Anti-romance ¦DazaiChuuya¦

333 23 3
                                    

Happy reading ahay......







"Jatuh cinta bukan rencana ku sejak awal. Karena aku sadar bila aku jatuh cinta, dan ketika aku berusaha untuk mewujudkan cinta tersebut.. Aku takkan berhasil..."

"seharusnya, aku tak jatuh cinta saat itu. Tetapi sayang, aku baru menyadari kutipan ini setelah rasa tersebut berangsur sakit....."

"cinta adalah 0. Semua usaha yang kita kerahkan untuk membiakkan perasaan itu sama saja akan dikali 0. Dan pada akhirnya, hasilnya akan tetap 0."

Chuuya bergumam sambil menggerakkan pena nya diatas semacam buku notes di meja dihadapanya.
Kutipan tentang cinta yang ia tulis adalah ucapan dari seorang atlet Tennis terkenal. Dan dia bernasib sama seperti Chuuya.

Patah Hati.

"sialan"

Chuuya menegak segelas wine yang dia tuang. Ternyata begini thoh, rasanya patah hati?

Awalnya Chuuya menganggap semua hal yang berkaitan dengan cinta itu Cringe. Atau lebih tepatnya, memalukan.

Meski begitu, Chuuya tetap mengatakanya...

Dan Chuuya pun menyesalinya..












Flashback seminggu yang lalu...

"Oi! Apa maksudmu, hah?!?"

Teriakan cempreng Chuuya menghiasi lorong bawah tanah port mafia yang sepi.

Setengah jam yang lalu, Chuuya menerima secarik surat di meja kerjanya. Berisi tentang perpisahan Dazai yang akan meninggalkan Port Mafia.

Dan tentu saja bagi seorang Chuuya. Mana bisa dia diam selagi partnernya itu hendak meninggalkanya?

Padahal Chuuya belum sempat mengungkapkanya...

Tapi kenapa kamu sudah mau pergi saja, hah?!



Dan benar. Dazai kini sudah berdiri ditengah lorong bawah tanah rahasia mafia. Langkah kakinya mencipratkan air karena memang becek disana. Lalu Chuuya berteriak kembali,

".. Oi! Dazai!!"

Dazai masih terdiam membelakangi Chuuya. Hingga beberapa menit, dia akhirnya menoleh kebelakang,

"... Padahal sudah kuberi tahu untuk tidak menghampiriku.."

Setelah Dazai menatap wajah Chuuya kembali, dia tersenyum seperti biasanya. Chuuya kaget ketika menyadari bahwa perban di mata dan jidat dazai sudah tidak ada.

Lalu Chuuya mengepalkan tanganya. Mengernyit kearah Dazai.

"... Ma-mana bisa aku tetap diam, hah?!"

Chuuya berteriak lagi. Tanganya meremas mantel hitamnya. Sementara Dazai terkekeh,

"... Chuuya sungguh keras kepala, tapi yah..."

"... Aku sudah tak bisa lagi berpartner denganmu.."

"... Walau sejujurnya, aku merasakan sesuatu yang berbeda ketika bersamamu. Tapi ternyata perasaan tersebut salah. Dan aku pun sudah mengkonfirmasinya sendiri.. "

Dazai mengucapkan kata kata tersebut dengan ekspresi tenang. Dan itu membuat Chuuya muak.

".. Apa maksudmu dengan berbeda?! Dan.. Kenapa kamu bisa mengatakan bahwa perasaan itu salah? "

Chuuya terdiam. Dia merasa sedikit ganjal dihatinya. Lalu dia menunduk, memelankan suaranya,

"... Hei.. Beritahu aku, Dazai sialan.."

Chuuya merasa suaranya tercekat. Ketika hendak mengucapkanya.

"... Apakah perasaan itu.. Pernah tumbuh subur dihati mu?"

Chuuya terdiam lama. Sementara itu, Dazai melebarkan matanya. Tidak menyangka Chuuya akan berkata seperti itu..

".. Chuuya, Aku tidak-"

"Tidak! Kamu pasti mengerti maksudku!!"

Chuuya menyela Dazai dengan suara melengking.

".. Beritahu aku, Dazai.. Apakah kamu pernah merasakan perasaan itu tumbuh subur dihatimu?"

Dazai menelan saliva nya. Dia tak bisa bersikap normal. Melainkan dia bersikap seolah olah dingin kali ini.

".. Chuuya.. Hatiku sudah milik seseorang. Dan.."

Perkataan Dazai terputus lagi. Lalu menghela napas,

"... Aku tak bisa mengkhianati nya.."


Mata Chuuya melebar. Lalu dia kembali meremas mantelnya.


"... Tapi.. Kamu pasti pernah merasakan perasaan itu tumbuh subur, kan?! "

".. Dazai! Beritahu aku!!"



Kini Chuuya tak mengharap bahwa Dazai akan menerimanya. Tetapi dia mengharap setidaknya... Dazai pernah mempunyai rasa padanya..

Tetapi Dazai sendiri, hanya terdiam. Sementara Chuuya tetap menunggu jawaban Dazai.

Tetapi setelah selang beberapa menit, Dazai tak kunjung menjawabnya. Dan dia mulai berjalan pergi dari hadapan Chuuya.

Chuuya sendiri sudah mengetahui apa maksudnya. Tentu saja dia tidak mempunyai perasaan tersebut!

Hanya Chuuya saja yang merasa nyaman dan merasakan perasaan tersebut tumbuh subur dihatinya.


"asal kau tahu, Dazai. Tetapi perasaan tersebut masih, dan akan tetap tumbuh subur dalam hatiku"

Chuuya berkata pada dirinya sendiri. Perkataan tersebut hanya melayang diudara yang dingin dan lembab di lorong tersebut.







Sementara itu, Dazai juga ikut memikirkan Perkataan Chuuya...










"... Sesungguhnya perasaan tersebut pernah tumbuh subur dihatiku, Chuuya.. Sungguh sangat subur.. Hingga aku takut.. Kamu akan berharap padaku..."



Dazai memikirkan perkataan itu dalam benaknya. Sembari menatap ke langit malam yang gelap. Dia sudah sampai diujung lorong.

" mana bisa aku mengatakan bahwa aku meninggalkan dirimu karena orang yang kucinta memintaku untuk meninggalkan tempat itu.."

"... Aku takut menyakiti hatimu, Chuuya.."






















. TBC!!!

Hehew.. Gimana readers? Baru chap 1 udah dikasi ginian?

Huhuww sori kalo ceritanya garing n kurang menyedihkan. :'(

TAPI MAKASIH UDAH BACA SYG! 💕💕

Janlup vote n share yaw!

Bungou Stray Dogs couples ||ONESHOOT||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang