02

6.5K 604 13
                                    

Aku terbangun dari mimpi indahku ketika aku merasakan rasa panas yang luar biasa pada punggungku. Pada luka itu lebih tepatnya. Aku pun segera membuka kaus yang kukenakan. Aku mengerang ketika rasa panas itu semakin menjadi. Dan ditambah lagi rasa sakit dan perih yang tiba-tiba muncul. Rasanya itu lebih sakit daripada rasa sakit yang kau rasakan saat kau jatuh dari sepeda.


Aku mencengkram sprei kasurku kuat-kuat. Aku mengerang dengan keras ketika aku merasakan kulit punggungku seperti disayat dengan pisau yang tajam. Aku merasakan kulitku seperti terbakar. Seperti ada bara api yang diletakkan di atas punggungku. Aku sangat ingin sekali menyiram tubuhku dengan seember air es seperti ice bucket challenge yang sempat booming beberapa tahun yang lalu.


Ada apa denganku? Apa yang harus kulakukan?


Aku merasakan air mata mengalir dari ujung mataku. Rasa sakit ini... Oh. Aku tidak bisa menahannya lagi! "Argh!" Aku kembali mengerang kesakitan. Kupejamkan mataku, dan terus berharap agar rasa sakit ini segera hilang.


Tak lama kemudian, aku merasakan rasa sakit, perih, dan panas itu hilang seketika. Aku merasakan kelegaan yang luar biasa. Aku pun berusaha untuk menenangkan diriku. Napasku terengah-engah, keringat membanjiri tubuhku, kepalaku terasa pening, dan suhu tubuhku sepertinya naik —kutafsir suhu tubuhku sekarang 39.5 derajat celcius.


Setelah berhasil menenangkan diriku, aku bangun dari tempat tidurku dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil obat penurun panas.  Pada awalnya, tubuhku terasa lemas dan jalanku agak lunglai akibat beban yang kurasakan pada punggungku. Apa lagi ini?, batinku. Syukurlah, akhirnya aku dapat menyeimbangkan tubuhku.


Aku pun mengambil botol Advil —semacam ibuprofen; dari dalam kotak obat, dan mengambil dua butir obat berbentuk kapsul yang berwarna biru itu. Saat aku ingin memasukkan kapsul itu ke dalam mulutku, aku menyadari ada sesuatu yang aneh pada punggungku saat aku melihat pantulan diriku di depan cermin...


Ada sepasang sayap berwarna putih pada punggungku.


***

Golden WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang