Hello!
Don't forget coment and vote, Loves!✦ . ⁺ . ✦ . ⁺ . ✦
"Pasien memiliki ketergantungan terhadap obat, Tuan."
"Obat? Maksudmu--,"
"Narkoba, Tuan. Menurut hasil tes, obat ini berbentuk pil yang bernama ekstasi--,"
Matthew berdecak kesal. "Kau terlalu bertele-tele. Bagaimana intinya?"
"Pasien harus segera melakukan rehabilitasi."
Bimbang rasanya, namun mengingat binaran netra Dante—Matthew tak punya pilihan lain. "Lakukan saja. Jangan pikirkan biaya, aku akan membayarnya. Berapa lama?"
"Melihat tingkat ketergantungan pasien, sekitar 6 bulan, Tuan."
"Aku mengandalkanmu. Lakukan yang terbaik."
.𖥔 ݁ ˖ִ ࣪⚝₊ ⊹˚
6 month laters.
"Tanda tangan disini, Cassie," titah Matthew menunjuk kertas berisi perjanjian antara dua pihak.
Enam bulan telah berlalu, hidup Caassie memiliki banyak perubahan. Tidak ada lagi obat yang membuatnya pening, mual, dan halusinasi lagi. Apa itu terdengar lebih baik? Tentu saja, tidak. Cassie benar-benar keluar dari kandang harimau lalu masuk kandang buaya.
Mungkin mereka berpikir, bocah sepertinya tidak akan mengerti hal seperti ini. Jika sudah seperti ini, ia harus memilih menjadi orang seperti apa? Apa harus mengikuti alur keluarga Estevez? Itu terdengar menarik.
Perjanjian itu tertulis banyak hal yang menguntungkan pihak pertama--Keluarga Estevez. Apalagi ada bagian dimana Cassie harus menuruti dan melakukan yang diminta oleh Dante, sungguh itu pasti merepotkan. Cassie sebelumnya tidak suka mempersulit jalannya seperti ini, namun ia akan mencoba jalan lain.
"Dia bisa membaca, Dad," celetuk Dante menatap lurus Cassie yang duduk di sofa seberang. "Kau bisa menggunakan penannya untuk mencoret hal yang memberatkanmu, Cass," lanjutnya.
Cassie tersenyum singkat, kemudian berkata sembari menandatangani tanpa melayangkan protes. "Tak apa. Aku mengerti."
Mengapa demikian? Karena dalam halaman terakhir tertulis :
Pihak kedua bebas jika membayar semua biaya yang dikeluarkan Pihak pertama.
Uang, 'kan? Tunggu saja Cassie mengepakkan sayapnya setelah melalui proses peretakkan.
Sebelum menjalani rehabilitasi, Cassie memberitahukan namanya. Hanya nama, tidak dengan yang terjadi sebelumnya. Ia malas mendengar nama baru lagi dan lagi. Namanya banyak sekali kalau dihitung.
Matthew beranjak pergi mendengar suara mobil. Selang beberapa menit, ia kembali dengan Anne Lawrence--Isterinya. Keduanya berjalan beriringan, Anne terlihat bercerita dengan semangat, sedangkan Matthew tidak berhenti tersenyum menatap sang isteri.
"Cass!" seru Anne sebelum mendudukkan diri disamping Cassie. "Oh! Kau sekarang puteriku, ya?" lanjutnya menoel-noel pipi Cassie.
Benar, Matthew dan Anne mengadopsi Cassie karena permintaan Dante.
"Panggil aku Mommy, ya, Cass!" perintah Anne menatap garang Cassie. Matthew memandang interaksi Anne dan Cassie sebal, ia tidak suka diacuhkan oleh kesayangannya.
"Waktunya tidur, Ann. Ayo ke kamar," ajak Matthew mendekati Anne, menggendongnya tiba-tiba. Pasutri itu menghilang dari pandangan Cassie.
"Maaf karena identitasmu akan dirahasiakan dari publik," celetuk Dante mengalihkan pandangan Cassie.
![](https://img.wattpad.com/cover/357707855-288-k920635.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Redemption and Fate
Фэнтези[warn: mature, harsh word, kissing scene, etc] Jiwanya diturunkan untuk menebus kesalahan, namun bukannya melakukan hal baik untuk kembali, ia malah melakukan hal sebaliknya. Hidupnya seperti opera tak berujung. Setiap kehidupan, ia gagal. Bagaima...