Thunder at night

4.5K 304 16
                                    

Hai cinta cintaku, makasih buat yang udah mampir 😍CERITA REAL KARANGAN PENULIS YA‼️yang udah mampir jangan lupa tinggalin Vote dong, masak baca doang sih, capek loh nulis tuh☹️aku butuh penyemangat juga kalik😩
-
-
-
Hari ini kebetulan Joss dan Gawin memiliki agenda yang berbeda, jadi sejak pagi mereka sudah berpisah dan baru bisa bertemu di malam hari.

Mereka sampai di rumah sebelum larut malam, itu sebab nya setelah mandi mereka memutuskan untuk duduk di sofa yang memang ada di balkon kamar sambil memandang bulan yang kebetulan terlihat sangat indah malam ini. Gawin duduk dengan menggunakan dada suaminya sebagai sandaran, sedangkan Joss bersandar nyaman pada sofa sambil mengelus kepala Gawin.

———————————————————————

"Sayang, boleh aku menanyakan sesuatu? Tanya Joss.

"Tanyakan saja P'Joss..."jawab Gawin dengan tersenyum.

"Bagaimana tanggapan mu tentang seorang anak?

"Mereka lucu dan cukup menyenangkan..."

Joss tersenyum mendengar jawaban Gawin, tangan nya terulur untuk mengusap lembut pipi Gawin.

"Sayang, bisa kah aku meminta seorang anak?

Gawin yang mendengar pertanyaan itu terkejut bukan main. Tubuhnya yang sebelum nya bersandar di dada Joss langsung duduk dan menatap mata suaminya untuk mencoba mencari kebenaran bahwa apa yang dia dengar hanya sebatas candaan. Tapi hasil nya Nihil, tidak ada candaan disana.

"Phi? K—kamu sedang bercanda kan? Gawin mencoba bertanya untuk memastikan bahwa itu benar benar hanya candaan.

"Tidak sayang. Aku serius, aku benar benar ingin memiliki anak..."jawab Joss dengan mantap.

"Kita tidak bisa melakukan nya Phi..."

"Kenapa tidak bisa sayang? Kamu tidak siap memiliki seorang anak?

"Phi, memiliki anak bukan soal mudah. Kita harus mencari wanita yang ingin di jadikan sebagai ibu pengganti agar bersedia menampung benih kita..." Gawin berujar dengan lembut untuk memberi pengertian pada suaminya—"Selain itu aku takut. Takut jika nantinya wanita itu malah memiliki perasaan yang harus nya tidak dia miliki terhadapmu..."Gawin kembali melanjutkan ucapan nya—kepalanya tertunduk berusaha menahan rasa sesak yang tiba tiba hinggap di hatinya.

"Maka jangan menggunakan ibu pengganti..."balas Joss—tangan nya mengangkat dagu Gawin agar dia bisa menatap mata Gawin—"biarkan dia hadir dan lahir dari rahim mu sendiri sayang..."Joss kembali melanjutkan ucapan nya, mata elang nya bahkan menatap mata Gawin dengan sangat yakin seolah dia ingin menjelaskan pada Gawin bahwa dia percaya hal itu bisa terjadi.

"Mustahil Phi Joss. Itu adalah hal yang sangat mustahil..."ucap Gawin—dia berdiri dari duduknya lalu menyandarkan tubuhnya ke pembatas balkon, mata Gawin menatap langit dengan pandangan kosong—"Berhenti mengharapkan hal yang tidak akan pernah bisa terjadi Phi Joss. Berhentilah berharap sebelum expetasimu hancur saat kamu menerima kenyataan nya nanti..."Gawin melanjutkan ucapan nya, pandangan nya masih menatap langit dengan tatapan kosong.

Joss berdiri dari duduknya, dia menghampiri Gawin lalu menarik tubuh Gawin agar menghadap kearahnya.

"Kita bahkan belum mencobanya sayang. Dan kamu sudah mengatakan hal itu mustahil..."ucap Joss.

"Untuk apa mencobanya? Jika aku saja sudah tau bahwa hasil nya tidak akan pernah sesuai dengan apa yang kita harapkan..."Gawin membalas ucapan Joss dengan nada sedikit meninggi—matanya menatap mata suaminya, berusaha memberi pengertian bahwa dia hanya tidak ingin Joss kecewa nantinya.

"Kamu tidak pernah tau apa rencana Tuhan sayang..."

Gawin menghela nafas dengan berat, bukan ini yang dia maksud.

"Phi Joss, aku memang tidak tau seperti apa rencana Tuhan untuk hidupku dan hidup mu. Aku hanya tidak ingin kamu kecewa karena expetasimu, jika hal yang kamu harapkan tidak terjadi maka akan seperti apa kamu saat itu? Akan sekecewa apa kamu nantinya saat expetasimu hanya akan menjadi angan?—pundak Gawin bergetar, lagi lagi rasa sakit seperti di tusuk ribuan pisau merasuki hatinya. Air matanya mulai turun membasahi pipinya—"Bagaimana jika rasa kecewa itu nantinya malah membuat mu pergi dariku? Lalu dengan siapa aku harus hidup phi? Bagaimana aku bisa hidup dengan tenang jika alasan kamu pergi adalah karena aku yang tidak bisa memenuhi keinginan mu..."Gawin melanjutkan perkataan nya dengan air mata yang terus turun membasahi pipinya.

Joss menarik Gawin kepelukan nya, mendekapnya dengan hangat dan mengecup pucuk kepala nya dengan sayang. Hatinya serasa tersayat saat melihat Gawin menangis, apalagi sebab nya menangis adalah karena dirinya.

Sekarang Joss tau bahwa sebenarnya Gawin juga menginginkan seorang anak, hanya aja dia takut akan terjadi hal hal yang tidak di inginkan. Gawin benar benar memikirkan semua jangka panjang yang mungkin saja bisa terjadi. 

Tapi mereka tidak akan tau kan sebelum mencobanya, bisa jadi Tuhan benar benar punya rencana yang indah.

"Maaf sayang maaf..."Joss terus mengatakan kata Maaf dengan sesekali mengecup lembut pucuk kepala Gawin—"maaf sudah egois sayang, maaf..."

Gawin menarik tubuhnya dari dekapan hangat suaminya, mata sembab nya menatap mata suaminya dengan tulus.

"Maaf tidak bisa memberimu keturunan Phi..."Gawin berucap dengan suara bergetar—hatinya semakin sakit saat dia mengatakan hal itu kepada suaminya.

"Tidak sayang tidak, kamu bisa aku yakin dengan itu. Dia akan hadir, benih ku akan tumbuh dan berkembang di dalam dirimu. Aku yakin dengan itu..."Joss berucap dengan yakin, lebih yakin dari perkataan nya sebelum nya.

Gawin kembali memeluk tubuh suaminya, mendengar Joss mengatakan semua itu dengan penuh keyakinan membuatnya berfikir. Bisakah dia juga ikut yakin dengan itu? Bisakah dia mewujudkan apa yang suaminya mau walaupun itu mustahil?

Kelelahan menangis, tubuh Gawin melemas. Dia tertidur dengan sisa air mata yang masih ada, Joss yang melihat itu menggendong Gawin ala bridal style.

Joss membaringkan tubuh Gawin di tempat tidur milik mereka, dia sempat mengelap sisa air mata yang mengalir. Setelahnya menyelimuti tubuh Gawin dan mengecup kening nya.

"Tidur dengan nyenyak sayang. Maaf sudah membuatmu menangis..."ucap Joss dengan nada menyesal—tangan nya terulur untuk mengelus pipi Gawin dengan lembut, setelahnya turun ke arah perut rata Gawin—"kita akan melakukan nya sayang, tanpa ibu pengganti. Aku yakin kita mampu melakukan nya..." setelah mengatakan itu, Joss menutup pintu balkon dan pintu kamar dengan keaman canggih, dia pergi meninggalkan Gawin di kamar sendirian dengan tambahan pengawasan ketat diluar kamar.

"Jaga dia, jika ada yang terjadinya padanya maka nyawa kalian yang akan menjadi gantinya..."ucap Joss pada 4 bodyguard di hadapnya—4 bodyguard itu mengangguk patuh.

Setelahnya Joss pergi meninggalkan rumah, dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi melewati jalanan bangkok dimalam hari yang sudah mulai sepi.

————————————————————————

"Signore, signore Joss Way-ar datang berkunjung untuk menemui anda..."ucap pria berbaju hitam tersebut.

"Ini pertama kalinya datang mendadak. Siapkan ricezione..."

Pria berbaju hitam mengangguk lalu
———————————————————————

HAI CINTAKU SEMUA❤️ ngeliat kalian antusias banget supaya cerita ini jadi Mpreg MAKA kuputuskan cerita ini bakal jadi Mpreg🎉🎊tapi aku pastikan buat part itu ga akan hadir secepat itu yak. Jadi harap sabar

BTW makasih buat yang udh mampir dan Vote lope banyak banyak hehehehe❤️vote ya jan lupa, ini kalo vote nya ga banyak ga lanjut yak nih cerita wkwkwkwk😂

Just us | Jossgawin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang