Polisi Pertama kali dengan Waria

4.2K 31 1
                                    

"Semalam emang gak dapat jatah ya mas dari istrinya." kata Jenny yang baru saja keluar dari kamar mandi dan mengenakan kaus dan celana pendek.

"Ya bukan gak dapat jatah. Cuma memang semalam lagi gak mood aja" kata Satya sambil merapihkan seragam yang dikenakannya. "Tapi gak tahu nih, pagi-pagi tadi ngerasa pengen aja" kata Satya.

"Kayaknya udah ketagihan ya" kata Jenny.

"Ya kan gara-gara kamu. Jadi kamu harus tanggung jawab nih" kata Satya sambil tersenyum.

"Tenang aja" kata Jenny sambil bangun dari tempat duduknya dan berdiri di belakang Satya. "Siapa juga yang bakal nolak pantat bohay kayak begini" kata Jenny sambil meremas pantat Satya dan lalu menamparnya.

"Ya udah saya berangkat dahulu" kata Satya.

"Gemeeeesss banget sama ini" kata Jenny yang semakin meremas kuat. Setelah beberapa saat Jenny akhirnya melepaskan cengkramannya. "Dah sana nanti telat" kata Jenny.

"Siap" kata Satya sambil memberi hormat kepada Jenny. "Kalau nanti malam saya minta jatah lagi bisa kan?" kata Satya saat berada di pintu rumah kontrakan Jenny.

"Ya nanti ketemu di pangkalan biasa aja ya" kata Jenny. Satya pun lalu pergi meninggalkan rumah kontrakan Jenny.

***************

Ting tong... Jenny membunyikan bell kamar di sebuah hotel. Beberapa waktu lalu Jenny sempat berkenalan dengan seseorang yang menghubunginya. Tidak berapa lama, pintu terbuka. Jenny cukup takjub, karena nampak seorang pria berwajah sangat tampan bak seorang aktor laga terkenal yang mengenakan kaus coklat ketat dan celana panjang warna coklat.

"Hai... Jenny ya?" kata pria tersebut.

"Iya. Kamu Johan?" tanya Jenny.

"Iya. Masuk" kata Johan  "Mau minum apa?" tanya Johan.

"Emang ada apa? Ada air putih aja kan?" kata Jenny.

"Ada teh, kopi" kata Johan yang seperti nampak gelisah.

"Nyantai aja napa mas. Gak usah panik kayak gitu" kata Jenny yang sudah duduk di sofa. "Mas dapat nomor contact saya dari siapa?" tanya Jenny.

"Ada dari teman" kata Johan yang berdiri di dekat meja sambil bersandar.

"Teman kamu bilang kan kalau saya ini waria, bencong, wadam, Laowra?" kata Jenny sambil bangun menghampiri Johan.

"Laura? Bukannya Jenny?" tanya Johan seperti bingung.

"Laowra bukan Laura. Lanang Ora Wedok Ora" kata Jenny lagi yang sekarang sudah berdiri di depan Johan.

"Ooo... iya... sudah.... Memang saya minta dikenalin sama yang kayak mbaknya" kata Johan. Terdengar nafas Johan sangat memburu.

"Oh ya? Masa? Situ kan ganteng banget" kata Jenny sambil meraba-raba dada Johan. "Cewek Cowok pasti banyak yang mau. Koq nyari bencong?" tanya Jenny dengan suara perlahan dan mulai meremas-remas dada Johan.

"Jujur, tapi jangan diketawain ya" kata Johan.

"Emang kenapa?" tanya Jenny sambil berbisik ke telinga Johan. Saat ini tubuh langsing Jenny sudah menempel di tubuh kekar Johan. Jenny dapat merasakan nafas Johan yang memburu. Bahkan Jenny merasakan batang kemaluan Johan nampak mengeras.

"Saya punya.... punya fantasi...." kata Johan dengan ragu.

"Apa fantasinya?" tanya Jenny.

"eee..... eeee..... " Johan nampak tergagap. "Disodomi waria"  kata Johan dengan suara pelan.

"Hah? Serius?" tanya Jenny yang langsung mundur melangkah karena kaget. "Masa sih?" tanya Jenny.

"Ya..... yaaa...." kata Johan yang nampak juga bingung berkata-kata.

"Mas itu ganteng, kekar, polisi pula. Masa pengen disodomi waria" kata Jenny sambil berdiri berkacak pinggang di depan Johan.

"Ka ... kamu gak mau?" tanya Johan.

"Udah pernah?" tanya Jenny.

"Belum pernah" kata Johan.

"Sama cowok maksudnya bukan sama bencong" kata Jenny.

"Iya belum pernah. Biasanya saya yang nyodok" kata Johan. "Jadi gimana? Kamu mau?" tanya Johan.

**************

Cerita lengkap di karyakarsa, link di bio

Dominasi WariaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang