( 7 ) Priority

1.7K 179 27
                                    

{ OUR STORY }



Taehyung membuka mata saat ada yang duduk ditepi ranjangnya, ia langsung tersenyum dan berpindah posisi menjadikan paha ibunya sebagai bantal

"Ibu, kapan kembali?"

"Baru saja, bagaimana keadaan mu?"

"Sangat lelah Ibu, ini sangat menyebalkan"

"Oh jadi Kau tak suka direpotkan oleh bayimu?"

Taehyung menggeleng "Bukan begitu, Aku kesal pada diriku sendiri karena tak bisa menahannya. Seluruh badanku rasanya sangat berat, bahkan untuk bangun saja Aku malas"

Junghwa terkekeh "Artinya sekarang beban Jennie Kau yang tanggung, bukankah Kau yang menginginkan hal itu"

Taehyung mengangguk "Ibu benar, setidaknya Jennie sudah bisa tidur dengan nyenyak dimalam hari"

Junghwa tersenyum mendengar nya "Apa Kau menyukainya?"

Taehyung diam, ia masih belum yakin dengan perasaan nya sendiri terhadap Jennie

"Ah Ibu, sekarang Jennie sedang apa?"

"Tadi Ibu lihat Dia sedang buat susu"

Taehyung langsung duduk "Astaga Aku lupa membuatkannya"

"Tidak apa, Dia sudah membuatnya. Lagipula Kau sedang seperti ini, Dia pasti mengerti"

"Tetap saja itu tugasku. Aku tidak ingin Dia kelelahan"

"Taehyung, Kau harus tahu wanita hamil tidak bisa berdiam diri, Dia juga pasti ingin sekali bergerak untuk melakukan sesuatu. Omong-omong Taehyung, Ibu dengar Kau membatalkan proyek besar mu yang ada di Paris, itu benar?"

Taehyung mengangguk

"Why? Bukankah itu proyek besar yang Kau buat sendiri?"

Taehyung diam sebentar lalu tersenyum "Karena sekarang Aku ingin fokus pada Jennie"

"Kau tidak menyesal?"

Taehyung menggeleng "Aku sama sekali tidak menyesal. Saat ini Jennie adalah prioritas ku. Mungkin juga untuk kedepannya. Aku tidak ingin jauh dari keluarga kecilku"

Junghwa senyum "Ibu yakin Kau menyukainya. Lagipula mana ada pernikahan tanpa adanya cinta sama sekali"

Taehyung menghela nafas lalu ia pun memeluk ibunya dengan manja "Ibu ciumlah Aku"

"Kau akan menjadi Ayah, tapi sikap manja mu ini masih saja tidak berubah"

Taehyung terkekeh "Setelah ini Aku hanya akan memanjakan istri dan anakku saja. Ibu pun juga tidak akan ku manjakan"

Junghwa langsung memukul bahu putranya "Dasar Kau!"

Keduanya asik tertawa tanpa sadar di luar kamar ada Jennie yang mendengar semua pembicaraan anak dan Ibu itu. Tapi saat ia mendengar langkah kaki yang ingin keluar, Jennie langsung menjauhkan diri dari kamar dan berjalan seolah-olah mau masuk ke dalam

"Aku tidak tahu jika Ibu disini"

Junghwa tersenyum "Ibu sudah selesai, sayang. Istirahat lah"

OUR STORY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang