00.02

62 40 8
                                    

SIAP BACA BAGIAN KEDUA DARI CERITA DEAR R

~~~

JANGAN LUPA DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA VOTE DAN COMMENT
AGAR AKU SEMAKIN GIAT UNTUK NULISNYA.

SIAP BACA BAGIAN KEDUA DARI CERITA DEAR R•~~~•JANGAN LUPA DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA VOTE DAN COMMENTAGAR AKU SEMAKIN GIAT UNTUK NULISNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

"Sebuah kenangan yang takan pernah terlupakan dalam hidupku."  Zaeina.

•••

     Benar saja dengan ucapan Zaeina, akibat hujan ekstrim yang terus-menerus turun mengakibatkan kota Jakarta dilanda banjir. Mengakibatkan hampir seluruh kota Jakarta terkena banjir, termasuk juga komplek tempat tinggal Rayyan digenangi air hingga sedada orang dewasa.

     Rayyan dan Zaeina terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Ia dan mamanya tidak hanya berdua saja yang mengungsi, tapi yang lainya yang sama tinggi satu komplek dengannya juga sama-sama ikut mengungsi ke tempat lebih aman.

     Pikir Rayyan tempat tinggalnya tidak akan terkena banjir, karena petugas kebersihan area lingkungan komplek sering membersihkan dan ngecek saluran parit-parit, gorong-gorong, dan pembuangan air. Serta sering membersihkan sampah yang menumpuk. Tapi ternyata pikirannya salah.

     Pemerintah setempat sudah melakukan berbagai macam cara untuk menolong dan mengevakuasi para korban banjir. Dari mulai bantuan makanan cepat saji, pakaian, juga obat-obatan, serta mendirikan tenda darurat untuk sementara. Intinya yang lagi di butuhkan untuk saat ini pemerintah sudah memenuhi semuanya dengan kerja sama para warga dan tim relawan bencana alam. Memeriksa sekeliling rumah-rumah takut masih ada orang yang terjebak di dalamnya.

     "Ma, belum tidur?" Zaeina menggelengkan kepalanya, sedari tadi Rayyan memerhatikan mamanya hanya duduk termenung sembari melihat keluar tenda. Sesekali terlihat air matanya berlinang.

     "Mama, sakit? Atau, Mama lagi ke inget sesuatu?" lagi, Rayyan terus berusaha mencoba untuk bertanya, tapi apa jawaban mamanya, Zaeina hanya menggeleng dan nggan bersuara sedikitpun.

     Dari raut wajahnya Rayyan melihat ada kesedihan yang mendalam, entah apa yang sedang mamanya rasakan saat ini Rayyan tak tahu. Lelaki itu tidak mau membuat sang Mama marah dengan pertanyaannya lagi, ia pun memutuskan untuk tidur saja. Malam ini Rayyan memutuskan untuk tidak begadang karena besok ia ingin membantu para bapak-bapak dan tim relawan bencana untuk membagikan makanan.

     Sebelum benar-benar matanya terpejam, Rayyan menatap sendu wajah mamanya dengan linangan air mata yang mengaliri pipinya. Rayyan hanya tersenyum ke arah mamanya, sembari berucap. "Good night, Ma."

     Kali ini ucapannya berhasil membuat Zaeina menoleh ke arah jagoannya. Tapi tetap Zaeina tidak berkata apapun, hanya merespon ucapan Rayyan dengan senyuman getir. Lalu setelahnya Zaeina menolehkan kembali pandangannya ke arah luar tenda. Dan Rayyan pun mulai memejamkan matanya.

DEAR RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang