- : 02

560 42 2
                                    

"HYESEON-A! AWAS!" teriak Kimchi untuk membuat Hyeseon pergi menjauh dari perkelahian Younghoon dan Ilha.


"akh!" Dengan cepat Hyeseon menghindar, tetapi ia tidak tau bahwa ada sebuah kursi yang tergeletak di lantai, ia malah tersandung. Untung disitu ada Bora, Hyeseon langsung menyuruh para lelaki untuk melerai mereka berdua.

Disisi lain, Yoojung memegangi kepalanya sendiri, seperti pusing dengan kelakuan anak-anaknya. Melihat Younghoon dan Ilha telah dipegangi, Hyeseon maju. Hyeseon berdiri ditengah-tengah Ilha dan Younghoon, teman-temannya yang merasakan aura dari Hyeseon memilih untuk diam. Mereka sudah siap diamuk oleh Hyeseon.

"Keren! Wah! Keren!" Ucap Hyeseon sambil tepuk tangan dan tersenyum.

"Cukup, kalau besok aku melihat kalian berkelahi lagi. Siap-siap saja hidung kalian patah, iyakan Heerak?" Ucap Hyeseon dengan menekan setiap kalimatnya. Hyeseon merangkul Heerak karena dia pernah ditinju oleh Hyeseon. Heerak saat ini takut, terlihat dari mukanya.

"Kalian berdua, bereskan kekacauan yang telah kalian buat. Sebelum aku balik lagi kekelas, semua sudah rapi, dan satu lagi. Kalau belum rapi, jangan harap kalian berdua tidak kuhajar." Setelah mengucapkan itu, Hyeseon pergi menuju pintu. Meja, kursi semua Hyeseon tendang hingga menimbulkan suara yang keras. Lalu keluarlah Hyeseon sambil membuka pintu dengan kasar.

"Omo, menakutkan. Anak kecil kalau marah menyeramkan sekali." Ucap Soonyi memecahkan keheningan.

"Kalian berdua, bereskan. Jangan sampai kalau Hyeseon sudah datang, kalian belum bereskan. Makin hancur kelas ini kalau dia datang." Yoojung berbicara kepada Ilha dan Younghoon, menyuruh mereka berdua membereskan kekacauan ini.



Pagi hari telah tiba, Hyeseon, yang sudah datang didepan sekolahnya terkejut melihat perubahan sekolahnya. Bagaimana tidak, dihalaman sekolah, dipenuhi dengan tempat untuk latihan fisik, kemudian didepan gerbang terdapat tentara yang berjaga. Banyak yang berfoto bersama tentara itu, Hyeseon menundukkan kepala dan tersenyum kearah para tentara sebelum dia mulai melangkahkan kakinya masuk ke kawasan sekolah.

Hyeseon telah sampai didepan kelas, dia membawa koper kecil dan 1 tas jinjing yang diletakkannya dikoper. Kemudian dia mulai berjalan masuk, dia melihat Taeman sedang menyusun Permen karetnya menjadi bentuk piramit? itu hanya bisa tersenyum

"Kamu membuka toko permen karet?" Ucap Soocheol ke Taeman, dia duduk dikoper entah miliknya atau bukan. Taeman hanya menjawab iya.

"Pencuci mulut setelah makan. Untuk menyegarkan mulutku" Taeman berbicara dengan masih menyusun permen karetnya. Namun, Junhee dan Soyoon, menghela nafas lelah. Lalu Taeman menawari mereka berdua permen karet miliknya.

"Ya! Sikat saja gigimu!" Kedua gadis itu berbicara bersamaaa dengan nada yang sama lalu melemparkan permen karet yang telah ditawari oleh Taeman. Alhasil, permen karet yang sudah disusunnya menjadi berantakan. Hyeseon pergi kearah Taeman dan meminta satu ke Taeman, Taeman malah memberinya dua. Hyeseon yang mendapatkan dua permen karet berlari kearah Yoojung dan memberi tahunya, seperti anak yang mendapat kucing dan ingin meminta orangtuanya untuk memelihara.

Disisi lain, Kimchi tengah memandangi Hyeseon yang sedang berbicara dengan Yoojung, Aeseol, dan juga Nara. Deokjoong yang melihat itu malah menyeletuk

Duty After School x (𝗢𝗖)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang