangat terburu buru tentu membuat Erine khawatir
"Kamu mimpi buruk?" Oline menatap Erine dalam lalu mengangguk pelan
"Aku nggak suka" Lirih Oline, Erine langsung memeluk tubuh Oline yang bergetar hebat sambil mengusap punggung nya
"Ya aku tau kamu nggak suka, tenang ya ada aku di sini semua yang ada di mimpi mu itu tidak akan terjadi semua itu hanya mimpi semata" Oline mulai tenang karena perkataan Erine tadi
"Kenapa mimpi itu nyata banget? Kenapa di mimpi itu gue sama Kimmy disebut pembunuh? Kenapa mimpi itu terus ada? Kenapa?" Batin Oline
"Mimpi nya seserem itu ya? Sampek gemeteran gitu" Batin Erine
"Maaf udah ngerepotin" Ucap Oline
"Nggak papa, sekarang tidur lagi yuk ini masih malam" Oline mengangguk lalu tidur di dalam pelukan erat Erine
Pelukan nya sangat hangat seperti pelukan nya Mahesa dan Indah, Oline bisa merasakan jika Indah ada pada diri Erine dari sifat sabar nya dan cara nenangin nya
"Semoga nggak mimpi buruk" Gumam Erine
Skip...
Khusus hari ini, Erine masak sarapan untuk nya dan Oline karena Oline juga bentar lagi mau ke cafe karena sekarang dia bagian pagi soalnya bagian siang nya udah kemarin jadi ada jadwal nya
"Hayo masak apa itu?"
BUGH
"Aduh rin jangan ditonjok dong perut ku, sakit tau" Ringis Oline kesakitan sedangkan Erine tetap fokus memasak
"Kalo nggak kamu kagetin nggak bakal aku tonjok perut kamu, itu akibat nya ngagetin aku pas masak" Oline langsung cemberut dan duduk menunggu sambil bermain handphone nya
"Selamat pagi lin" Sapa Mahesa
"Oh pagi juga om, om hari ini mau ngapain?" Tanya Oline
"Seperti biasa menjadi koki di restoran nona Erine, om berangkat dulu ya lin kamu juga kalo kerja hati hati" Oline mengacungkan jempol nya artinya iya
Setelah Mahesa pergi, Oline beneran nggak mau makan sayur jadi mau nggak mau harus dipaksa dulu sama Erine buat makan sayur nya, lagian Erine juga yang masak
KAMU SEDANG MEMBACA
NONA MUDA (Orine) [End]√√
FanfictionBerawal dari oline yang datang dari desa karena suruhan om nya sampai akhir nya dia diberi pekerjaan untuk menjadi penjaga nona muda kesayangan nya yaitu erine "Saya siap menjaga nona kapan saja" Oline "Nggak usah terlalu formal lin" Erine DISCLAIME...