05

147 10 4
                                    

Soobin berhenti tepat dibawah cahaya lampu. Jalan aspal terdapat di arah depan, kiri, dan kanannya. Secara singkat, ia berada di simpang empat.

Tepat disebrangnya, adalah hunian sederhana dengan warna hijau pucat mendominasi bagian luar. Kini matahari sudah sepenuhnya tenggelam. Langit juga belum berhenti membasahi bumi. Tapi Soobin bisa dengan jelas melihat bagian dalam rumah tersebut.

Di depan pintu yang terbuka tersebut, terdapat dua pemuda yang saling merangkul. Tidak, sebetulnya hanya satu yang menahan sementara satunya lagi bersandar. Bukan hanya itu, pemuda dengan surai panjang yang basah juga menumpahkan air matanya pada bahu yang lebih muda.

Ekspresi terkejut tentu menyambut si pemuda begitu ia membuka pintu. Dengan kondisi sang kakak yang basah kuyup dengan mata sembab, siapa yang tidak kehilangan kata-kata melihatnya?

Hanya bertahan beberapa detik dengan keterkejutan pertama, si pemuda langsung dikejutkan lagi dengan sang kakak yang langsung menjatuhkan tubuhnya, sepenuhnya menumpukan berat badan pada sang adik.

Pada saat seperti itu, mata bulat si pemuda mengarah ke depan. Pandangannya dan Soobin beradu untuk beberapa saat. Tertangkap jelas olehnya bagaimana Soobin menghela nafas berat. Mungkin efek setelah lelah berlari bercampur sesak yang ia tahan sedari tadi.

Entah menangis atau tidak, Taehyun tidak tahu. Yang mengalir di pipi pemuda jangkung itu bukan hanya air dari mata, tapi juga dari langit.

Soobin dapat menangkap manik bulat itu seketika berubah menjadi panik begitu beban di pundaknya bertambah. Taehyun berusaha mengguncang bahu sang kakak yang kini tak sadarkan diri. Namun yang terjadi pada akhirnya adalah Taehyun yang harus menggendong sang kakak masuk.

Sebelum berbalik, pandangan mereka kembali beradu di udara. Dalam jarak beberapa meter tersebut, tak ada yang membuka mulut atau memberi isyarat tubuh sekalipun. Kecuali nafas Soobin yang tampak lebih memburu sebab dingin yang tiba-tiba menyergap.

Pada akhirnya, Taehyun berbalik untuk membawa tubuh sang kakak ke dalam kamar. Tapi ia sengaja membiarkan pintu rumahnya terbuka. Bukan karena terhalang oleh raga Beomgyu, tapi itu adalah isyarat tak langsung bahwa ia mempersilakan Soobin masuk dan berteduh.

Misplaced LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang