29 Persiapan Pernikahan

238 11 2
                                    



H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G






SELAMAT MEMBACA CERITA AKU.
DIAMBIL BAIKNYA DAN DITINGGALKAN

BURUKNYA DI KOLOM KOMENTAR...

NIKMATI CERITANYA, IKUTI ALURNYA....




* * * * * *






Setelah kejadian tadi, sudah tidak ada lagi rahasia diantara mereka. Tapi pikiran Bella masih terarah pada laki-laki baik yang menolongnya. Apa mungkin itu Bara?

Bella mengelus pelan rambut tebal Bara yang bersandar di dadanya, kenyamanan itu sedikit terusik setelah ponsel milik Bara berbunyi.

Bara menatap nama orang yang menelponnya.
"Halo. Kenapa?"
Tanya Bara dingin.

"Busett. Ac_nya nih berapa derajat?"
Tanya candaan Gavin sih pemilik ponsel.

"Dimana lu Bar?"
Tanya Kenzo.

"Di kamar Bella"
Jawab Bara yang mungkin didengarkan oleh temen-temennya.

"HAH!!. NGAPAIN ANJING?!!?"
Teriakan dan jeritan yang membuat Bara menjauhkan sedikit ponsel dari telinganya.

"Urusan lu apa?"
Ucapan yang langsung membuat mereka tidak bersuara. Jika Bara yang mendapat pertanyaan seperti tadi pasti langsung marah-marah. Tapi yah mau gimana?

"Bacot. Kenapa?"
Sambung Bara yang mungkin menghilangkan kesunyian.

"Sini nahh bantuin pasangin bunga. Bang Leo dekorasinya bunga semua"
Jawab Elvan.

"Hmm"
Mereka saling menatap tampa bicara.

"Eehhh bilangin Kak Bara dong, ajak Bella kita mau ngegibah"
Sambar Fika yang langsung membuat Bara menatap Bella. Sedangkan Bella yang dari tadi sibuk mendengar pembicaraan mereka langsung menggeleng cepat.

"Bantuin. Bukan gibah"
Sambar Lili yang memperbaiki ucapan Fika.

"Bantuin itu harus, gibah itu bonus"
Entah kenapa Lista langsung mengeluarkan jari jempolnya.

"Ribet banget dahh. Ajakin Bella ke sini"
Ucap Gavin.

Mereka semua memandang ponsel milik Gavin lalu saling menatap satu sama lain tanpa ada satu karapan yang keluar dari mulut mereka. Ini semua karena Bara yang telah mematikan sambungan telepon sebelum ia menjawab ucapan Gavin.

Bara menatap Bella yang juga menatapnya.
"Jangan ikutan ngegibah. Nggak baik"
Bella mengangguk paham setelah Bara meletakkan tangannya diatas kepalanya.

"Ayok"
Dengan bergandengan tangan keduanya pergi ke ruang resepsi untuk membantu teman-teman mereka. Mereka datang ke sini bukan untuk bermesraan kan??

Suasana yang tadinya damai kini akan terlihat berbeda setelah Bara menatap tajam orang yang membuat Bella terauma.
Tak jauh berbeda dengan Bara, Rendi juga menatap tajam Bara.
Bara terus menatap Rendi yang melangkah menghampiri mereka.

"Hay. Apa kabar Bella?"
Tanya Rendi menatap Bella yang menyembunyikan wajahnya di belakang Bara.

"Lebih baik. Setelah lu ninggalin dia, karena kalah taruhan."
Ucap Bara dengan penuh penekanan.

Satu Janji Untuk Dia!! (ALDEBARA 2. ENG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang