OUR STORY ✓

( 2 ) Responsibility

{ OUR STORY }

*flashback*

Jennie yang sedang diam menatap langit dari balkon terpaksa menoleh saat teman sekamarnya datang menghampiri nya dengan hebohnya

"Hei Jennie tolong bantu Aku"

Jennie menghela nafas lelah, temannya itu sama sekali tak bisa diam jika bicara, pasti badannya juga ikut bergerak

"Ada apa Joy?"

"Satu pramugari yang ada tim penebangan jet pribadi tiba-tiba sakit, jadi Aku di pindahkan kesana. Tapi besok Aku harus bertemu dengan temanku dulu--"

"Kau ingin Aku menggantikan mu kan?"

Joy langsung tersenyum "Benar, Kau pasti mau kan? Apalagi ini kembali ke Korea"

Mata Jennie langsung berbinar, Dia memang sudah ingin sekali kembali ke Seoul, apalagi besok adalah ulangtahun Jungkook, ia tak boleh melewatkan nya

"Kapan penerbangan nya?"

"Malam ini"

Malam pun tiba, Jennie sudah berada didalam Jet pribadi seorang milyarder, itu yang Jennie dengar dari pramugari yang lain

"Berapa orang?" Tanya Jennie pada pramugari lain yang kebetulan temannya sendiri juga

"Tiga pria dan satu wanita. Ah, Apa wanita itu akan di gilir?"

"Jaga bicara mu Kak Irene"

Irene terkekeh "Hal itu sudah biasa terjadi Jennie, Kau juga tahu itu"

Jennie mengangguk setuju "Ya setidaknya mereka sudah membawa wanita jalang sendiri, daripada kita nanti yang jadi sasarannya"

Irene terkekeh "Tidak apa jika Dia pria kaya"

"Uang bukanlah segalanya" Jennie

"Itu hanya ucapan bagi orang yang punya uang banyak"

Tak lama kemudian Irene pun pergi karena dapat panggilan dari rekan nya yang lain. Jennie masih berdiam diri ditempat, enaknya ikut jet pribadi tuh seperti ini, ia bisa lebih santai dan tidak seperti biasanya dengan pesawat umum

"Ah sial, apa yang mereka masukkan dalam minuman ku"

Jennie menoleh, ia melihat seorang pria berkemeja putih keluar berjalan dengan sempoyongan ke arahnya

"Kau"

Jennie langsung membungkukkan tubuhnya "Ada yang bisa Saya bantu, Tuan?"

"Dimana tempat ku?"

"Tuan baru saja keluar dari tempat Tuan"

Pria itu menggeleng "Tempat yang lain, Aku muak dengan mereka. Cepat antarkan Aku, Aku sudah lelah ingin tidur"

Jennie mengangguk paham "Baiklah, mari Saya antar ke tempat yang lain"

Di sepanjang jalan menuju tempat baru, Pria dibelakang Jennie terlihat sedang menahan sesuatu yang ada dalam dirinya, bahkan pria itu terus-terusan menatap pinggul Jennie