━ 𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐚𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠?

1.2K 293 49
                                    

-: ✧ :-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-: ✧ :-
















⌗ 𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐚𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠?

____________

PEMANDANGAN sesaat itu cukup memanjakan mata. Setidaknya sanggup menimbulkan senyum pada durja mereka. Namun sirna kala notifikasi yang sekon berikutnya muncul, membuat realita kembali menampar.

[ SKENARIO UTAMA #3 EMERGENCY DEFENSE BATTLE TELAH BERAKHIR ]

[ WAKTU DIMULAINYA SKENARIO UTAMA KEEMPAT SUDAH DEKAT!]

Netra legam membelalak terkejut.

'Secepat ini?'

Kim Dokja mendengus, lantas bergerak menggendong Lee Gilyoung. Ia menoleh ke arah Lee Jihye lalu berbicara.

"Kau tetaplah di sini bersama Junghyuk."

"Tidak apa-apa, nih?"

"Lagipula kalian tidak akan bisa membantu kalau turun sekarang. Dia akan jadi masalah kalau bangun," ucapan itu dijawab dengan anggukkan. "Beritahu saja kalau dia bangun. Aku mau memukulnya sekali lagi."

Sementara (Name) di belakangnya kembali memasukkan tangan ke dalam saku mantel. Ia tersenyum melihat perubahan pada Dokja yang cukup drastis—dalam 10 tahun ia mengenalnya saat ini.

Namun senyumnya perlahan sirna.

[ Konstelasi 'The Omnipotent for Eternity' menatap anda ]

"... apa sih?"

☆☆☆

Dalam perjalanan keluar teater, (Name) tenggelam dalam pikirannya. Ia menatap ke bawah dengan kening berkerut. Ada begitu banyak hal dalam otaknya sekarang. Apalagi perubahan dunia yang sangat ekstrem.

Untungnya, dia dapat bertahan dan beradaptasi dengan baik. Namun, membunuh dan melukai orang adalah hal yang berbeda—tangannya masih gemetar ketika mengingat bahwa dia sudah pernah membunuh orang.

Demi bertahan hidup.

Tapi tak bisa dipungkiri bahwa dibandingkan hidupnya dulu, mungkin realita ini jauh lebih baik.

[ Konstelasi 'The Omnipotent for Eternity' menatap anda ]

[ Konstelasi 'The Omnipotent for Eternity' menatap anda ]

Menghela napas lelah, ia menatap malas layar biru di depannya.

"Sebenarnya apa identitasmu?"

Pikirannya buyar dan ia menatap ke depan. Dimana Jung Heewon dan Kim Dokja kini bersirobok netra.

"Aku tahu sebagian dari masa depan."

Menaikkan alisnya tertarik, (Name) melangkah lebih dekat perlahan.

"A-apa itu benar? Jangan-jangan Noonamu juga ... ?"

Kim Dokja melirik ke arah (Name) lalu mengangguk pelan.

Lantas perbincangan itu mengarah pada skenario ke empat yang akan semakin berbahaya. Tapi bahkan sebelum mereka lanjut berjalan, (Name) mendapati bahwa notifikasi itu masih muncul. Kali ini semakin parah dan berisik.

[ Konstelasi 'The Omnipotent for Eternity' menatap anda ]

[ Konstelasi 'The Omnipotent for Eternity' menatap anda ]

[ Konstelasi 'The Omnipotent for Eternity' menatap anda ]

'Apa maunya sih??'

"Dokja."

Langkah mereka terhenti, Jung Heewon ikut berbalik, menatap bingung wanita dengan surai panjang itu.

"Sepertinya aku harus pergi."

Kening Kim Dokja berkerut.

"Apa maksudnya?"

Mereka baru saja bertemu kembali.

Menyadari bahwa hal ini bukan tempatnya untuk mendengar, Jung Heewon dengan keringat dingin, berjalan sepelan mungkin untuk kabur dari sana.

"Apa ini yang namanya pertengkaran kekasih? Aku sudah sering lihat didrama tapi kalau lihat langsung ... wah suasananya!!" pekik wanita itu pelan sebelum lari secepat kilat.

"Noona mau kemana?"

Pria itu mengambil langkah untuk mendekat.

"Sponsorku cukup merepotkan," sahut (Name) pelan.

Kim Dokja merasa bingung. Siapa sponsor (Name) sebenarnya? Dia tidak pernah mendapati informasi itu di dalam novel.

Tapi apakah bisa dilihat dengan skillnya? Karakter list, atau mungkin omniscient reader's viewpoint.

'... biar kucoba—'

[ Eksistensi yang kuat menatap anda! ]

[Eksistensi yang kuat menatap Fourth Wall! ]

'Apa-apaan!'

Kim Dokja tersentak. Eksistensi kuat mendorongnya. Penolakan kuat yang dibalas dengan tanda tanya besar. Punggungnya kini basah oleh keringat dingin. Ia mundur selangkah sebelum menatap (Name).

Apa wanita ini masih sosok yang ia kenal sebelumnya?

"Noona, sponsor Noona itu ... "

(Name) balas menatapnya. Entah bagaimana ekspresi wanita itu untuk dijelaskan. Campur aduk.

"Sponsor Noona sebenarnya siapa?"

'Sampai Fourth Wall tidak berkutik?'

Wanita itu akhirnya mengulas senyum. Bahkan dia tidak terlalu mengenal sponsornya. Lantas ia melangkah mendekat dan menepuk bahu pria di depannya.

Kim Dokja menatap heran tingkah ini, sebelum tubuhnya diputar dan didorong pelan.

"Cepat atau lambat, kamu akan tahu."

'Aku juga masih bingung dia siapa.'

Lambaian tangan diberi dengan ekspresi polos tanpa dosa.

"Nanti aku akan menemuimu ya, sayang?"

"???"

[ Beberapa konstelasi terkejut dengan genre yang berubah ]

[ Konstelasi 'Secretive Plotter' penasaran dengan anda ]

[ Konstelasi 'Demon-like Judge of Fire' menginginkan interaksi lebih! ]

[ Beberapa konstelasi tertarik dengan inkarnasi (Full Name) ]

[ Beberapa konstelasi mempertanyakan sponsor (Full Name) ]

"Para konstelasi ini berisik tanpa memberikanku koin," gumam Kim Dokja salah fokus. Sempat-sempatnya ia memikirkan ini.

Ia melirik sekali ke belakang. Mendapati wanita dengan surai panjang itu melambaikan tangannya lagi. Kim Dokja tersenyum tipis lalu kembali berjalan.

"Aku percaya padanya," gumamnya pelan.

Tapi kemudian ia baru sadar apa yang terjadi. Wajahnya berubah bingung dengan netra yang membulat. Lantas perlahan merah merambat di pipinya.

"Tadi dia memanggilku sayang???"

☆☆☆

18 Januari 2024

𝐌𝐎𝐎𝐍𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐊! kim dokjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang