━ 𝐀𝐧 𝐨𝐟𝐟𝐞𝐫 𝐟𝐫𝐨𝐦 ■■

1.3K 279 68
                                    

■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■







⌗ 𝐀𝐧 𝐨𝐟𝐟𝐞𝐫 𝐟𝐫𝐨𝐦 ■■

____________

KIAN mengecil punggungnya seiring detik berlalu. Netra jingga menunggu daksa itu hilang ditelan gelap. Diperhatikannya sekitar guna memastikan tak ada gangguan lain. Lantas ia mengangguk puas, menatap layar biru dengan notifikasi baru.

[ Konstelasi 'The Omnipotent for Eternity' menatap anda ]

"Sekarang, katakan apa yang kamu mau."

[ Konstelasi 'The Omnipotent for Eternity' tersenyum ]

[ Konstelasi 'The Omnipotent for Eternity' berkata bahwa ia ingin berbicara secara pribadi dengan anda ]

Mengerutkan kening, bingung mengisi benak. Lantas wanita itu melipat tangan di bawah dadanya.

"Baiklah."

Ia bersandar pada dinding, menunggu respon selama beberapa saat. Tapi anehnya, balasan tidak kunjung datang.

[ Konstelasi 'The Omnipotent for Eternity' berkata anda harus mencari tempat lain ]

"... brengsek?"

Banyak maunya sekali sponsor satu ini.

Tapi pada akhirnya, suka tidak suka, mau tidak mau. Wanita itu memutar tubuh mengarah atap, berjalan menghampiri pintu. Sepertinya Lee Jihye dan Yoo Junghyuk masih ada di sana.

Tangan meraih kenop pintu. Niat untuk menggerakkan material dingin itu seketika ia sesali. Hendaknya ia buka namun yang ada, putih membutakan mata.

Sekon selanjutnya ia kehilangan kesadaran.

"???"

Dan yang membuatnya kesal adalah pesan terakhir dari sponsor sialan.

[ Konstelasi 'The Omnipotent for Eternity' tersenyum ramah ]

☆☆☆

Kelopak itu mengedip perlahan. Tak lama sinar jingganya memantulkan sosok lain di hadapan. Sontak kesadaran sepenuhnya kembali. Ia mengerutkan kening dan memegang tangan kursi.

"Akhirnya kau bangun."

Suara lembut itu terdengar. Bukannya merasa tenang, waspadanya malah meningkat. Ia memperhatikan sosok bertudung putih yang duduk di seberangnya. Tersenyum tipis dengan wajah yang tertutupi hampir seluruhnya—bagian bawah hidung ke bawah saja yang terekspos.

Netra mengedarkan pandang. Ia pantau sekelilingnya namun hanya putih yang menyapa saujana mata.

"... ini dimana?"

"Aneh, biasanya orang akan bertanya kau siapa."

"Aku tahu kau siapa, jawab saja pertanyaan awalku."

"Ini di ruanganku," sahut sosok itu pelan. "Ruang dan waktu tidak ada di sini."

𝐌𝐎𝐎𝐍𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐊! kim dokjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang