Cinta Sejati ¦DazaiChuuya ¦ Part 3

227 17 6
                                    







"sial!"

Chuuya mendecak kesal sambil memasuki apartment nya dalam keadaan basah kuyup. Lalu setelah masuk kekamarnya, dia langsung melepas topi dan jas nya.

".. Sialan! Dazai bodoh.."

Chuuya bergumam kesal. Lalu dia mengacak rambutnya yang basah. Mata safir nya berpendar. Seperti berkaca kaca.

"... Kenapa kamu selalu membuatku merasa berharap, sih?"

Sebetulnya Chuuya merasa saat Dazai mendorongnya ke dinding lorong tadi dia hendak membicarakan hal penting, atau sekadar minta maaf. Tapi ternyata Chuuya salah.

Lagipula untuk apa dia berharap pada orang macam Dazai? Chuuya merasa bodoh...

Chuuya hendak berganti baju karena bajunya basah. Dia sempat kehujanan agak lama saat melarikan diri dari Dazai. Maka dari itu dia harus segera menggantu bajunya agar tidak terkena flu atau masuk angin.

"Hatchii!!"

Tapi sayang, dia sudah terlanjur bersin saat hendak berganti baju. Yah.. Chuuya hanya bisa pasrah dengan keadaanya saat ini. Semoga tidak bertambah parah.

Setelah berganti baju. Chuuya menonton TV di kamarnya sambil menyeruput teh lemongrass hangat. Tubuh rampingnya terbalut sweater hangat. Sementara diluar masih hujan lumayan deras.

Chuuya menonton saluran TV secara asal yang menurutnya bagus. Lalu dia berhenti pada satu saluran yang menampilkan drakor bergenre romance drama.

Chuuya tidak punya hobi nonton drakor secara spesifik. Tapi baginya drakor yang dia tonton ini lumayan bagus. Cerita nya adalah tentang wanita yang selalu digantung perasaanya oleh sang pria. Hingga pada akhirnya pria tersebut menyesal tidak menyatakan perasaanya karena perempuan tersebut terjangkit kanker stadium akhir.

"orang - orang jaman sekarang hobi menyiksa diri sendiri dengan menonton beginian, yah?"

Chuuya bergumam. Posisi Chuuya saat ini bisa dikatakan sama dengan tokoh wanita di drama tersebut. Tapi, tokoh pria di drama tersebut belum tentu bisa Dazai.

Chuuya kan tidak tahu kalau Dazai menyukainya. Jadi dia merasa berpikir bahwa dia yang kege-eran sendiri karena Dazai selalu sok akrab dan peka padanya dulu.

"kenapa kamu harus berlaku manis seperti itu, dulu jika kamu tak mempunyai rasa yang terlibat? Dasar bodoh.."

Chuuya bergumam lagi. Rasanya dia ingin meneriakkan kata kata tersebut pada Dazai. Tapi chuuya gengsinya terlalu tinggi untuk mengatakanya.

Entah siapq yang salah dan benar diantara mereka berdua. Yang terpenting, yang satu tidak peka dan yang satu gengsinya tinggi.

Chuuya menoleh ke jendela disebelahnya. Hujan sudah mereda, dan terlihat pula ada pelangi yang menjulang di langit biru tersebut.

Chuuya terdiam..

"Pelangi, ya... Hanya datang sesaat tapi terlihat indah.."

"lalu dia akan pergi lagi dalam waktu cepat.."

Chuuya berkata pada dirinya sendiri. Pelangi bisa didefinisikan sebagai Dazai yang bersikap baik padanya sesaat sebelum dia hilang lagi dalam waktu yang cepat pula..

"padahal aku mengharapkan cinta sejati.. Yang saling terbalas.. "

"Tapi..."

"mungkin memang sebaiknya begini.."

Chuuya membuang napas pelan. Entahlah.. Chuuya mencoba ikhlas, tapi disudut hati nya, ia tak rela perasaanya hilang begitu saja. Lagipula.. Mereka pernah bersama dalam waktu yang cukup lama..

Bungou Stray Dogs couples ||ONESHOOT||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang