Jennie menarik diri, melepaskan tautan bibir kedua nya saat Ia sudah tidak sanggup lagi untuk meraup oksigen. Nafas nya terengah-engah. Ia mengelus lembut rahang tegas gadis di hadapannya nya yang menatap nya penuh dengan nafsu itu.
"Ayo masuk. Kelas sebentar lagi akan di mulai." Jelas nya. Jisoo, mengangguk pelan. Ia mengaitkan helaian rambut Jennie ke telinga nya.
"Minggu depan pensi. Aku benar-benar akan sangat sibuk mengurusi semua nya. Maaf jika nanti aku tidak punya waktu bersama mu." Izin nya.
Jisoo mengangguk lagi. "Kalau kau butuh apa-apa, hubungi aku." Jelas Jisoo.
Kening Jennie mengernyit. Ia tersenyum jahil. "Aku tidak punya nomor nya."
Fakta tersebut tentu saja membuat Jisoo terkejut. Bagaimana bisa?
Jisoo merogoh ponsel nya. Mengotak-atik benda tersebut. Dan sedetik kemudian ponsel Jennie bergetar. Menampilkan nomor yang tidak di kenal.
"Kau tau nomor ku?" Tanya Jennie.
"Tentu saja."
Jennie tersenyum senang. Sepertinya Jisoo tidak benar-benar secuek itu.
"Kajja.." Jennie kembali berujar setelah Ia mencium sekilas bibir itu.
Kedua nya berjalan beriringan. Dengan Jisoo yang menggenggam tangan Jennie erat.
Ahh,, Jennie benci menjadi pusat perhatian seperti ini. Bahkan Ia bisa merasakan orang-orang berbisik kearah mereka.
"Mengapa menunduk? Kau malu jalan bersama ku?" Tanya Jisoo.
Jennie sontak menggeleng cepat. Ia tidak mau Jisoo salah paham.
"Atau kau takut lelaki itu melihat kita berdua?"
"Yak! Aku bahkan ingin mencium mu di depan kedua mata nya." Kesal nya. Jisoo tertawa pelan.
Ia mengantar Jennie sampai kedepan kelas nya. "aku akan menunggu mu pulang nanti "
"Aku ada rapat. Lebih lama dari biasa nya."
Jisoo mengangguk paham. Ia mengacak rambut Jennie pelan. "Aku tahu. Aku tetap akan menunggu mu. Annyeong.." Ia berpamitan, melambaikan tangannya.
Jennie menatap punggung yang semakin menjauhi kelas nya itu. Bibir nya mengerut.
Huh, apa Ia sudah merindukan Jisoo?
"Ekhmmm... Woahh,, sepertinya matahari nya sangat cerah hari ini."
Jennie memutar bola matanya mendengar suara cempreng itu. Rose terkekeh, merangkul bahu gadis itu.
"Kalian berpacaran?"
Ahh,, mood Jennie semakin hancur.
Gadis itu menggeleng pelan. Kenyataan nya ya mereka memang tidak berpacaran.
"Jinjja?? Mengapa kelihatan nya dekat sekali."
Jennie menaruh tas nya. Mengeluarkan peralatan belajar nya. "Aku tidak tahu. Aku hanya tahu bahwa kita berdua saling menyukai."
"Benar kah? Kau yakin dia menyukai mu? Kalau dia menyukai mu mengapa tidak meresmikan hubungan kalian berdua?"
Pertanyaan Rose semakin membuat Jennie terdiam. "Kalau dia tidak menyukai ku, tidak mungkin Ia menggila karena aku mendiami nya."
Atau karena sex?
Jennie menggelengkan kepalanya. Berusaha mengusir fakta yang tidak masuk akal tersebut.
"Yah, beberapa orang memang tidak perduli dengan status. Kau tau kan ada yang bahkan tiba-tiba menikah, tanpa berpacaran sama sekali."
Jennie tertawa. "Kau pikir aku dan dia akan menikah suatu saat nanti? Yang benar saja Chaeng-ie." Ia tergelak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & You || JENSOO
Fanfiction🚫🚫21++💦🚫🚫 🚫FUTA AREA💦🚫 Jennie Kim Kedatangan Kim Jisoo, anak baru dari Las Vegas membuat Jiwa bebas Jennie merasa terancam. Sex at the first sight? Gila!