Karra sampai di terminal 2 dalam waktu singkat karena jarak dari terminal 1 ke terminal yang khusus untuk penerbangan internasional itu memang tidak terlalu jauh jika ditempuh dengan mobil operasional di area airside. Di sana dia disambut oleh Robi, Kordinator Transfer Desk yang bertugas di terminal 2. Dia merupakan salah satu junior Karra yang merupakan staff di bagian Transfer Desk sebelum akhirnya dia diangkat menjadi kordinator TD tahun lalu. Keduanya cukup dekat satu sama lain karena dulu pernah satu shift saat masih sama-sama menjadi staff.
"Gimana Rob?" tanya Karra sambil berjalan menaiki tangga ke arah gate.
"Bapak belum dateng mbak, infonya sih masih di tol pluit." jawab Robi yang langsung disambut helaan nafas lega dari Karra. "Mbak, tadi gue liat ada pak Andra sama sekretarisnya juga, mereka emang ikut nganter juga apa gimana mbak?"
"Serius lo?" sepasang mata Karra membesar karena kaget. Dia sama sekali tidak diberi info kalau pak Andra dan Claudia juga akan ikut mengantar.
"Serius mbak. Malah mereka udah dari jam 7 pagi di sini, sekarang mereka lagi di ruangannya mas Elvan tuh."
Elvan adalah station manager yang bertugas mengurus penerbangan Rajawali Airlines khususnya di wilayah internasional. Semua laporan yang dia buat akan dikirim ke Viktor, si Areal Manager Internasional yang juga merupakan teman Karra. Elvan sendiri dulu adalah staff CRO yang seangkatan dengan Karra. Keduanya memang tidak terlalu dekat tapi hubungan mereka terjalin dengan sangat baik, ditambah lagi Elvan juga sering mendapatkan bantuan dari Karra saat sama-sama menjadi staff CRO dulu.
"Yah baru aja gue mau numpang ngadem dulu di ruangan Elvan!" decak Karra sebal.
Robi tertawa. "Mas Elvan juga bete banget kayaknya mbak, mau ninggalin juga nggak enak."
"Ya udah deh, gue nongkrong di ruangan asstman aja kali ya? boleh nggak Rob?"
"Boleh banget mbak! Semua kordinator di ruangan pasti seneng banget nih ketemu mbak Karra lagi!"
Karra berjalan beriringan dengan Robi menuju ruang asstman dan kordinator yang memang terpisah dari ruangan station manager. Dan benar saja, begitu sampai disana, Karra langsung disambut oleh para kordinator yang dulunya adalah teman-teman seangkatan dan juga juniornya yang sedang duduk manis di kubikel masing-masing. Saking senangnya bertemu dengan Karra, mereka bahkan sampai meninggalkan pekerjaan masing-masing hanya untuk berbicara atau melakukan cipika-cikipi dengannya.
"Duh bu Areal Manager makin seksi aja nih!" puji Nitya, kordinator passenger handling di bagian Check In Counter.
"Yah dia mah dari jaman masih staff juga udah seksi, Nit!" celetuk Tyas, kordinator CRO.
"Saking seksinya penumpang yang lagi marah-marah langsung pada adem coy! Inget nggak dulu ada banyak pax tujuan Medan yang ngamuk gara-gara pesawat kita delay? Eh pas ditenangin sama mbal Karra auto kalem dong!" seru Fazha, kordinator divisi Boarding Gate.
"Ih iya tuh gue inget banget mereka sampe lembuuut banget ngomongnya pas abis ngomong sama mbak Karra! The power of beauty emang!" sahut Handi, kordinator Ticket Sales.
"Sumpah kenapa sih dari semua kenangan yang kita bikin bareng, lo semua ingetnya cuma pas gue ngademin penumpang ngomel doang?" Karra tertawa geli sembari duduk di bangku Fazha yang dengan senang hati memberikan tempat duduknya.
"Tapi emang pax cuma bisa adem sama lo doang Ra. Coba kalau Fazha yang handle, bisa-bisa bukannya adem malah tambah panas. Apalagi nih bocah gampang emosi!" ledek Nitya yang hanya dibalas tawa geli dari Fazha.
YOU ARE READING
FLANEUR
ChickLitKisah 6 orang sahabat yang telah mencapai kesuksesan di bidang masing-masing namun masih merasa belum mempunyai tujuan yang jelas dalam hidup.