jimin mulai sadarkan diri membuka matanya dia syok sudah berada di tempat yang aneh menurutnya, lalu dia terduduk melihat sekeliling kamar jimin melihat seseorang pria tampan sedang tertidur di sebelahnya, lalu dia menyibak selimut dia sangat terkejut ekornya tidak ada sekarang berubah menjadi kaki seperti manusiajimin dengan susah payah berusaha jalan keluar dari villa, karena sebelumnya dia tidak tahu cara jalan menggunakan kaki, baru kali ini dia menggunakan kaki sebelumnya dia hanya berenang menggunakan ekor saat sudah di luar dia bisa memadang langit dan juga laut.
jimin melangkah kan kaki nya menuju ombak laut dia ingin kembali ke laut pikirnya tapi sayang air laut itu menolak jimin seolah olah dia tidak mau menyentuh jimin saat jimin melangkahkan kaki ombak laut itu langsung menghindar darinya, jimin mulai termenung di tempat berbicara dalam hati
"apakah ibunda sangat marah kepadaku air laut saja tidak mau menyentuhku maaf ibunda aku melawan yang di katakan ibunda" ucap jimin dalam hati dengan perasaan sedih dan terus menatap lautan.
yoongi terbangun dari tidurnya dia tersadar orang yang di tolongnya tadi sudah menghilang tidak ada di sebelah nya, yoongi terus mencari keliling villa di mana dia pergi saat yoongi keluar villa yoongi melihat manusia cantik itu, bajunya sedikit kebesaran karena dia memakai baju yoongi baju itu menyingkap memperlihatkan bahu dengan simbol bulan di belakangnya sangatlah cantik dia sedang menatap lautan yoongi menghampirinya dan menepuk bahu jimin
"hey saya tadi menemukanmu disisi laut apa kamu baik-baik saja, kamu mau pulang, beri tahu saya dimana rumahmu mau saya antar?"
jimin menoleh ke arah yoongi lalu memeluk tubuh yoongi menyenderkan kepalanya di bahu yoongi dia menangis, yoongi sedikit kaget karena tiba tiba di peluk lalu menangis yoongi pun membalas pelukan jimin mengusap kepala jimin dengan perlahan dan menenangkan jimin yang menangis
"aku sudah tidak punya rumah, aku diusir tidak bisa kembali pulang" ucap jimin sambil menangis di bahu yoongi
"jangan sedih kamu bisa ikut dan tinggal bersamaku kalau kamu mau" ucap yoongi sambil mengusap pelan punggung jimin
"memangnya boleh? kamu mau menerima aku tinggal bersamamu" ucap jimin melepas pelukannya lalu mengusap air matanya menatap yoongi dengan serius
"tentu saja boleh, saya kesepian tinggal sendiri sekarang saya sedang berlibur juga sendirian"
"baiklah, terimakasih telah menolongku"
"sama-sama, kalau boleh tau siapa namamu?"
"namaku jimin"
"jimin nama yang indah sama seperti orangnya, salam kenal jimin aku yoongi"
"bisa saja kamu, okay yoongi"
"ayo masuk apa kamu lapar jimin, akan ku masakan"
"aku mau mencoba makan masakan yoongi"
mereka berdua memasuki villa yoongi pergi kedapur memasak ramen untuk makan mereka berdua jimin menunggu yoongi masak dia duduk di bawah lantai padahal ada sofa di belakangnya dia bosan lalu menyenderkan kepalanya di meja, yoongi datang membawa panci panas yang berisikan ramen yoongi melihat jimin pun langsung memberitahunya agar duduk di atas sofa jangan di lantai
"jimin jangan duduk di lantai cepat naik ke atas sofa" perintah yoongi sambil memegang panci yang berisikan ramen
"naik kesini yoongi" jimin pun berdiri lalu mendaratkan pantatnya di atas sofa
"iya duduk saja di situ jangan di lantai" ucap yoongi sambil menaruh panci yg berisi ramen itu di atas meja
"empuk ya jimin pikir ini tidak bisa di duduki" ucap jimin sambil menggerakan tubuhnya naik turun di atas sofa
"haha ada ada saja kamu jimin" ucap yoongi tertawa gemas melihat jimin
yoongi menyiapkan mangkuk lalu memberikan mangkuk dan sumpit kepada jimin, jimin kebingungan untuk apa fungsi mangkuk dan sumpit ini dia memainkan sumpitnya dengan mengetuknya ke mangkuk sehingga seperti mainan bagi jimin yoongi menatap jimin dan mengambil mangkuknya menaruh ramen yang masih panas ke dalam mangkuk lalu memberikannya kepada jimin,
"aaakkhhh" teriak jimin sambil meniup niup tangannya
dengan polosnya jimin memegang ramen yang masih panas itu dengan tangan lalu jimin berteriak kaget karena tangannya panas terkena ramen yoongi melihat itu langsung memegang tangan jimin dan membawa jimin ke arah wastafel dapur mengelus tangan jimin lalu yoongi membawa jimin duduk kembali ke sofa
"hati-hati masih panas jimin, sepertinya kamu tidak bisa memakai sumpit sini aku suapi saja" lalu yoongi menyumpitkan mie ramen meniup ramen masih panas mengarahkannya ke mulut jimin, lalu jimin membuka mulutnya menyeruput mie ramen yang di suapi yoongi, jimin pun langsung senang kegirangan karena ramen itu enak
"enak sekali yoongi aku suka ini bentuknya seperti belut laut"
"apa belut laut?"
"iya yoongi kalau belut mengeluarkan listrik aku pernah tersengat listriknya dia jahil sekali, kalau yang ini enakkk"
"haha iya jimin, ini bukan belut laut"
yoongi gemas dengan jimin lalu melanjutkan menyuapi jimin, waktu telah berlalu hari mulai gelap jimin dan yoongi sedang berada di kamar yang sama karena villa itu hanya ada satu kamar.
yoongi sudah tertidur lelap jimin yg belum tidur terus menatap wajah yoongi yang sangat tampan wajah mereka sangat dekat hembusan nafas yoongi terasa di wajah jimin dan berfikir yang di katakan ibundanya salah yoongi ini baik tidak jahat dia telah menolong jimin, jimin juga mulai mencintainya, dia mengusap pipi yoongi mengecup sekilas bibir yoongi lalu ikut tertidur lelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea And Sky (Yoonmin)
Fantasyapakah kamu percaya adanya manusia setengah ikan (duyung)? duyung di sebut sebagai makhluk mitologi tentu saja tidak nyata tapi disini akan menceritakan tentang duyung yang ingin terbang ke langit