Sugardaddy! ¦RanPoe¦

234 18 3
                                    


Met baca bebzzz...








".. Poe! Kemarin aku kan sudah bilang untuk membelikanku cheesecake di bakery sebelah!"

Ranpo, merajuk seperti biasa kepada pacarnya, Poe. Berhubung Poe kaya raya. Maka Poe tak akan segan segan membelikan keinginan pacar imut, dan kekanakanya. Meski terkadang ada syaratnya sih...

Dan kini Ranpo menginap di apartment mewah Poe.

".. Oh? Cheesecake itu? Tenang saja. Aku sudah membelikanya, kok.. "

Poe tersenyum tipis. Poni coklat nya menutupi wajahnya sampai batang hidung. Tapi meski tidak melihat ekspresi Poe. Ranpo jelas bisa menebak ekspresi apa yang dibuat Poe.

".. Lalu? Dimana? Dimana, dimana, dimana, Poeeeeeeee! "

Ranpo terus memohon dengan suara kekanakanya. Berharap Poe akan mengabulkan keinginanya saat ini. Ranpo tahu, sikap bocilnya ini yang paling membuat Poe mabuk kepayang.

Sedangkan Poe masih tersenyum tipis.

".. Waduh. Sepertinya Ranpo sayangku sudah lapar sekali, yah? Tetapi... Sayang sekali..."

Poe tersenyum lebar. Berjalan mendekati Ranpo yang duduk di sofa. Lalu kedua tangan Poe meraih kedua sisi sofa untuk memojokkan Ranpo.

Ranpo yang jelas sudah tahu apa yang akan dilakukan Poe, hanya berusaha untuk tetap netral. Kalau dia tersipu bisa mati gila Poe.

"... Sayang sekali, Ranpo.. Tetapi aku juga merasa lapar.. Meski bukan lapar dalam arti harfiah.. Tetapi melihat wajah ngembekmu itu sudah cukup membangkitkan rasa laparku.."

Poe menyeringai. Rambut tebalnya masih menutupi wajahnya.

"... Duuuh.. Poe.. Jangan dekat-dekat dong.. Kalau lapar kan, cheesecake nya bisa paro an sama Ranpo.. "

Meski dilubuk hati nya, ogah banget Ranpo bagi bagi kue favoritnya ke orang lain. Meski itu Poe sekalipun. Dan meskipun yang beli itu Poe..

Tapi Poe tidak masalah. Toh, dia udah cinta mati sama Ranpo.

Poe terkekeh pelan.

".. Hah.. Ranpo memang manis banget.."

Tangan jenjang Poe meraih dagu kecil Ranpo. Ranpo meski sudah hampir dewasa. Dia tetap memiliki perangai dan sosok seperti anak kecil.

Tanpa sadar wajah Ranpo tersipu ketika ujung jempol Poe menekan bibir bawahnya.

".. D-duh.. Poe. Kalau kamu ngelakuin ini, aku jelas sudah bisa nebak lho. Kamu mau ngapain. Nggak seru..."

Ranpo mempout kan bibir nya. Membuat Poe terkekeh melihat wajah imut pacarnya.

"... Hahah.. Ranpo. Kalau sudah tahu kenapa kamu tidak menyerahkan diri, sayang? "

Dan Ranpo sukses dibuat tersipu sekaligus malu. Apaan nih? Biasanya dia yang berkuasa! Kenapa kini Poe mengambil alih? Walau Poe memang lebih tua darinya, sih.. Tetapi ini Seolah olah.. Ranpo ini bocil kesayangan seorang Sugardaddy yaitu Poe.

".. Aaaaa! Poe anj!"

Ranpo tetiba tantrum sambil gerak gerak in kaki sama tangan mungilnya. Poe gaada pilihan lain selain ketawa ngelihat Ranpo-nya kesal.

"Loh, Ranpo sudah lupa, kalau 2 hari yang lalu  kan Ranpo semdiri yang meminta ku melakukan hal itu"

Wajah Ranpo merah padam. Tunggu? Kapan..?

Poe menghela napas, lalu mengusap poni rambutnya yang tebal.

"Rampo memang pelupa, deh.. Mau kuingatkan?"

Bungou Stray Dogs couples ||ONESHOOT||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang