Hari itu cuaca sedang terik-teriknya, kini Nina dan Linda sedang boncengan diatas motor menuju ke suatu tempat.
Nina yang sedang membonceng dibelakang, kini mulai merasa gabut yang melanda.
"Lin... Kapan sih kita sampe udah pegel nih..." Gerutu Nina.
"Sabar lah Nin... Gw pusing nih jalan yang bener mana?" Jawab Linda fokus mengecek apk map di handphonenya.
"Huft..." Nina mendengus tapi matanya langsung terarah keseorang siswa sd yang baru pulang sekolah.
Siswa sd itu kini sedang membonceng bersama ibunya, wajahnya terlihat sangat tertekan sekali.
"Pst... Pst" Panggil Nina pelan-pelan, membuat siswa sd itu langsung menoleh kearahnya.
Nina yang sifat jailnya mulai keluar kini langsung membuat ekspresi aneh yang membuat siswa itu kesal.
"Mak! Mak" Anak itu memanggil emaknya mencoba ngadu.
Nina dengan cepat membuang muka seolah tidak pernah melakukan apa-apa.
"Sstt... Berisik! Jangan bikin ribut ditengah jalan!" Ibu itu menyikut anaknya.
"Haha..." Nina tertawa pelan lalu langsung menjaili anak itu lagi.
"... Huh... Huh... Mak!!!"
"Aduh... Duh" Nina yang panik karena anak itu nangis langsung menahan tawa.
"Hm! Mulai! Mulai jangan bikin ribut! Dasar anak qandung!" Marah emaknya.
Lampu segera berganti hijau, lalu Linda yang tidak tau apa-apa sedari tadi langsung melajukan motornya.
"Eh... Eh" Linda hampir saja menabrak motor emak anak sd itu.
Karena lampu sein emak itu menyala disebelah kiri tapi dia malah belok kesebelah kanan.
"Astaga! Emak siapa lah tuh" Gerutu Linda, hampir saja kami kena masalah.
"Udah lah Lin, namanya juga the power of emak-emak" Jawab Nina melerai.
Linda mengangguk lalu langsung melajukan motornya.
"Nin... Lu yang baca map nih" Handphone Linda langsung diberikan ke Nina.
"Eh Lin, lu tau kan gw gak bisa bedakan kiri sama kanan!" Gerutu Nina setelah mengambil handphone Linda.
"Gampang ikutin tangan lu aja! Lu makan pake tangan mana!?" Tanya Linda mengajari.
"Tangan ini"
"Itu tangan kiri bego! Tangan kanan! Emang lu kidal!" Bentak Linda emosi dengan sikap dongo temannya.
"Eh iya iya" Nina menggaruk helmnya.
"Haduh"
"Eh Lin... Lin handphone lu lobet nih" Seru Nina panik.
"Oh ya lupa cas tadi, hehe" Kekeh Linda.
"Yaudah kita tanya ke orang itu aja" Tunjuk Nina ke pria muda yang sedang menyiram tanaman.
"Iya" Linda segera memarkirkan motor nya didepan pagar rumah pria itu.
"Misi kak" Panggil Linda.
"Iya neng ada apa?" Tanya pria itu.
"Ini kak, mau nanya kira-kira jalan janda beranak 30 dimana ya?" Tanya Linda.
"... Jalan janda beranak 30 ya? Saya kurang tau soalnya saya baru disini" Jawab pria itu setelah berpikir sejenak.
"Oh orang baru ya kak?" Sela Nina.
"Iya baru 28 tahun"
"..." Mendengar itu Nina dan Linda kompak diam dengan mulut yang ternganga.
"Ekhem! Yasudah kak, kalau gitu kami pamit pergi dulu. Mari kak" Linda tersenyum lalu langsung menyalakan mesin motornya.
Dirasa sudah cukup, jauh tawa Linda dan Nina langsung pecah.
"Masa dia bilang baru 28 tahun" Nina memukul bahu Linda ngakak.
"Haha itu bukan baru lagi wkwk... Itu dah sepuh" Linda tertawa terbahak-bahak.
"Eh awas Lin lubang!" Tunjuk Nina panik.
Lalu karena belum sempat menghindar akhirnya
Bruk!
Mereka berdua terjatuh dari motor.
"Heh! Heh! Ada orang kecelakaan!!!" Seru beberapa orang panik.
Nina dan Linda segera beranjak duduk, dengan helm yang sudah miring.
Mereka berdua saling pandang, dan kembali tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha!!" Nina tertawa terbahak sembari membenarkan helmnya.
"Haha punggung gw... Punggung gw!" Linda sama tertawanya seolah rasa sakit yang mereka alami hilang seketika.
Orang-orang yang sudah berkumpul, kini menatap mereka berdua dengan tatapan takut.
"Kau dulu lah, kau dulu" Orang-orang mulai saling menyikut takut untuk membantu Linda dan Nina.
"Aduh-aduh, derita banget gw hari ini" Linda menyeka air matanya yang keluar akibat ketawa.
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Linda & Nina Story
Adventure🦋🦋 Berisi pov/oneshot tentang sahabat antara Nina dan Linda yang tingkahnya kayak setan berkeliaran cok. Harap dimaklumi kerandoman dan kegajean mereka ya... Biasa anak-anak lagi aktif-aktifnya. 🦋🦋 ⬇⬇ 24/12/2023