- : 06

391 27 1
                                    

Siang hari ketika makan siang, mereka mulai melancarkan aksi dari rencana mereka. Hyeseon kini menimbrung kesalah satu meja kantin, temannya dari kelas lain.

"Astaga, halo Hyeseon!" Sapa temannya yang bernama Suhyun. Hyeseon tersenyum

"Apakah kamu tahu? Bu park meninggal." Hyeseon menceritakan apa yang mereka alami sepulang dari latihan menembak.

"Kapan kita akan memberontak?" Tanya Suhyun. "Saat jam reguler selesai, tunggu aba-aba dari Jangsoo. Beritahukanlah kepada yang lain." Ucap Hyeseon menjelaskan kapan mereka akan memberontak dan meminta Suhyun untuk memberikan temannya Suhyun.


"Ayo!" Jangsoo keluar dari kelas dan mengajak mereka semua untuk kelapangan, Hyeseon hanya mengikuti mereka dari belakang. Tidak ingin membuang-buang tenaganya.

"Kembali kedalam!" Ucap salah satu tentara yang pangkatnya lebih tinggi dari Letnan lee. Suara dari peluit yang ditiupkan dengan keras membuat mereka terdiam.

"Apa yang kalian lakukan? Kembali kekelas kalian!" Tentara yang lain menyuruh mereka kembali kekelas, tetapi mereka menolak dan malah melawan tentara itu dengan memberitahu bahwa Bu park meninggal.

"Kudengar Bu park meninggal!"
"Aku mendengarnya dari anak kelas dua!"
"Aku sudah dengar semuanya!"
"Aku tidak mau mati!"

"Mari kita dorong." Ajak Heerak. Hyeseon yang melihat itu menguap dan mendorong murid yang mendorongnya. Bunyi tembakan terdengar, membuat seluruh siswa yang sedang memberontak itu terkejut dan menutup telinga.

"Dengar. Melakukan ini tidak akan ada gunanya bagi kalian. Kalian tidak akan mendapatkan poin ekstra untuk ujian masuk universitas kalian." Tentara tua itu berbicara sembari menodongkan pistol kearah mereka.

"Dengar, pak. Aku tidak peduli, jadi, biarkan saja aku pulang!" Lawan Heerak, "Kamu akan mendapatkan poin hukuman, Berandal." Tentara tua itu menodongkan pistolnya kearah Heerak.

"Terimakasih untuk itu. Ayo!" Heerak berterimakasih dan membungkukkan badannya lalu mengajak mereka untuk memberontak lagi.

Datanglah Letnan lee, Letnan lee melihat kearah Hyeseon yang tersenyum tidak enak. Hyeseon merasa telah mengkhianati Letnan lee.

"Kembalilah ke dalam sekarang."
"Melakukan ini tidak akan mengubah apa pun. Cepat kembali ke dalam!"
"Kenapa kamu harus melakukan itu? Kami bukan tentara!"
"Sudah kubilang. Ini semua untuk kalian."
"Kamu tidak membutuhkannya. Jika ini demi kebaikan kami, biarkan kami pergi. Kenapa kamu tidak bisa mendapatkan apapun dengan cara kami? Kenapa kamu tidak bisa melakukan apa yang kamu inginkan?"

"Tunggu apalagi, paksa mereka masuk kedalam!" Suruh Letnan lee dan dipatuhi oleh tentara-tentara yang ada disana.

Mereka terkejut mendengar suara dentuman keras ditanah lalu menghasilkan kabut, Hyeseon terkejut, mematung.

Teriakkan Letnan lee menyadarkan Hyeseon, lantas Hyeseon berlari. Letnan lee yang melihat Hyeseon berlari melihat keatas langit, berlari kearah Hyeseon dan mendekapnya agar tidak terluka.

"Larilah! Masuk kekelas dan suruh teman-temanmu bersiap!" Ucap Letnan lee, tetapi Hyeseon tidak menjawab apa yang ia bilang. Terkejut melihat Hyeseon yang tiba-tiba mengambil senjatanya dan menembak kearah belakang. Ternyata ada bola yang ingin menyerang komandan peleton mereka itu.

Duty After School x (𝗢𝗖)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang