🐣MANCING🐣

29 7 3
                                    

📩Linda Aliens 👽

"Woy ngap!"
11:00

"Ngape ngap, tumben chat, biasanya sok sibuk lu🙄"
11:01

"Gini Nin, gw bosan di rumah terus... gimana kalau kita pergi mancing?"
11:01

"Mancing dimana cuk! emang ada spot pancing di daerah kita?"
11:01

"Lu itu tolol apa gimana sih, kan kemarin lagi ada rame-rame kalau di daerah kita ada wisata pancing"
11:02

"Santai kali aje!!"
11:02

"Yaudah, otw kuy... gw siap-siap dulu"
11:03

"Ngokey lah"
11:03 (read)

🐣***🐣

"Itu anak jadi gak sih?" sungut Nina, sudah menunggu satu jam di teras rumah.

Tin!

Klakson motor terdengar, Nina berjalan ke depan gerbang. Melihat Linda yang kini menampilkan senyuman cerah.

"Kenape lama amat sih? ada panggilan alam kah?"
sinis Nina.

"Enak aja gw dah berak tadi pagi ya..."
balas Linda sama sinis nya.
"gw lama, karena nyolong ini dulu"
Linda menunjuk ke 2 alat pancing di tasnya.

"Njir! lu nyolong punya siape?"
pekik Nina.

"Punya ayah handa saya... jadi jangan banyak komplen, kita gaskeun"
ajak Linda.

"Ayolah". Nina tidak terlalu perduli, jika itu hasil Linda nyolong dari bapaknya.

🐣***🐣

Kini sampailah mereka di parkiran. Mereka turun dari motor, dengan alat pancing masing-masing.

"Umpannya udah ada kan?"
tanya Nina.

"Dah tenang aja, yuk ah masuk".
Linda memimpin jalan.

🐣
.
.
.
🐣

Kini di sebuah kolam persegi panjang, ada banyak bapak-bapak yang tengah mancing di samping kolam.

"Ini cuman kita aja kah?" mata Nina berkedut karena hanya mereka berdua yang perempuan.

"Iya njir, kirain bakal ada orang pacaran apa orang jalan-jalan... ternyata bapak-bapak aja njir"

"Ya udahlah, kita langsung mancing aja... lagian udah terlanjur".
Nina memilih salah satu kursi.

Linda duduk di kursi sebelahnya, mulai memasangkan umpan.

"Sekalian punya gw juga Lin, gw gak bisa"
pinta Nina.

"Ye lah, lu memang gak jago apapun"
sungut Linda.

"Anjir lah, gini-gini juga gw masih bisa salto dari lantai ke tujuh"

"Coba buktiin"
sindir Linda.

"Bisa di alam mimpi nanti"
jawab Nina.

"Sama ae,"
Linda memutar matanya keatas.
"nih udah"
sodor nya.

"Makasih Linda markonah"
senyum Nina cerah.

"Ye, monyet sakti".

Mereka berdua mulai memancing, namun lama di tunggu tidak ada satu pun ikan yang mau memakan umpan mereka.

"Lah! ini kenapa sih? jangan-jangan umpannya gak berkualitas lagi"

"Pala lu gak berkualitas! orang gw aja baru beli di toko pakan"
judes Linda.

"Lah ini buktinya gak ada ikan tuh🙄"

"Lu diem ya Nin, lu bukannya fokus mancing ikan, malah mancing emosi gw"

"Eh? lu kali ya... gw kesel juga karena lu ngajakin kesini, padahal umpannya buruk"
Nina mendelik.

"Sialan, lu Nin"
Linda langsung meletakan jaring ikan di kepala Nina.

"Anjing! gw bukan siluman ikan cuk"

"Mampus😛"

"Wah nantangin nih"
Nina melepas jaring ikannya, mulai mendorong tubuh Linda dari kursi.

Byur!

Tubuhnya tercebur.

"Wkwkwkwk! minum tuh air ikan"
tawa Nina puas.

"Sialan lu Nin!" marah Linda, dengan tubuh yang sudah basah kuyup.

"Wkwkwk! sini-sini"
Nina mengulurkan tangannya.

Linda menerima uluran tangan itu, namun dengan busuknya justru menarik tangan Nina masuk kedalam kolam.

Glup!

Tidak sengaja Nina meneguk sedikit air kolam.

"Huek!"
mualnya langsung.

"Hahaha!! mampus tuh, karma"
tawa Linda puas.

"Awas lu Lin!!".
Nina hendak menangkap tubuh Linda.

"Eh-eh mbak tenang dulu, ini ada apa ya?"
salah satu petugas datang.

"Ini pak, dia dorong saya ke kolam"
tunjuk Linda pada Nina.

"Ya itu semua karena lu mancing dengan umpan yang gak berkualitas"
marah Nina.

"Tenang dulu mbak... tenang, mungkin kalian salah paham"
jelasnya.

"Salah paham kenapa ya pak?"
tanya Nina.

"Kalian salah spot mbak, harusnya kalian di spot sana"
tunjuk petugas, kearah sebuah kolam besar dimana ada anak-anak kecil yang sedang sibuk memancing.

Seketika Nina dan Linda saling beradu tatap.

"Dahlah kita pulang aja yuk"
lelah Nina.

"Ya lah, mending makan seblak aja".
Angguk Linda.

Mereka kembali naik keatas, membereskan barang-barang. Dan pergi tanpa dosa.

"Huh! itulah kenapa saya tidak mau mengajak wanita mancing"
kata salah seorang bapak-bapak.

"Iya saya setuju".
Jawab bapak-bapak lain.

***
TBC

The Linda & Nina StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang