𝐌𝐎𝐎𝐍𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐊! kim dokja

━ 𝐀 𝐛𝐥𝐚𝐳𝐢𝐧𝐠 𝐟𝐢𝐫𝐞

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

⌗ 𝐀 𝐛𝐥𝐚𝐳𝐢𝐧𝐠 𝐟𝐢𝐫𝐞

____________

ATENSINYA beralih ketika langkah kaki ganda terdengar. Kim Dokja menoleh untuk mendapati dua perempuan berjalan ke arahnya. Helai panjang kini tergerai, bergerak mengikuti tuannya. Sementara insan lain dengan senyum menjengkelkan mencuri pandang.

"Hihi, kalau pasangannya sama dia itu bilang dong!"

Kim Dokja tertarik dengan larik ini. Ia lantas menatap secara bergantian pakaiannya dengan (Name). Kemudian senyum tipis terbit di wajahnya.

"Bukan ide yang buruk."

(Name) menempatkan diri untuk duduk di sebelah Kim Dokja. Ia lantas menekuk kakinya. Memandang sejenak makanan yang ada di depan. Ditambah dengan hangatnya api itu, entah mengapa (Name) jadi merasa ngantuk.

Disisi lain, Han Sooyoung memilih duduk di seberang (Name). Ia memandang tanaman tadi—yanaspleta, kini sedang dipanggang. Diluar dugaan, baunya enak. Tapi perhatiannya beralih kala gelas berisi cairan disodorkan.

"Ini rebusan getah batangnya. Kau harus minum ini dulu."

Han Sooyoung menatapnya ragu. Tapi tangannya tetap mengambil gelas tersebut dan meneguknya.

Kini Kim Dokja beralih pada wanita di sampingnya. Menyodorkan gelas yang ia pegang di tangan lain dengan senyuman.

"Noona juga."

(Name) mengerutkan keningnya.

"Anggap saja alkohol, Noona kan suka."

"Itu dua hal yang berbeda."

Pria itu terkekeh. Ia menarik tangan yang mengundang tanya tuannya. Lantas memindahkan gelas. Kemudian tersenyum puas.

Pasrah, akhirnya (Name) mengalah. Toh demi kebaikannya sendiri.

Setelah beberapa kali meneguk, wanita itu menyisakan setengah gelasnya.

"... cukup kan?"

Mengangguk, Kim Dokja mengambil kembali gelas tersebut. Lantas mendekatkan bibirnya pada ujung gelas. Meneguk sampai habis.

Melihat ini, wanita dengan surai panjang tak ambil pikir dan hanya memandangi makanan di depannya.

Aneh sekali, pikir Han Sooyoung.

Bukankah biasanya orang akan salah tingkah kalau terjadi hal ini terjadi? Itu kan indirect kiss. Bisa-bisanya mereka santai seperti sudah kenal sepuluh tahun saja.

"Kalian sudah kenal berapa lama?"

Akhirnya pertanyaan itu lolos dari tenggorokannya.

"Hampir sepuluh tahun mungkin," sahut Kim Dokja.