SIAP BACA BAGIAN KELIMA DARI CERITA DEAR R
•
~~~
•
JANGAN LUPA DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA VOTE DAN COMMENT
AGAR AKU SEMAKIN GIAT UNTUK NULISNYA.~~~
"Hari yang bahagia bisa bertemu denganmu di tempat yang ku sukai." Rayyan.
•••
Seperti biasa sebelum bel masuk berbunyi, Rayyan memutuskan untuk pergi ke rooftop sekolah melihat matahari terbit dari ujung timur. Tak ada satupun murid yang melakukan hal seperti ini kecuali dirinya. Tapi entah kenapa setelah ia berhasil menaiki anak tangga yang paling atas, bola matanya menangkap ada sosok gadis yang sedang berdiri di ujung tempat dimana ia sering berdiri di situ.
Kali ini lelaki itu menepis semua ucapannya tadi. Pikirnya cuman ia sendiri yang pagi-pagi sering pergi ke rooftop sekolah hanya untuk melihat Sunrise, tapi ternyata pikirannya salah. Ternyata selain dirinya ada juga orang lain yang sering melakukan hal bodoh sepertinya.
Beberapa detik mematung, setelahnya Rayyan mencoba melangkah mendekati gadis itu. Awalnya ia ingin menyapanya, tapi rasa ragu menguasai hatinya. Karena setelah dilihat-lihat, kayaknya dia siswa baru di sini. Soalnya Rayyan tidak pernah melihat keberadaan dia sebelum-sebelumnya. Wajahnya terasa asing namun cantik dan enak dipandang.
"Ehmm." Rayyan berdehem, berhasil. Dia menoleh ke arahnya.
Rayyan tersenyum dan mengangguk, tapi dia tidak membalas senyumannya. Gadis itu hanya menatap Rayyan dengan tatapan kosong. Lalu Rayyan mulai memberanikan diri untuk bertanya kepadanya.
"Kamu, suka sunrise juag?" tanya Rayyan.
Murid asing itu hanya mengangguk tanpa bersuara sedikitpun. Oh, mungkin karena mereka belum saling kenal makanya dia cuman mengangguk. Guna merespon pertanyaannya.
"Kamu anak baru ya? Kok aku belum pernah liat kamu sebelumnya?" tanya Rayyan kemabli, karena ia masih penasaran.
Tapi masih, dia masih merespon dengan anggukan dan nggan bersuara sedikitpun. Rayyan memijit pelipisnya, ia merasa aneh. Apa ada pertanyaannya yang salah, tapi ia merasa tidak. Rayyan tidak bertanya yang aneh-aneh.Niat Rayyan ingin bertanya kemabli, tapi sayang murid asing itu sudah terlebih dahulu meninggalkannya. Karena bel masuk sudah berbunyi satu menit yang lalu. Rayyan pun mulai melangkah, setelah dirasa punggung murid asing itu sudah tidak terlihat lagi.
•••
Rayyan dan teman sebangkunya Nandan, atau bahkan mereka semua seisi kelas mengalihkan atensinya ke depan kelas. Mendapati seorang pria bertubuh jangkung gempal kulit berwarna sawo matang. Tegap berdiri dengan gagah.
Lah... Rayyan mengernyitkan dahi, bukankah dia guru mata pelajaran olahraga. Bukankah hari ini mata pelajaran bahasa inggris. Lagi-lagi Rayyan memijit pelipisnya, merasa hari ini sungguh aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR R
Teen FictionSIMPAN KE PERPUS UNTUK DAPAT INFO UPDATE ~~~ "Kenapa tuhan memberikan aku mulut kalau tidak bisa di pakai untuk berbicara, kenapa juga aku dilahirkan ke dunia ini kalau hanya untuk di sakiti." "Mungkin kalau aku pergi dari dunia ini untuk selama-lam...